Lingkar Studi Pendidikan UKM Keilmiahan FKIP UNS

Kamis, 22 Agustus 2024

  • JUrnal Karya "Resume" #57

     NAMA : DITA MARDIANINGSIH 

    KELAS : 4G 

    NIM : K7122093 

    NO ABSEN : 34 

    TUGAS : MATA KULIAH MEDIA PEMBELAJARAN 

    1. RESUME JURNAL PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN  BERBASIS MEDIA POSTER PADA MATERI “PERUBAHAN WUJUD  ZAT BENDA” KELAS V DI SDN SARAKAN II TANGERANG 

    Media pembelajaran adalah suatu alat yang digunakan oleh seorang guru  baik berupa alat peraga, media visual dan audio visual yang digunakan untuk  membantu dan memudahkan siswa dalam hal proses pembelajaran berlangsung.  Menurut (Daryanto, 2010) media pembelajaran adalah segala sesuatu (baik  manusia, benda, atau lingkungan sekitar) yang dapat digunakan untuk  menyampaikan atau menyalurkan pesan dalam pembelajaran sehingga dapat  merangsang perhatian, minat, pikiran dan perasaan siswa pada kegiatan belajar  untuk mencapau tujuan. Pembelajaran yang menggunakan media pembelajaran  akan membuat peserta didik termotivasi dalam hal belajar, serta mendorong siswa  untuk menulis, berbicara dan berimajinasi semakin terangsang.  

    Menurut (Sadiman, 2010) dengan menggunakan media pendidikan secara  tepat dan bervariasi dapat mengatasi sikap passif anak didik, karena media  pendidika berguna untuk menumbuhkan gairah belajar, memunginkan interaksi  yang lebih langsung antara peserta didik dengan lingkungan dan kenyataan dan  memungkinkan anak didik belajar sendiri menurut kemampuan dan minatnya.  Dengan demikian dengan penggunaan media pembelajaran dapat membuat proses  belajar mengajar akan semakin efektif dan efesien serta terjalin komunikasi yang  baik antara peserta didik dengan guru. Selain itu jika guru menggunakan media  pembelajaran dalam proses menyampaikan materi dapat mengatasi kejenuhan  atau kebosanan peserta didik di dalam kelas.  

    Maka media dalam proses belajar mengajar memiliki peran dalam  berbagai pola kegiatan tersebut, diantaranya menurut Mahmudah dalam (Andrew  Fernando Pakpahan, 2020):  

    a. Guru sebagai sumber belajar sekaligus media  

    Dalam proses belajar mengajar guru merupakan salah satu yang bertindak  sebagai sumber belajar peserta didik dan penggunaan media pembelajaran.  Contohnya seperti guru menggunakan media poster, berarti materi yang  disampaiakan oleh guru melalui media poster. 

    b. Guru menyerahkan sebagian tanggung jawabnya kepada media  Dalam hal ini peran guru dan peran media memiliki tanggung jawab yang  sama di dalam proses pembelajaran. 

    c. Media sebagai satu – satunya sumber belajar  

    Media pembelajaran memiliki peran yang penting dalam proses  pembelajaran yakni media bisa membantu guru dalam menyampaikan  pesan atau materi yang diajarkan kepada peserta didik.  

    d. Guru dan media sebagai sumber belajar  

    Dalam menyampaikan materi yang diajarkan guru memanfaatkan media  sebagai alat bantu yang dapat memperjelas materi yang akan disampaikan  oleh guru kepada peserta didik. 

    Oleh sebab itu jika media pembelajaran tidak digunakan oleh guru dalam  hal proses mengajar maka yang akan terjadi adalah guru akan kesulitan dalam  mengajar dan menyampaikan materi karena sisa akan merasa cepat bosan  dikarenakan guru menjadi monoton dalam hal menyampaikan materi. Dalam  penggunaan media pembelajaran guru juga perlu memperhatikan dalam hal  membuat media pembelajaran yang sesuai dengan peserta didik, oleh sebab itu  guru dituntut untuk bisa kreatif dan bervariasi dalam menggunakan dan membuat  media pembelajaran dengan sebaik mungkin, jika guru membuat media  pembelajaran yang menarik bagi peserta didik dan penggunaannya bervariatif  maka akan semakin tinggi pula tingkat motivasi dan hasil belajar dari peserta  didik.  

    Media poster adalah ilustrasi suatu gambar yang disederhanakan yang  bertujuan menarik perhatian, mudah diingat dan dapat mengerti materi yang  diajarkan. Media poster dalam pembelajaran dikelas berfungsi untuk menarik  perhatian dan minat peserta didik, serta sebagai metode peserta didik agar tertarik  dan melaksanakan materi yang disampaikan dikehidupan sehari – hari (Sadiman  dkk., 2011). Poster adalah penggabungan kombinasi visual dari gambar, garis dan  warna yang dapat mendorong minat belajar peserta didik sedangkan media suatu  media yang merangsang pikiran, perasaan, perhatian minat perserta didik  sedemikian rupa sehingga terjadi proses belajar yang efektif.  

    Media yang dikembangkan adalah media poster dengan dibuat semenarik  mungkin tetapi media poster yang dibuat oleh peneliti tidak semata – mata hanya  untuk sebuah gambar yang bertujuan untuk hiburan saja tetapi di dalamnya  terdapat pesan atau penyampaian materi yang akan diberikan oleh guru untuk  membantu dalam proses belajar mengajar, dengan penggunaan media poster yang  menarik siswa diharapkan mampu memahami isi dari materi perubahan wujud zat  yang disampaikan di dalam poster tersebut, dengan dibuatnya media poster yang  menarik siswa juga akan tertarik untuk membacanya. 

    Untuk membuat media poster yang baik dan benar, ada beberapa kriteria  membuat media poster yang baik, baik menurut Hess dan Brook dalam  (Wulandari, 2017) yaitu:  

    a. Sederhana 

    Dalam hal ini yang dimaksud sederhana adalah poster ditampilkan tidak  banyak tulisan dan ringkas dibatasi hal-hal yang penting saja. Akan tetapi  antara gambar dan tulisan harus punya maksud yang berkesinambungan.  Karena tujuan dari pembuatan poster itu sendiri supaya yang melihat  mengetahui maksud pesan yang disampaikan poster tersebut dan pesan  dengan maksud untuk menangkap perhatian orang yang lewat tetapi cukup  lama menanamkan gagasan yang berarti di dalam ingatannya. 

    b. Menyajikan satu ide dan untuk mencapai suatu tujuan yang pokok Tujuan dari penyampaian pesan dalan poster tersebut harus jelas dan fokus  sesuai gagasan yang telah dibuat. Jadi pesan yang disampaikan dalam  poster tidak boleh melenceng dari tujuan semula. 

    c. Bewarna 

    Warna yang digunakan harus menarik perhatian yang melihatnya dan  didesain sesuai keharmonisan antara gambar dan tulisan dalam poster  tersebut. Karena ketepatan menentukan warna sangat berpengaruh dalam  keindahan poster yang ditampilkan. 

