Minggu, 09 Juli 2023

  • Jurnal Karya 2023 "Resensi Buku" #2

     RESENSI BUKU 

    Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Keterampilan Berbahasa dan Sastra Indonesia Dosen Pengampu : Dr. Suhartono, M. Pd. 

    Nama : Afra Nabila Azzahra 

    NIM : K7121011 

    No : 03 

    Kelas : 4E 

    PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR 

    FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN  

    UNIVERSITAS SEBELAS MARET  

    2023




    Judul Buku : Si Putih (Novel Bumi Series ke-10) 

    Pengarang : Tere Liye 

    Penerbit : Gramedia Pustaka Utama (GPU) 

    Terbit : Cetakan Pertama, 2020 

    Tebal : 376 halaman 

    ISBN : 9786020652252 

    Harga Buku : Rp 85.000,00 

     Si Putih merupakan novel series ke-10 dari novel Bumi karya Tere Liye. Novel Si Putih memiliki cover buku yang menarik karena menggambarkan tentangdi dalamnya terdapat gambar gambar visual yang mencerminkan tentang petualangan dunia paralel yang ada di dalam novel.  Dalam novel ini menghadirkan banyak karakter baru yang belum pernah ada di ke-9 buku  sebelumnya seperti No-u, Pak Tua, dan Sket.N-ou, Pak Tua, dan Sket. Berbeda dari novel-novel  sebelumnya, novel Si Putih memiliki karakter utama seekor hewan. Si Putih merupakan nama  karakter dari hewan kesayangan milik Raib. Novel ini juga cukup menarik perhatian dan  mengundang rasa penasaran para pembaca karena di dalamnya mengisahkan secara detail tentang  kehidupan dan asal usul karakter Si Putih yang pernah muncul di ke-9 buku sebelumnya. Novel Si  Putih memiliki banyak konflik menarik di dalamnya sehingga membuat penasaran para pembaca. 

    Novel ini menceritakan tentang  

    Novel ini menceritakan tentang Si Putih yang merupakan hewan kuno yang lahir di peradaban  Panjang Klan Polaris, dimana Klan Polaris dihuni oleh banyak sekali makhluk hidup hingga  beberapa penduduk memiliki kemampuan untuk memahami dan berkomunikasi dengan hewan.  Namun, kemampuan ini semakin berkurang karena penduduk Klan Polaris mulai tergiur dengan  kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi. Hal tersebut berdampak pada kurangnya masrarakat  Klan Polaris dalam berinteraksi dengan binatang sehingga banyak dari masyarakatnya kehilangan  kemampuan dalam berinteraksi dengan binatang. N-ou merupakan salah satu penduduk Klan  Polaris yang terjebak di Klan Polaris lama ketika pandemi virus saat itu, ia tidak lolos seleksi  pemeriksaan portal Kesehatan ke Klan Polaris Baru dan terpisah dengan kedua orang tuanya yang  berhasil melewati portal ke Klan Polaris Baru. Akhirnya N-ou memutuskan kembali ke tempat  tinggal asalnya di kota E-um yang sudah hancur berantakan dan tidak ada apapun yang dapat  diselamatkan dari pandemi virus. N-ou hanya dapat tinggal di sebuah gedung yang berantakan,  disinilah N-ou bertemu dengan Si Putih yang tiba-tiba menghampirinya. Si Putih membantu N-ou  melewati masa-masa kritis kesehatannya karena pandemi virus. Sampai akhirnya N-ou sembuh  dan dapat kembali beraktivitas. Kemudian N-ou bertekad untuk menemui kedua orang tuanya yang  terpisah saat pemeriksaan portal ketika pandemi lalu. N-ou yang ditemani Si Putih yang menjadi  sahabatnya mencari cara untuk menerobos portal yang memisahkan Klan Polaris Lama dengan  Klan Polaris Baru. Lima tahun mereka mencari, akhirnya mereka menemukan jalan keluar portal  yaitu berupa dinding pemisah yang sangat tebal dan mereka tidak berhasil menembusnya dengan  berbagai cara, akhirnya mereka melakukan petualangan, di tengah petualangan saat melewati 

