NATIONAL ESAI COMPETITION
SMARTWEEK 6.0
PENGEMBANGAN MEDIA EDUKASI PERTANIAN AKUAPONIK BERBASIS AUGMENTED REALITY SEBAGAI UPAYA PENUNJANG AGRIBISNIS DI ERA SOCIETY 5.0
Disusun Oleh:
Institut Teknologi Sepuluh Nopember
1. Arif Pawoko
TEKNIK KIMIA
INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER 2022
PENGEMBANGAN MEDIA EDUKASI PERTANIAN AKUAPONIK BERBASIS AUGMENTED REALITY SEBAGAI UPAYA PENUNJANG AGRIBISNIS DI ERA SOCIETY 5.0
Arif Pawoko
Institut Teknologi Sepuluh Nopember, Surabaya
Sub bidang: Ekonomi
PENDAHULUAN
Peningkatan taraf hidup serta kesadaran masyarakat tentang bahaya yang ditimbulkan oleh pemakaian bahan kimia sintetis dalam pertanian meningkatkan kebutuhan akan produk pangan bermutu dan aman. Seiring dengan semakin berkembangnya “trend” gaya hidup sehat di masyarakat global dengan slogan “back to nature”, menyebabkan permintaan akan produk pertanian organik dan ramah lingkungan semakin meningkat. Di sisi lain kesadaran masyarakat dalam memanfaatkan lahan sempit juga semakin berkembang. Untuk mengatasi masalah tersebut maka dikembangkan sebuah model pertanian organik yang tidak memakan tempat namun dapat menghasilkan hasil yang maksimal.
Salah satu model pertanian modern urban agriculture yang sedang berkembang di kalangan masyarakat adalah Akuaponik yang merupakan modifikasi teknologi akuakultur, wall gardening, dan hidroponik. Kelebihan Akuaponik dibandingkan dengan sistem lainnya adalah adanya perpaduan budidaya sayuran dan ikan sekaligus dalam skala pekarangan lahan sempit. Akan tetapi model pertanian Akuaponik belum banyak dikenal dan diketahui oleh masyarakat awam dan di daerah 3T. Hal ini dikarenakan belum berkembangnya media pengenalan sistem Akuaponik tersebut. Oleh karena itu perlu dikembangkan sebuah aplikasi berbasis AR (Augmented Reality).
Usaha agribisnis yang saat ini sudah cukup banyak dilirik oleh masyarakat. Termasuk agrobisnis sayuran yang saat ini sedang berkembang pesat dengan permintaan yang cukup besar. Perkembangan teknologi yang terus maju, menginisiasi pengusaha pemula untuk memilih sarana promosi dan strategi bisnis yang berbasis media interaktif.
Prospek teknologi Augmented Reality (AR) di masa depan dapat digunakan dalam agrobisnis. Dengan bantuan teknologi AR, para pelaku agrobisnis tidaklah perlu repot-repot membawa berbagai dokumen untuk memperkenalkan jenis usahanya. Cukup dengan selembar kartu nama atau kertas yang apabila disorot oleh smartphone akan langsung menampilkan penjelasan produk di layar smartphone tersebut. Dengan teknologi AR ini, kebutuhan marketing akan lebih efisien, interaktif serta efektif.
Pengaplikasian Augmented Reality dalam bisnis masih terbilang jarang di Indonesia. Hal tersebut disebabkan karena minimnya sumber daya dan pengetahuan antar pebisnis mengenai pentingnya mengaplikasikan teknologi terbaru dalam bisnis mereka. Oleh karena itu dengan mengaitkan antara potensi aplikasi Augmented Reality dengan pemahaman masyarakat mengenai Akuaponik maka diperlukan pengembangan aplikasi Augmented Reality sebagai penunjang agribisnis Akuaponik di era digitalisasi dan society 5.0. Penulisan esai ini bertujuan untuk mengembangkan dan menganalisis potensi media Augmented Reality sebagai media edukasi pertanian Akuaponik guna menunjang agribisnis model urban agriculture di era digitalisasi dan society 5.0.