    d. Slogannya ringkas 

    Pemilihan kata yang digunakan harus singkat, padat, jelas, dan tidak  bertele-tele sehingga penikmat poster cepat memahami apa maksud pesan  yang disampaikan dari poster tersebut  

    e. Tulisannya jelas 

    Menurut Sudjana tulisan yang dipakai adalah bentuk tulisan yang  sederhana, mudah dibaca, dan komunikatif. Tulisan yang digunakan harus  disesuaikan dengan tata letak poster itu sendiri. dalam pemilihan warna,  tulisan (besar-kecilnya), background, serta gambar harus tepat agar tulisan  yang ada di dalamnya bisa terbaca, jangan menimbulkan makna ambigu  di dalamnya supaya tidak terjadi missconception. 

    f. Motif dan desain bervariasi 

    Supaya dalam penyampainan poster tidak membosankan. Jadi poster harus  didesain sekreatif mungkin agar selalu menarik bagi siapa yang  melihatnya. 

    g. Tepat guna 

    Dimaksudkan sasaran yang dituju dalam pembuatan poster itu yaitu untuk  siapa poster itu ditujukan. Poster dalam pembelajaran ditujukan sesuai  jenjangnya

    Contoh media pengembangan poster pada materi perubahan wujud zat  yang dibuat oleh peneliti yaitu sebagai berikut: 

    2. PERBEDAAN DAN PERBANDINGAN MEDIA 2 DIMENSI DAN 3  DIMENSI

    No 

    2 Dimensi 

    Ciri/Pembeda/ 

    Perbandingan

    3 Dimensi

    Media 2 dimensi adalah sebutan  umum untuk alat  peraga yang  hanya memiliki  ukuran Panjang dan lebar yang  berada pada satu  bidang datar

    Pengertian 

    Media 3 dimensi  adalah sekelompok  media tanpa proyeksi  yang penyajiannya  secara visual 3  dimensional. 

    -Termasuk  

    kedalam media  visual yaitu  media yang  hanya  

    mengandalkan 

    Karakteristik 

    -Penyajiannya  

    berbeda dalam  kontrol guru.




    indera  

    penglihatan. 

    -Sederhana dan  mudah  

    pembuatannya 

    -Medianya  

    relatif murah dan  dapat ditemukan  diwilayah mana  saja.


    -Lebih mahal dari  kelompok media  grafis. 

    -Terkadang dalam  penyajiannya  

    diperlukan ruangan  gelap. 

    -Mampu menyajikan  teori dan praktik  secara terpadu. 

    -Praktis digunakan  untuk semua ukuran  ruang kelas.

    3

    -Mudah dibawa.  Siswa  

    mempelajari  

    dimanapun dan  kapanpun  

    sesukanya. 

    -Mudah  

    dipersiapkan dan  materinya  

    mudah  

    digunakan. 

    -Mempercepat  pemahaman  

    siswa terhadap  pesan yang  disajikan. 

    -Bermanfaat  

    diruang  

    manapun tanpa  harus adanya  penyesuaian.

    Kelebihan

    -Memberikan  

    pengalaman secara  langsung. 

    -Penyajian secara  konkrit dan  menghindari  

    verbalisme. 

    -Dapat menunjukkan  objek secara utuh. 

    -Dapat  

    memperlihatkan  

    struktur organisasi  secara jelas. 

    -Dapat menunjukkan  alur suatu proses  secara jelas.







    -Penyajian pesan  hanya berupa  unsur visual. 

    -Mungkin tidak  dianggap  

    penting jika  dibandingkan  

    dengan media  yang lain. 

    -Terbatas  

    penggunaannya  pada kelompok  kecil. 

    -Tanpa  

    perawatan yang  baik, media  cetak akan cepat  rusak, hilang  atau musnah.

    Kekurangan 

    -Penyampaiannya  memerlukan ruang  yang besar dan  perawatan yang  rumit. 

    -Untuk membuat alat  peraga ini  membutuhkan biaya  yang besar. 

    -Anak tunanetra sulit membandingkannya.

    -Media grafis 

    -Media papan 

    -Media cetak

    Macam/Jenis 

    Model padat, model  penampang, model  kerja, mock-ups, dan  diorama.



  • Jurnal Karya "Puisi" #56

     Terima kasih Diriku 

    Karya: Dinda Tri Nugraheni 

    Hai diriku... 

    Terima kasih atas perjuanganmu 

    Perjuangan melawan badai hidup hingga sampai detik ini Terima kasih sudah menjadi baja terkuat untukku 

    Ohh diriku.. 

    Maafkan aku yang sering menuntutmu untuk selalu bisa apa saja Maafkan aku yang selalu overthinking setiap malam Maafkan aku yang sering insecure akan pencapaian orang lain 

    Diriku... 

    Engkau pasti lelah mendengar keluh kesahku 

    Tiap detik, menit, jam aku selalu menyusahkanmu 

    Bahkan sering memarahimu padahal engkau tak tau penyebabnya Hanya ucapan maaf yang bisa aku ungkapkan 

    Tanpa engkau aku bagaikan burung yang kehilangan sayap 

    Ohh diriku... 

    Engkau telah menuntunku untuk selalu menjadi aku seperti namaku Setiap hari engkau mengingatkanku untuk selalu semangat Mengajariku untuk selalu tersenyum dalam segala situasi Aku sangat sayang padamu 

    Terima kasih diriku


  • Jurnal Karya "Pantun" #55

     Nama : Amir Muzani 

    NIM : K7122028 

    Kelas : 4G 

    No. Absen : 16 

    Mata Kuliah : Keterampilan Berbahasa dan Sastra Indonesia 

    Sastra 

    Pantun Tema Kunjungan Surabaya-Malang 

    Jalan-jalan ke Surabaya  

    Jangan lupa membeli buku 

    Ayo kita ke UNESA 

    Supaya dapat pengalaman baru 

    Pagi-pagi sarapan roti 

    Rotinya merk aoka 

    Kalau kamu ingin dicintai 

    Mari gabung di PGSD UNESA 

    Buah mangga warnanya kuning 

    Dibuat jus enak rasanya  

    Ayo kita pergi ke Malang 

    Menikmati indahnya Selecta 

    Pergi ke Malang membeli apel 

    Apelnya warna hijau 

    Kalau capek pergi ke hotel  

    Agar perjalanan nampak kemilau


  • Jurnal Karya "Makalah" #54

     MAKALAH INDIVIDU 

    "MANUSIA DAN AGAMA" 

    Disusun untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Pendidikan Agama Islam Dosen Pengampu : Drs. Imam Suyanto,M.Pd. 

      

    Disusun Oleh: 

     ALYA HANIFAH 

    K7223009 

    2A/09 

    PROGRAM STUDI DI LUAR KAMPUS UTAMA  PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR KEBUMEN FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET 

    2024



                    KATA PENGANTAR 

    Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah Subhanahu Wa Ta’ala yang  hingga saat ini masih memberikan kita karunia, nikmat dan kesehatan, sehingga  penulis dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Manusia dan Agama” Makalah ini ditulis untuk memenuhi tugas mata kuliah Pendidikan Agama Islam.  Shalawat serta salam tak lupa penulis haturkan kepada Nabi Muhammad  Shalallahu Alaihi Wassalam, semoga kita termasuk umat yang mendapat syafaat  di hari kiamat nanti.  