    hutan N-ou dan Si Putih menemukan rumah di tengah hutan yang dihuni oleh kakek tua Bernama  B-rham atau yang sering dipanggil Pak Tua. Pada saat itu terjadi sebuah masalah yang membuat  N-ou dan Si Putih harus menyelamatkan Pak Tua. Disinilah personil pertualangan N-ou dan Si  Putih bertambah, Pak Tua bergabung dengan petualangan mereka. Akhirnya mereka bertiga pun  melanjutkan petualangan yang menyenangkan sekaligus menyeramkan, bahkan mereka sampai  bertarung dengan para pengendali hewan. Ditengah petualangannya, N-ou menyelamatkan teman  lamanya yang berasal dari kota E-um yang di tawan oleh Raja Gunung Timur. Dikisahkan juga  mengenai tempat-tempat baru yang berbeda dengan tempat-tempat yang pernah dikisahkan  sebelumnya. Di bagian akhir cerita akan ditemukan jawaban apakah N-ou berhasil menemui kedua  orang tuanya, bagaimana akhir konflik N-ou dengan para pengendali hewan, dan bagaimana  kelanjutan dari kisah Si Putih. 

    Novel Si Putih disajikan dengan gaya bahasa yang mudah dipahami. Novel ini menarik karena  menyajikan kisah dengan latar dan karakter baru yang belum pernah ada pada serial sebelumnya,  dengan istilah-istilah latar dan karakter yang menarik dan mengundang rasa penasaran pembaca.  Penulis dapat membawakan kisah dalam novel dengan sangat imajinatif dan kreatif. Setiap kisah 

    kisahnya digambarkan dengan sangat bagus dan detail dari Tere Liye. Pada akhir kisah novel ini  akan membuat pembaca semakin penasaran dengan serial novel Bumi berikutnya. Alur dalam  novel ini sangat menarik, bahkan sejak awal kisahnya dimulai saat pertemuan semua karakter.  Pada bagian awal alurnya dapat dikatakan sebagai pemanasan konflik saja. Kemudian pada bagian  tengah alur ceritanya dibuat sedikit melambat dan tidak terlalu panas. Salah satu hal yang menarik  dari novel ini yaitu pada bagian akhirnya dibuat penulis menjadi semakin panas dibanding bagian  pertengahan. Pada bagian akhir, tokoh dibuat kembali terpisah bahkan harus melalui pertarungan  terlebih dahulu. Namun, dalam novel ini terdapat beberapa kekurangan yaitu pada pertengahan  alur, cerita yang disajikan amat membosankan karena penulis mengisahkan sebuah kebiasaan  sehari-hari dari petualangan yang disajikan secara berulang kali sehingga membuat jenuh  pembaca. Selain itu, pada bagian akhir novel ini kisah yang disajikan menggantung jadi dapat  menimbulkan kemungkinan kekecewaan yang dirasakan oleh pembaca. Selain itu, semakin detail  setiap kisah yang dituliskan, maka dapat juga membuat pembaca menjadi jenuh dan bosan, karena  Sebagian besar isi dalam novel ini adalah tentang pertarungan. Sistematika penulisan dan struktur  novel ini sudah baik dan sesuai dengan EYD. 

    Novel Si Putih ini membawakan sebuah pesan moral yaitu ketika ingin mencapai suatu tujuan  maka kita harus terus berusaha dan pantang menyerah, sekalipun yang terjadi hanyalah kegagalan.  Novel ini juga menyadarkan pembaca mengenai kemandirian melalui karakter N-ou. Selain itu,  kerjasama dan pertemanan yang baik akan selalu dapat mengalahkan apapun. Kejahatan akan  selalu kalah melawan kebenaran dan kebaikan. Novel ini juga kembali menyadarkan pembaca  bahwa di setiap kehidupan pasti terdapat pihak yang serakah, berkuasa, dan ingin menang sendiri  dengan melakukan berbagai cara. Sementara itu juga terdapat pihak yang selalu tertindas dan  tersakiti. Dengan membaca novel ini dapat meningkatkan kreativitas pembaca dikarenakan kisah  dalam novel ini merupakan kisah fantasi dan pembaca akan mendapatkan pengalaman pengalaman seru dari novel.

    Lampiran


  • 0 comments:

    Posting Komentar

    Copyright @ 2018 LSP FKIP UNS Kampus VI Kebumen.