PEMBAHASAN
A. Teknologi AR Sebagai Media Edukasi
AR merupakan sebuah teknologi yang menggabungkan benda maya baik 2D maupun 3D ke dalam lingkungan nyata lalu memproyeksikan benda-benda maya tersebut dalam waktu nyata (Roedavan, 2014). Menurut Azuma (2001), Augmented Reality adalah penggabungan benda-benda nyata dan maya di lingkungan nyata, berjalan secara interaktif dalam waktu nyata, dan terdapat integrasi antar benda dalam tiga dimensi, yaitu benda maya terintegrasi dalam dunia nyata. Augmented Reality (AR) adalah istilah untuk lingkungan yang menggabungkan dunia nyata dan dunia virtual yang dibuat oleh komputer sehingga batas antara keduanya menjadi sangat tipis (Candra, dkk, 2014).
Visualisasi 3 dimensi yang dimiliki oleh AR dapat digunakan untuk perancangan suatu obyek dan simulasi kinerja alat (Mustaqim & Nanang, 2017) yang dapat menunjang kegiatan bisnis dan wirausaha. Dalam industri pemasaran, teknologi Augmented Reality dapat digunakan sebagai sarana promosi yang lebih efektif dibandingkan dengan media konvesional karena AR dinilai lebih fleksibel, modal low budget, efisien dan imajinatif (Dewi & Ikbal, 2022). Hal tersebut mengindikasikan bahwa pemanfaatan AR dibidang pemasaran sangatlah potensial untuk dikembangkan sehingga dapat diimplementasikan dalam bidang agribisnis Akuaponik.
Pada dasarnya pemberian edukasi digital memerlukan media perangkat mobile smartphone. Remaita, dkk (2019) menjelaskan bahwa di tahun 2018 tercatat lebih dari 83,5 juta penduduk indonesia telah menggunakan smartphone yang di dominasi oleh remaja dan kalangan dewasa. Pernyataan tersebut menunjukan bahwa pengembangan aplikasi AR berbasis android sebagai media edukasi dan promosi merupakan terobosan yang sangat efektif dan efisien mengingat penggunaan teknologi smartphone yang telah mendominasi saat ini.
B. Desain dan Pengembangan
Dalam pengembangan AR dilakukan tahap desain untuk merancang ghrapic user interface yang bertujuan sebagai gambaran atau acuan untuk mempermudah pengerjaan. Adapun rancangan aplikasi AR tersebut adalah seperti gambar 1.
a b c
Gambar 1. a) Splash screen; b) Menu start scan; c) Isi dari menu utama Splash screen adalah tampilan pertama program yang muncul sementara sebelum masuk ke menu utama. Splash screen berisi elemen kontrol grafis yang terdiri dari gambar dan logo dari aplikasi AR yang diberinama Agronic. Menu start scan adalah jendela yang berisi pintasan untuk masuk pada isi menu untuk gambar yang akan di scan oleh gawai. Menu scan berisi problem (masalah pentingnya pengembangan agrobisnis tanaman organik pada lahan sempit), solution (solusi bertanam lahan sempit dengan Akuaponik), how to setup (cara instalasi Akuaponik), application (cara pengaplikasian), dan benefits (manfaat wolkaponik).
Selanjutnya pengembangan Augmented Reality dilakukan menggunakan Markerless Augmented Reality, dengan marker yang telah diregistrasikan pada Vuforia. Jenis marker pada vuforia bersifat markerless yaitu bentuk marker dapat berupa gambar bebas yang terdaftar pada vuforia. Vuforia merupakan software yang dikembangkan oleh Qualcomm untuk menunjang pembuatan aplikasi Sebelum mendaftarkan marker, terlebih dahulu harus membuat lisensi yang digambarkan pada diagram berikut.