    Tak lupa penulis juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak  yang telah mendukung serta membantu penulis selama penyelesaian tugas  makalah ini.  

    Ucapan terima kasih penulis sampaikan kepada: 

    1. Ibu Dr. Kartika Chrysti Suryandari,S. Pd.,M. Pd, selaku Kepala Program  Studi Di Luar Kampus Utama Pendidikan Guru Sekolah Dasar Kebumen  yang telah memberikan kesempatan untuk menggunakan fasilitas kampus  untuk menunjang pembuatan makalah ini. 

    2. Bapak Drs. Imam Suyanto, M. Pd. selaku dosen mata kuliah Pendidikan  Agama Islam yang telah memberikan ide serta arahan kepada penulis. 3. Semua pihak yang tidak dapat penulis rinci satu per satu, yang telah  membantu dalam proses penyusunan makalah ini. 

    Penulis menyadari bahwa makalah ini jauh dari kata sempurna dan masih  terdapat banyak kekurangan. Oleh karena itu, penulis sangat mengharapkan saran  dan kritik yang membangun dari pembaca untuk penyempurnaan makalah ini. 

     Kebumen, 4 April 2024 

    Penulis

    ii 




                                                        DAFTAR ISI 

    KATA PENGANTAR ............................................................................................ ii DAFTAR ISI.......................................................................................................... iii BAB I PENDAHULUAN....................................................................................... 1 

    A. Latar Belakang ........................................................................................ 1 B. Rumusan Masalah ................................................................................... 2 C. Tujuan...................................................................................................... 2 

    BAB II PEMBAHASAN ........................................................................................ 3 A. Hubungan Manusia dan Agama .............................................................. 3 B. Tugas Manusia Sebagai Khalifah Fil Ardl .............................................. 6 C. Manusia Perlu Memeluk Agama ........................................................... 13 

    BAB III PENUTUP .............................................................................................. 16 A. Kesimpulan .......................................................................................... 16 B. Saran..................................................................................................... 16 DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 17

    iii 

                                                                BAB I 

                                                       PENDAHULUAN 

    A.Latar Belakang 

    Manusia dapat dikatakan sebagai makhluk sosial. Artinya manusia tidak  dapat hidup dan berkembang dengan baik tanpa adanya bantuan orang lain.  Hubungan manusia dengan sesama manusia lain dalam rangka memenuhi  kebutuhan hidup yang kompleks, yaitu kebutuhan yang bersifat fisik dan psikis.  Setiap manusia yang lahir di dunia membawa fitrah, bakat, dan insting. Yang  dibawa manusia ketika lahir adalah fitrah agama, yaitu unsur ketuhanan. Unsur  ketuhanan ini di luar ciptaan akal budi manusia dan merupakan sifat kodrat  manusia. Kejadian manusia sebagai makhluk ciptaan Allah telah dilengkapi  dengan unsur-unsur kemanusiaan, keadilan, kebajikan, dan sebagainya.  

    Manusia dan agama, dua hal yang tidak dapat dipisahkan. Kebermaknaan  hidup manusia ditentukan oleh faktor agama yang implikasinya bukan hanya  terbatas pada kehidupan tetapi juga pada kehidupan di akhirat (hidup sesudah  mati). Agama telah menjadi kebutuhan dasar bagi manusia jika mereka ingin  menjadikan hidup dan kehidupan ini bermakna.  

    Hal utama yang perlu dipahami setiap muslim mengenai manusia adalah  bahwa Tuhan menyatakan manusia sebagai khalifah di bumi, yang bertugas untuk  membangun dan mengelola dunia, sesuai dengan kehendak pencipta-Nya. Dalam  melaksanakan tugas kekhalifahan ini, selain dibekali fitrah agama, manusia juga  dibekali dengan berbagai macam potensi lainnya seperti, potensi naluriyah,  inderawi, akal sehingga dengan potensi itu ia dapat mengembangkan dirinya dan  menjalankan tugas kekhalifahan sesuai dengan yang diamanahkan Allah Swt. Dari  potensi inilah yang membedakan manusia dengan makhluk lainnya 

    Manusia sebagai makhluk yang memiliki hasrat untuk mencari makna dan  tujuan hidup, sejak dahulu kala tertarik pada konsep spiritual dan keberadaan  kekuatan yang lebih besar. Hal ini melahirkan agama sebagai sistem kepercayaan  yang mengatur hubungan manusia dengan Tuhan, sesama manusia, dan alam 

    sekitar. Namun, perjalanan manusia bersama agama tidak selalu mulus. Seiring  perkembangan peradaban dan pemikiran manusia, muncul berbagai permasalahan  yang mewarnai hubungan keduanya seperti di era globalisasi, terdapat berbagai  pandangan tentang moralitas dan kebenaran peran agama dalam membentuk  moralitas: Dipertanyakan apakah agama masih relevan dalam memberikan  panduan moral di era modern. Permasalahan-permasalahan ini tidak mudah  dipecahkan dan membutuhkan dialog dan kerjasama yang berkelanjutan antara  individu, kelompok agama, dan masyarakat luas. 

    B. Rumusan Masalah 

    1. Bagaimana hubungan manusia dan agama? 

    2. Bagaimana tugas manusia sebagai Khalifah Fil Aldr? 

    3. Mengapa manusia perlu memeluk agama? 

    C. Tujuan 

    1. Mengetahui hubungan manusia dan agama 

    2. Mengetahui tugas manusia sebagai Khalifah Fil Aldr 

    3. Mengetahui bahwa manusia perlu memeluk agama

                                                        BAB II 

                                                PEMBAHASAN 

    A. Hubungan Manusia dan Agama 

    Manusia merupakan makhluk yang paling sempurna diciptakan oleh Allah  swt. Oleh sebab itu manusia selalu membutuhkan panutan untuk menjalankan  kehidupannya masing-masing. Manusia tidak akan pernah merasa puas atas apa  yang telah mereka miliki, oleh karena itu manusia harus memenuhi kebutuhan  hidupnya dengan kebutuhan pokok seperti kebutuhan primer, skunder dan  tersier. Semua kebutuhan tersebut harus diiringi dengan keyakinan, manusia  dapat mengatur hidupnya dengan adanya keyakinan atau Agama yang  mereka anut, oleh sebab itu agama merupakan salah satu kebutuhan  manusia yang juga tidak kalah penting dibandingkan dengan kebutuhan  pokok tersebut.  

    Al-Quran menjelaskan bahwa manusia diciptakan dari tanah dengan  bermacam-macam istilah, seperti: Turaab, Thieen, Shal-shal, dan Sulalah. Dapat  diartikan sesungguhnya Allah menciptakan jasad manusia dari berbagai macam  unsur kimiawi yang ada pada tanah. Adapun tahapan-tahapan dalam proses  berikutnya tidak terdapat dalam Al-Quran secara rinci. Ayat-ayat Quran yang  menyebutkan manusia diciptakan dari tanah, pada umumnya hanya dipahami  secara lahiriah saja. Menimbulkan pendapat sesungguhnya manusia diciptakan  oleh Allah SWT berasal dari tanah, karena Allah maha kuasa, segala sesuatu pasti  dapat terjadi.  

    Islam berpandangan bahwa hakikat manusia adalah perkaitan antara badan  dan ruh. Badan dan ruh merupakan substansi yang berdiri sendiri, yang tidak  tergantung adanya oleh yang lain. Islam secara tegas mengatakan bahwa kedua  substansi adalah substansi alam. Sedang alam adalah makhluk. Maka keduanya  juga makhluk yang diciptakan oleh Allah SWT, sebagaimana firmanNya:

    َعلَقَةًْطفَةَلنُّ 

    نَا ٱ َّم َخلَقٍْن . ثٍُر َّمِكيَرافِى قَْطفَةًهُ نَُٰنََّْم َجعَلٍن . ثٍُة ِ من ِطيلَََٰن ِمن ُسلَْْلِن َسَٰنَا ٱَولَقَ ْد َخلَقْ 

    َءا َخ َرۚ فَتَبَااقًْهُ َخلَٰنَْن َشأََّم أْح ًما ثُلََمِع َظًَْٰما فَ َك َسْونَا ٱلِع َظَُٰم ْضغَةَْٱل 

    نَافَ َخلَقُْم ْضغَةًعَلَقَةَْنَا ٱل 

    َر فَ َخل َك َقْ ِلِقي َنَخ َْْٰح َس ُن ٱلَ ٱ ََّّللُ أ 

    Artinya: “Dan sungguh, Kami telah menciptakan manusia dari saripati (berasal)  dari tanah. Kemudian Kami menjadikannya air mani (yang disimpan) dalam  tempat yang kokoh (rahim). Kemudian, air mani itu Kami jadikan sesuatu yang  melekat, lalu sesuatu yang melekat itu Kami jadikan segumpal daging, dan  segumpal daging itu lalu Kami jadikan tulang belulang, lalu tulang belulang itu  Kami bungkus dengan daging. Kemudian, Kami menjadikannya makhluk yang  berbentuk lain. Maha Suci Allah, Pencipta yang paling baik”. (QS. Al Mu’minun:  12-14). 

    Agama berasal dari bahasa sansekerta. Satu pendapat mengatakan bahwa  agama tersusun dari dua kata, a : tidak, dan gam: pergi. Jadi agama memiliki arti  tidak pergi, diam ditempat, diwarisi secara turun temurun, agama memang  mempunyai sifat yang demikian. Agama menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia  adalah sistem yang mengatur tata keimanan (kepercayaan) dan peribadatan kepada  Tuhan Yang Mahakuasa serta tata kaidah yang berhubungan dengan pergaulan  manusia dan manusia serta lingkungannya.  

    Pengertian Islam secara harfiyah artinya damai, selamat, tunduk, dan  bersih. Kata Islam terbentuk dari tiga huruf, yaitu S (sin), L (lam), M (mim) yang  bermakna dasar “selamat” (Salama). Dari pengertian Islam secara bahasa ini,  dapat disimpulkan Islam adalah agama yang membawa keselamatan hidup di  dunia dan di akhirat (alam kehidupan setelah kematian). Islam juga agama yang  mengajarkan umatnya atau pemeluknya (kaum Muslim/umat Islam) untuk  menebarkan keselamatan dan kedamaian, antara lain tercermin dalam bacaan  shalat --sebagai ibadah utama-- yakni ucapan doa keselamatan "Assalamu'alaikum  warohmatullah"

    Dengan memiliki Agama, manusia dapat mengendalikan segala sesuatu  yang dihadapi dalam kehidupannya, manusia dapat mengendalikan hawa nafsu  mereka dengan aturan keyakinan mereka masing-masing, kebutuhan manusia  terhadap agama bukanlah kebutuhan yang dianggap mudah, karna agama  dapat membuat manusia meyakini apa yang mereka lakukan dalam kehidupan  mereka masing-masing, dalam agama Islam manusia memiliki hak dan kewajiban  sesuai dengan kodratnya, maka dalam agama islam manusia dapat mengatur  kehidupannya dengan baik (Liswi:2018) 

    Secara garis besar ruang lingkup Islam terbagi atas tiga bagian yaitu: a. Hubungan manusia dengan penciptanya (Allah SWT), sebagaimana   Firman Allah:  

    ََّّلِلَي ْعبُدُو ِنِْْلِن َسإَوٱِجَّنْتُٱلَو َما َخلَقْ 

    Artinya: "Dan aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka  menyembah-Ku" (QS. Az Zariyat:56)  

     Selain itu firman Allah: 

    َويُ ْؤتُوا 

    وةَ ۚ ٱل َّز َكَٰ 

     َويُِقي ُموا 

    وةََٰٱل َّصلَ 

    َء ل ٱلِد ي َن َهُ ُحَنفَا  

    ِصي َن  

    ُم ْخ ِلَي ْعبُدُوا ٱ ََّّللَ ِل 

     ِمُر واُ 

    ََّّل أ ِإ 

    َو َما  

    ِ َم ِدي ُن ِةقَ يْٱل 

    ِل َكََٰوذَ 

    Artinya: “Padahal mereka tidak disuruh kecuali supaya menyembah Allah dengan  memurnikan ketaatan kepada-Nya dalam (menjalankan) agama yang lurus, dan  supaya mereka mendirikan shalat dan menunaikan zakat; dan yang demikian  Itulah agama yang lurus.” (QS. Al Bayyinah: 5) 

    b. Hubungan manusia dengan manusia, Agama Islam memiliki konsep konsep  dasar mengenai kekeluargaan, kemasyarakatan, kenegaraan, perekonomian dan  lain-lain 

    بَ ْي َت .ِّْ م ْي الۤ َو ََٓل إِى َدقَ ََلَْۤي َو ََل الَهْدَْ َوََل الَح َرامَْوََل ال َّش ْهَر الَر هّٰللإِِّىْۤوا َشعَاُِّّحلْوا ََل تَُمنُ ِّذْي َن اََّها الاَيُّٓ ي ْوٍم اَ ْنُن قَ َو ََل يَ ْجِّر َمنَّ ُكْم َشنَاْۗم فَا ْص َطا ُدْواتُْلَحلََواِّ َذاَۗو ِّر ْضَوانااِّ ِّهْمْو َن فَ ْضاَل ِّ م ْن َّرب يَ ْبتَغََُح َرامْال

    ِّمْْوا َعلَى ا َْلِّثَونُۖى َوََل تَعَا وبِّ ِّ ر َوالتَّقْْْوا َعلَى الَونَُوتَعَااْعتَ ُدْوِّْۘم اَ ْن تََح َراَْم ْس ِّجِّد الَْصُّدْو ُكْم َع ِّن ال ِّعقَا ِّبَْشِّدْي ُد الَواتَّقُوا هّٰللاَۗ اِّ َّن هّٰللاَِّۖنَواعُ ْدَْوال 

    Artinya: “Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu melanggar syi'ar-syi'ar  Allah, dan jangan melanggar kehormatan bulan-bulan haram, jangan  (mengganggu) binatang-binatang had-ya, dan binatang-binatang qalaa-id, dan  jangan (pula) mengganggu orang-orang yang mengunjungi Baitullah sedang  mereka mencari kurnia dan keridhaan dari Tuhannya dan apabila kamu telah  menyelesaikan ibadah haji, maka bolehlah berburu. Dan janganlah sekali-kali  kebencian(mu) kepada sesuatu kaum karena mereka menghalang-halangi kamu  dari Masjidilharam, mendorongmu berbuat aniaya (kepada mereka). Dan  tolongmenolonglah kamu dalam (mengerjakan) kebajikan dan takwa, dan jangan  tolong-menolong dalam berbuat dosa dan pelanggaran. Dan bertakwalah kamu  kepada Allah, sesungguhnya Allah amat berat siksa-Nya.” (QS. Al Maidah: 2).  

    c. Hubungan manusia dengan makhluk lainnya atau lingkungannya, Seluruh  benda-benda yang diciptakan oleh Allah yang ada di alam ini mengandung  manfaat bagi manusia. Alam raya ini berwujud tidak terjadi begitu saja, akan  tetapi diciptak oleh Allah dengan sengaja dan dengan hak 

    َْو ٍق يَأ 

    ْ 

    َْخلب َجِديٍد ِ 

    يُذ ِت ْ 

    َح ق َو ِْ ْْلَٱ 

    َ 

    َو َخل َٰ ِت َ 

    ْملََ 

    ِهْب ُكْم يَ َشأ 

    إ 

    ِ ب ۚ ن ِٱل 

    َمَٰ 

    ْر َض ٱل َّس  

    تَ َّن َر أ 

    ٱ ََّّلل َق َ أ 

    Artinya: “Tidakkah kamu perhatikan, bahwa Sesungguhnya Allah telah  menciptakan langit dan bumi dengan hak?” (QS. Ibrahim: 19). Manusia dikaruniai  akal (sebagai salah satu kelebihannya), dia juga sebagai khalifah di muka bumi,  namun demikian manusia tetap harus terikat dan tunduk pada hukum Allah. Alam  diciptakan oleh Allah dan diperuntukkan bagi kepentingan manusia.  

    B. Tugas Manusia Sebagai Khalifah Fil Ardl  

    Manusia juga dikenal sebagai wakil Tuhan di muka bumi (khalifah) dan  hamba Tuhan (Abd), yang keduanya merupakan fitrah manusia. Sebagai hamba  Tuhan, Ia harus sepenuhnya pasif terhadap kehendak Tuhan dan menerima  instruksi dari Tuhan untuk melakukan sebuah kehendak-Nya dalam kehidupan  menurut hukum alam (Ainun Sina,dkk ; 2022). Maka dari itu ialah merupakan 

    pimpinan dunia sehingga harus menjadi pemimpin yang baik. Manusia merupakan  makhluk Allah yang ada di bumi dan mengikuti aturan pemimpin di dunia (Ainun  Sina dalam Shoun, 1997:101) 

    Allah telah membekali Adam dengan ilmu pengetahuan, dan Dia  mengajari Adam tentang nama-nama benda. Allah juga memberikan pengetahuan  untuk mengetahui apa-apa yang belum mereka diket Pengangkatan khalifah  sangat terkait juga dengan pemberian Allah terhadap sebagian manusia melalui  wahyu sebagai syari’at. Khalifah ini juga mencakup seluruh manusia yang  mempunyai kemampuan berfikir yang luar biasa, sekalipun tidak mengerti secara  pasti rahasia khalifah, termasuk tidak mengetahui secara pasti prosesnya. Dengan  kemampuan akal manusia dapat mengelola alam semesta ini secara bebas, dan  dapat mengolah segala sesuatu yang ada pada alam ini menjadi bernilai dan  bermanfaat. Pada diri manusia sudah tersedia unsur pasilitas untuk bisa  melaksanakan tugas secara sempurna, dibidang ilmu pengetahuan lebih jauh  jangkauannya dari makhluk lain termasuk Malaikat. Berdasarkan inilah manusia  lebih diutamakan menjadi khalifah Allah dari pada Malaikat. Allah telah  mengajari Adam berbagai nama makhluk yang telah diciptakan-Nya, kemudian  Allah memberinya petunjuk untuk mengetahui nama-nama tersebut, juga diberi  keistimewaan-keistimewaan. 

    Dalam penuturan Adam kepada para Malaikat terkandung tujuan untuk  memuliakan kedudukan Adam dengan mengangkatnya sebagai khalifah.  Sekaligus menunjukan bahwa Allah hanya menganugerahkan ilmu kepada siapa  yang dikehendaki-Nya. Allah menciptakan khalifah di bumi bukan untuk hal sia 

    sia. Aku kata Allah mengetahui perkataan kalian yang tersembunyi; “Mengapa  Engkau hendak menjadikan (khalifah) di bumi ini orang yang akan membuat  kerusakan padanya”. Dan apa yang terpendam di dalam diri kalian. Pengertian  yang mengatakan; “Bahwa Allah tidak akan menciptakan makhluk lain yang lebih  mulia dibandingkan (malaikat), yang hanya (malaikat) yang berhak menjadi  khalifah di bumi”.

    1. Manusia dan Eksistensi 

    Manusia sebagai makhluk yang dinamis memiliki keinginan untuk  berubah dan bertanggung jawab. Jika dikaitkan dengan eksistensi dan makna  manusia itu sendiri. Manusia bersifat kompleks dan selalu berkembang,  kompleksitas dan perkembangan manusia tidak terlepas dari hakikat manusia  sebagai makhluk yang dinamis, misteti dan paradoksal. Manusia disebut dinamis  karena berkembang terus menerus dengan kebebasannya (Snijders: 2001, 15). 

    Ada dua istilah yang dipakai dalam hubungan dengan hakikat manusia,  yaitu ‘kodrat’ dan ‘esensi’. ‘Kodrat’ dan ‘esensi’ diungkap melalui penghayatan penghayatan khusus. ‘Kodrat’ (natura) menurut artinya ialah inti yang tetap dalam  suatu kenyataan yang mentaati hukum-hukum stabil, tampa tergantung pada  kebebasan manusia. ‘Esensi’ berarti unsur-unsur yang bersama-sama mewujudkan  inti mutlak (perlu) bagi suatu kenyataan, seperti esensi manusia (Bakker: 2000,  51).. 

    2. Manusia sebagai Khalifah Allah di Bumi 

    Khalifah diartikan sebagai pengganti Allah untuk melaksanakan perintah perintah-Nya terhadap umat manusia (Al-Maraghi: 1986, 129). Diciptakannya  Adam dalam bentuk yang sedemikian rupa untuk mengatur alam semesta serta  berfungsi sebagai khalifah di bumi, hal tersebut merupakan nikmat yang paling  besar yang harus disyukuri oleh keturunannya dengan cara taat kepada Allah dan  tidak ingkar kepada-Nya, termasuk menjauhi yang dilarang-Nya. 

    3.Eksistensi Manusia Sebagai Khalifah 

    Sebagaimana yang telah dijelaskan sebelumnya bahwa manusia adalah  makhluk Tuhan yang sempurna. Secara biologis manusia itu memiliki anggota  tubuh yang lengkap, kelengkapan dan kesempurnaan anggota tubuh manusia  menjadi kuat dan mampu melaksanakan tugasnya dengan baik. Manusia memiliki  panca indera dengannya dapat mengenali cita rasa, dengan kaki dan tangan dapat  berjalan dan bekerja, dengan mata dapat melihat, dengan telinga dapat mendengar, 

    dengan hidung dapat mencium, dan Allah memberi anggota tubuh yang lainnya  sehingga memiliki kemampuan dan kekuatan untuk hidup di bumi ini Kedudukan manusia sebagai Khalifah Allah merupakan tanggung jawab  atas moralnya kepada Allah dan harus menyadarkannya akan perannya untuk  menjadi penguasa bumi yang sesuai dengan visi dan misi Allah. Allah Swt  memberikan kepada manusia atas potensi kemamopuan sehingga tidak diberikan  kepada makhluk hidup lainnya seperti akal dan kehendak bebas. Sehingga dengan  penjabaran di atas bahwasanya model keyakinan diri bagi semua makhluk hidup  yang paling sempurna dari makhluk lainnya maka dari itu pasti memujudkan  sesuatu etika yang sopan di bumi yang sesuai dengan syariat dan tujuan Allah  SWT

    Manusia sebagai makhluk yang memiliki jasmani (fisik) yang lengkap,  kuat dan sempurna dan rohani yang terdiri dari unsur-unsur yang berperan penting  dalam kesempuranaan jasmani (fisik) yang menjadikan manusia mampu untuk  mengelola alam ini dengan baik, benar dan dapat bermanfaat ini lah sebagai tugas  dan tanggung jawab manusia di bumi. Tugas dan tanggung jawab yang ada pada  manusia di bumi, dalam al Qur’an yang sudah diyakini oleh umat Islam sebagai  sumber yang benar. Mengungkapkan tugas dan tanggung jawab manusia di bumi  ini disebut dengan istilah khalifah. Muhammad Baqir dalam bukunya, Al- Sunan  Al- Tarikhiyah fi al-Qur’an, yang antara lain mengupas ayat 30 surat Al-Baqarah  dengan menggunakan metoda tematik, mengemukakan bahwa kekhalifahan  mempunyai tiga unsur yang saling berkaitan. Kemudian menentukan arti  kekhalifahan dalam pandangan Al-Qur’an. 

    Ketiga unsur tersebut adalah: 

    a. Manusia, dalam hal ini dinamai khalifah. 

    b. Alam raya, yang disebut oleh ayat Al-Baqarah sebagai ardh. c. Hubungan antara manusia dengan alam dan segala isinya, termasuk dengan  manusia (Shihab: 1993, 158)

    10 

    Q.S Al-Baqarah ayat 30 

    َ 

      وا 

    ًَخِليفَة  

    ْْلَٱ 

     ََٰملَ 

     ن ِلل ِى ْ 

    َه يُ ا ْف ِسدُ 

    تَ ْجعَ قَال ُل ُ 

    َج فِى ْر ِض إ ا ِع ل ِ 

    ِئ َكِة َر قَا َل ُّ 

    ِذْ 

    فِي  

    َم فِي ن َه أ ا 

    ب َك َوإ 

    ْعلَ ََّل تَ 

    ْعلََ 

     ى ل قَا َل َ 

    نِِ 

    َك َو ب نُقَ ِد  

    ِ ُح َو ٱلِد َن ْح ُن َما  

    ُمو َن َم أ ا 

    ُم إ 

    Artinya: 

    ُس ِ نُ َح ْمِد َك َس ب 

    َو َء َي ْسِف ُك 

    Ingatlah ketika Tuhanmu berfirman kepada para Malaikat: "Sesungguhnya Aku  hendak menjadikan seorang khalifah di muka bumi". Mereka berkata: "Mengapa  Engkau hendak menjadikan (khalifah) di bumi itu orang yang akan membuat  kerusakan padanya dan menumpahkan darah, padahal kami senantiasa bertasbih  dengan memuji Engkau dan mensucikan Engkau?" 

    Sebagai khalifah Adam bertanggung jawab terhadap pengelolaan alam semesta,  penataan, pengolahan dan pemafaatan segala yang ada di bumi sebagai  pelestariannya, untuk kelanjutan kehidupan anak cucunya nanti. Kekhalifahan  yang di emban Adam dan anak cucunya di bumi sebagai manusia yang diserahi  pengelolaannya akan dipertanggung jawapan kepada Allah sebagai pencipta dan  pemberi tugas di bumi ini. Hubungan antara manusia dengan alam atau hubungan  manusia antara sesamanya, bukanlah merupakan hubungan antara penakluk dan  yang ditaklukan, tetapi hubungan bersamaan dengan ketundukan kepada Allah.  Walaupun manusia mampu mengelola (menguasai), namun hal tersebut bukan  akibat kekuatan yang dimilikinya, melainkan akibat Tuhan menundukannya untuk  manusia. Hal ini tergambar dalam surat Ibrahim ayat 32 yang menjelaskan; 

    ِت ِ فَأ ِهۦ َ 

    َّٱلث 

    َ 

    ْْلَ 

    ٱ ََّّللُ ِذىٱل َق َّ 

    َو َخل َٰ ِت َ 

    ََٰمَر ب ِم َن 

    ْخ َم َر َج ا  

    َمَٰ 

    ًء ٱل َّس َم ِم َن ا  

    ِء َوأ 

     ن َز َل َوٱ 

    ْر َض ٱل َّس  

    ََٰهْنْْلَٱ 

    ْمِر ٱل ِهۦ ْ َ 

    ْفُلْ 

    َّخ َر ل َّ 

    ُك ِر ْم ْزقً 

    َر لَ ُكم 

    َّخ َر ب ِأ 

    َو َس ُل َك َ ُكم 

    َو َس ُ 

    َب ْحِر ِلتَ ْج فِى ِر َى ٱل 

    ا 

    Artinya: “Allah lah yang telah menciptakan langit dan bumi dan menurunkan air  hujan dari langit, kemudian Dia mengeluarkan dengan air hujan itu berbagai buah buahan menjadi rizki untukmu; dan Dia lah menundukan bahtera bagimu supaya  bahtera itu, berlayar di lautan dengan kehendak-Nya, dan Dia telah menundukan  (pula) bagimu sungai-sungai.” (Qs. Ibrahim: 32).

    11 

    Allah Swt memberikan sebuah amanah terhadap khalifah yang berfungsi  untuk mengatur semua urusan yang dipimpinnya dan untuk mengarahkan semua  perjalanan makhluk hidupnya yang akan mencapai tujuan bersama, dan juga  menjaga ataupun melindungi semua kepentingan yang akan dipimpin.Kekuasaan  yang diberikan Allah Swt kepada khalifah merupakan sebuah kekuasaan yang  tidak ringan di mata Allah Swt dikarenakan banyak sekali godaan yang ada di  buumi sehingga menghilangkan sebuah motivasi yang sudah diberikan allah  sebagai pemimpin dari tujuan bersama sama

    Tugas manusia sebagai khalifah adalah untuk menjaga dan  bertanggungjawab atas dirinya, sesama manusia dan alam yang menjadi sumber  penghidupan. Tugas kekhalifaan dalam keluarga/rumah tangga meliputi tugas  membentuk rumah tangga dan sejahtera atau keluarga sakinah dan mawaddah wa  rahmah/ cinta kasih 

    ْيلَإ َل ِ 

      واِتَ ْس ُكنُ  

    ًجاْزَو أ ََٰأ نفَُ 

    أ َق َ 

    ِت ِ هۦَٰ 

    َودَّةًَّم  

    َبْيَن ُكم 

    َو َجعَ 

    َه ل ا 

    ِس ُكْم ل ِ م ْن َ ُك َخل م َ 

    ْن َءاَي 

    َو ِم ْن 

    َٰ 

    َيتَفَ َّك ل ُرو َن  

    ِۚ َّن َو َر ْح َمةً 

    َي ٍتََٰء ذَ اَل ْوٍمِقَ 

    إ فِى ِل َك

     

    Artinya: "Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah Dia menciptakan  untukmu isteri-isteri dari jenismu sendiri, supaya kamu cenderung dan merasa  tenteram kepadanya, dan dijadikan-Nya diantaramu rasa kasih dan sayang.  Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi  kaum yang berfikir" (QS.Ar-Rum:21) 

    Tugas kekhalifaan dalam masyarakat meliputi tugas-tugas mewujudkan  persatuan dan kesatuan umat, menegakkan keadilan dalam masyarakat 

    َّل 

      

    َأ ۚ  

     ْصِل ُحوا 

    ْخَو ٱل ة ْ 

    ْر َح ُم ل و َن َعَ 

    َخَو فَأ َبْي َن ْي ُكْم َ 

    تُ 

    ُكْم ٱ ََّّلل َو َ ٱتَّقُوا 

    ِإ 

    َماَّن 

    ُم إ ْؤ ِمنُو َن ِ 

    Artinya: "Orang-orang beriman itu sesungguhnya bersaudara. Sebab itu  damaikanlah (perbaikilah hubungan) antara kedua saudaramu itu dan takutlah  terhadap Allah, supaya kamu mendapat rahmat" (QS. Al-Hujurat:10)

    َأ  

    نفَُ 

    ْم َ 

    َِِّلل ْو ََّولَ 

    ِْٱل 

    َٰ 

      

     َمنُواَءا 

    12 

    َهايَُّأ ََٰي ِذي َنَّٱل 

    ِس ُك َعل 

    ُش َهدَا  

    ِمي َن ُكونُوا  

    ِو أ 

    ى َٰ 

    ِق ْس ِط َّوقَ 

    َء ب 

    َأ 

    ٱل ن ْ 

     ِعُوا 

    َْٰولََ 

    إ َي ُكن َغِنًَّ 

    ِ ٱل ي َن ْ 

    َهَو َٰى تَتَّب  

    ب فَ َل ِ ِهَم أ ا 

    ى أ فَ 

    َربقْْْلَ 

    ِقي ًرا فَٱ ََّّللُ 

    يا ْو ِ ۚ ن َوٱ 

    ِنِلدَْيََٰو 

    ُ 

    ِ تَ ي ًرا ْعَمل َخب 

     ِ تُ َّن ْعِر ُضوا 

    ب ون ِ َم فَإ ٱ ََّّللَ 

    َكا َن ا 

     ا ُوۥتَل ْو ْ َأ 

      

     ُوا 

    ِ تَۚ ن ْعِدل َوإ 

    Artinya: "Wahai orang-orang yang beriman, jadilah kamu orang yang benar-benar  penegak keadilan, menjadi saksi karena Allah biarpun terhadap dirimu sendiri  atau ibu bapa dan kaum kerabatmu. Jika ia kaya ataupun miskin, maka Allah lebih  tahu kemaslahatannya. Maka janganlah kamu mengikuti hawa nafsu karena ingin  menyimpang dari kebenaran. Dan jika kamu memutar balikkan (kata-kata) atau  enggan menjadi saksi, maka sesungguhnya Allah adalah Maha Mengetahui segala  apa yang kamu kerjakan"(QS. An-Nisa:135) 

    . Tanggung jawab manusia terhadap moral agama sebagai khalifah di bumi  yaitu mengelola sebaik-baiknya alam semesta dan kehidupan sosial didalamnya.  Kehidupan manusia sangat tergantung kepada komponen-komponen lain dalam  ekosistem sehingga secara moral manusia terhadap alam dituntut untuk  bertanggungjawa kepada kelangsungan, keseimbangan dan kelestarian alam yang  menjadi sumber kehidupannya. 

    Tugas kekhalifahan terhadap alam (natur) meliputi: 

    a. Mengulturkan natur (membudayakan alam), yakni alam yang tersedia ini agar  dibudayakan, sehingga menghasilkan karya- karya yang bermanfaat bagi  kemaslahatan hidup manusia. 

    b. Mengulturkan kultur (mengalamkan budaya), yakni budaya atau hasi karya  manusia harus disesuaikan dengan kondisi alam, jangan sampai merusak alam  atau lingkungan hidup, agar tidakmenimbulkan malapetaka bagi manusia dan  lingkungannya. 

    c. MengIslamkan kultur (mengIslamkan budaya), yakni dalam berbudaya harus  tetap komitmen dengan nilai nilai Islam yang rahmatan lil-‘alamin, sehingga  berbudaya berarti mengerahkan segala tenaga, cipta, rasa dan karsa, serta bakat 

    13 

    manusia untuk mencari dan menemukan kebenaran ajaran Islam atau kebenaran  ayat-ayat serta keagungan dan kebesaran Ilahi. 

    C. Manusia Perlu Memeluk Agama 

    Manusia membutuhkan agama di dalam kehidupannya, yaitu sebagai  pegangan hidup baik untuk kehidupan di dunia maupun di akherat kelak. Sudah  barang tentu agar semuanya itu dapat dicapai maka ia harus dapat menjaga  keseimbangan antara dua kebutuhan, yaitu kebutuhan jasmani dan kebutuhan  rohani. Kebutuhan rohani (agama) mengandung dua dimensi, yaitu hubungan  vertikal (hubungan manusia dengan pencipta) dan hubungan horizontal (hubungan  manusia dengan sesama mahkluk Tuhan lainnya). Tingkat religiusitas individu  akan berkembang seiring dengan perkembangan kepribadiannya. Sejak manusia  lahir di dunia, manusia dilahirkan mempunyai potensi beragama atau  berkeyakinan kepada Tuhan atau percaya adanya kekuatan di luar dirinya yang  mengatur hidup dan kehidupan alam semesta. Oleh karenanya pemahaman  mengenai keagamaan atau religiusitas haruslah ditanamkan sejak dini, bahkan  ketika masih kanak-kanak. Karena kepercayaan ini akan berkembang dan  mencapai kematangan ketika individu dewasa. Dalam mencapai kematangan  beragama banyak dipengaruhi oleh banyak faktor, seperti faktor internal  (pembawaan), dan faktor eksternal (lingkungan). 

    Agama juga memberi isyarat kepada manusia dan alam bahwa ada Zat  yang lebih unggul, Zat Yang Maha Segala-galanya, yang disitu manusia perlu  bersandar kepad Dia melalui medium agama. Dengan kata lain perlu bersandar  dan berpasrah (tawakal) kepada Dia melalui agama karena agama menjadi tempat  bagi kita untuk mengadu dan berkomunikasi dengan Tuhan. Kepasrahan kita  kepada Tuhan didasarkan pada suatu ajaran bahwa manusia hanya bisa berusaha,  Tuhan yang menentukan 

    Fungsi agama dalam kehidupan (Ahmad Asir:2014) 

    a. Sebagai Pembimbing Dalam Hidup 

    Pengendali utama kehidupan manusia adalah kepribadiannya yang  mencakup segala unsure pengalaman pendidikan dan keyakinan yang 

    14 

    didapatnya sejak kecil. Apabila dalam pertumbuhan seseorang terbentuk  suatu kepribadian yang harmonis, di mana segala unsur pokoknya terdiri  dari pengalaman yang menentramkan jiwa maka dalam menghadapi  dorongan baik yang bersifat biologis ataupun rohani dan sosial  akanmampu menghadapi dengan tenang.  

    b. Penolong Dalam Kesukaran 

    Orang yang kurang yakin akan agamanya (lemah imannya) akan  menghadapi cobaan/kesulitan dalam hidup dengan pesimis, bahkan  cenderung menyesali hidup dengan berlebihan dan menyalahkan semua  orang. Beda halnya dengan orang yang beragama dan teguh imannya,  orang yang seperti ini akan menerima setiap cobaan dengan lapang dada.  Dengan keyakinan bahwa setiap cobaan yang menimpa dirinya merupakan  ujian dari tuhan (Allah) yang harus dihadapi dengan kesabaran karena  Allah memberikan cobaan kepada hambanya sesuai dengan  kemampuannya. Selain itu, barang siapa yang mampu menghadapi ujian  dengan sabar akan ditingkatkan kualitas manusia itu.  

    c. Penentram Batin 

    Jika orang yang tidak percaya akan kebesaran tuhan tak peduli orang itu  kaya apalagi miskin pasti akan selalu merasa gelisah. Orang yang kaya  takut akan kehilangan harta kekayaannya yang akan habis atau dicuri oleh  orang lain, orang yang miskin apalagi, selalu merasa kurang bahkan  cenderung tidak mensyukuri hidup. Lain halnya dengan orang yang  beriman, orang kaya yang beriman tebal tidak akan gelisah memikirkan  harta kekayaannya. Dalam ajaran Islam harta kekayaan itu merupakan  titipan Allah yang didalamnya terdapat hak orang-orang miskin dan anak  yatim piatu. Bahkan sewaktuwaktu bisa diambil oleh yang maha  berkehendak, tidak mungkin gelisah. Begitu juga dengan orang yang  miskin yang beriman, batinnya akan selalu tentram karena setiap yang  terjadi dalam hidupnya merupakan ketetapan Allah dan yang membedakan  derajat manusia dimata Allah bukanlah hartanya melainkan keimanan dan  ketakwaannya.

    15 

    d. Pengendali Moral 

    Setiap manusia yang beragama yang beriman akan menjalankan setiap  ajaran agamanya. Terlebih dalam ajaran Islam, akhlak amat sangat  diperhatikan dan di junjung tinggi dalam Islam. Pelajaran moral dalam  Islam sangatlah tinggi, dalam Islam diajarkan untuk menghormati orang  lain, akan tetapi sama sekali tidak diperintah untuk meminta dihormati.  Islam mengatur hubungan orang tua dan anak dengan begitu indah. Dalam  Al-Qur’an ada ayat yang berbunyi: “dan jangan kau ucapkan kepada kedua  (orang tuamu) uf!!” Tidak ada ayat yang memerintahkan kepada manusia  (orang tua) untuk minta dihormati kepada anak. Selain itu Islam juga  mengatur semua hal yang berkaitan dengan moral, mulai dari berpakaian,  berperilaku, bertutur kata hubungan manusia dengan manusia lain (hablum  minannas atau hubungan sosial). Termasuk di dalamnya harus jujur, jika  seorang berkata bohong maka dia akan disiksa oleh api neraka. Ini hanya  contoh kecil peraturan Islam yang berkaitan dengan moral. Masih banyak  lagi aturan Islam yang berkaitan dengan tatanan perilaku moral yang baik,  namun tidak dapat sepenuhnya dituliskan disini. 

    Dengan memiliki Agama, manusia dapat mengendalikan segala sesuatu  yang dihadapi dalam kehidupannya, manusia dapat mengendalikan hawa nafsu  mereka dengan aturan keyakinan mereka masing-masing, kebutuhan manusia  terhadap agama bukanlah kebutuhan yang dianggap mudah, karna agama  dapat membuat manusia meyakini apa yang mereka lakukan dalam kehidupan  mereka masing-masing, dalam agama Islam manusia memiliki hak dan kewajiban  sesuai dengan kodratnya, maka dalam agama islam manusia dapat mengatur  kehidupannya dengan baik (Liswi:2018)

    16 

    BAB III 

    PENUTUP 

    A. Kesimpulan 

    1. Agama sangat berguna dan mempunyai fungsi yang penting dalam  kehidupan manusia, yaitu agama merupakan unsur mutlak dalam  pembinaan karakter pribadi dan membangun kehidupan sosial yang  rukun dan damai, mendidik agar memiliki jiwa yang tenang,  membebaskan dari belenggu perbudakan, berani menegakkan  kebenaran, memiliki moral yang terpuji dan agama dapat mengangkat  derajat manusia lebih tinggi dari makhluk Tuhan yang lain 

    2. Khalifah bentuk tugas dan tanggung jawab yang diberikan kepada  manusia di bumi dan untuk melaksanakan perintah-perintah Allah.  Adam AS. manusia pertama yang telah ditetap Allah untuk menjadi  khalifah  

    3. Dengan memiliki Agama, manusia dapat mengendalikan segala  sesuatu yang dihadapi dalam kehidupannya, manusia dapat  mengendalikan hawa nafsu mereka dengan aturan keyakinan mereka  masing-masing, kebutuhan manusia terhadap agama bukanlah  kebutuhan yang dianggap mudah, karna agama dapat membuat  manusia meyakini apa yang mereka lakukan dalam kehidupan  mereka masing-masing, dalam agama Islam manusia memiliki hak dan  kewajiban sesuai dengan kodratnya, maka dalam agama islam  manusia dapat mengatur kehidupannya dengan bai

    B. Saran 

    Manusia dan agama merupakan dua hal yang berdampingan dimana agama  sangat berpengaruh terhadap seorang insan duniawi. Oleh karena itu hendaknya  kiat semua menjadi manusia yang taat dan selalu bertakwa kepada Allah SWT. 

    17 

                                                            DAFTAR PUSTAKA 

    Sada, H. J. (2016). Manusia Dalam Perspektif Agama Islam. Al-Tadzkiyyah:  Jurnal Pendidikan Islam Volume 7 , 129-142. 

    Surikno, H., Novianty, S. N., & Miska, R. (2022). HAKIKAT PENDIDIKAN  ISLAM:TELAAH MAKNA, DASAR DAN TUJUAN PENDIDIKAN  ISLAM DI INDONESIA. Al-Mau'izhah Vol. XII No 1 , 225-236. 

    Wardoyo. (2014). Agama dan Manusia. Jurnal Pemikiran Islam dan Filsafat , 82- 100.

    18


  • Copyright @ 2018 LSP FKIP UNS Kampus VI Kebumen.