Login Vuforia Pilih menu Develop Isi Aplication Name Confirm Diagram 1. Pembuatan lisensi marker di vuforia
Setelah pembuatan lisensi selesai, maka tahapan selanjutnya adalah proses pembuatan marker database yang digambarkan pada diagram berikut.
Login Vuforia menu Develop pilih Target Manager pilih add database
Isi database name Pilih Device Pilih License Key Yang telah diperoleh
Add Target dan Import Marker
Diagram 2. Pembuatan Database AR
Setelah mendapatkan database tahap selanjutnya yaitu pemrograman menggunakan software Unity 3D dan pembuatan objek 3D menggunakan software blender meliputi tahap berikut.
Masuk Unity 3D Pembuatan Penanda Obyek atau Marker
Verifikasi lisensi Pembuatan proyek
Unggah Marker Database Vuforia
aplikasi Build
Diagram 3. Pemrograman Aplikasi Android
Gambar 1. Uji coba aplikasi Augmented Reality
C. Potensi Akuaponik dan AR dalam Prospek Pertanian Masa Kini Akuaponik adalah sistem pertanian yang mengkombinasikan akuakultur, wall gardening, dan hidroponik yang menghasilkan produk pertanian organik bebas bahan kimia. Sistem Akuaponik lebih efisien dari sistem lainnya serta dapat menghasilkan dua komoditas hasil panen sekaligus yaitu sayuran dan ikan. Dalam Akuaponik, kotoran ikan menjadi nutrisi pada tanaman. Namun, feses ikan yang mengandung ammonia diubah dulu menjadi nitrat dan nitrit melalui proses alami. Senyawa nitrit inilah yang menjadi nutrisi tanaman. Kemudian, setelah terbebas dari kandungan amonia, air akan bersirkulasi kembali ke sistem akuakultur.
Akuaponik cocok diterapkan dalam sebuah pekarangan yang tidak luas seperti di rumah, kantor, kos-kosan, balkon dan lain-lain. Selain itu Akuaponik juga sangat hemat air, karena air dalam budidaya ikan di sirkulasi dan dialirkan ke media tanaman. Sehingga sistem pertanian Akuaponik sangatlah potensial untuk dikembangkan sebagai model pertanian masa kini.
Tinjauan aspek ekonomi diperlukan untuk mengetahui apakah produk pertanian Akuaponik dapat menguntungkan dan layak jika dijadikan usaha secara berkelanjutan. Contoh pelaku bisnis yang dapat menjual instalasi mini Akuaponik seharga Rp 1 juta per set, dengan keuntungan bersih sebesar Rp. 500.000 per set. Selanjtnya untuk hasil budidaya sendiri, satu ikat sayur organik memiliki harga berkisar Rp 7.000-15.000 dan ditambah lagi dengan penjualan produk ikan yang mampu memperoleh keuntungan lebih dari 50%. Jika dalam sebulan, dapat menjual 10 set instalasi wolkaponik, maka pelaku usaha dapat meraup omzet Rp 10 juta dengan keuntungan 5 juta/bulan ditambah dengan hasil budidaya yang diperoleh. Hasil studi pengabdian masyarakat yang dilakukan oleh Alexandro, dkk (2020) menunjukan bahwa pengenalan sistem Akuaponik pada masyarakat menghasilkan respon positif dalam pengembangan ekonomi dan ketahanan pangan masyarakat pelosok di tengah maraknya persaingan pasar global. Murif dan Mukhtar (2010) menjelaskan bahwa pengembangan usaha agribisnis perlu digalakan sebagai upaya pembangunan ekonomi masyarakat mengingat indonesia sebagai negara agraris yang didukung oleh kondisi yang memadai dalam bidang pertanian sebagai garda terdepan pencapai SDGs 30.
Dengan adanya promosi melalui media Augmented reality diharapkan dapat meningkatkan omset dan penjualan produk pertanian Akuaponik sehingga pelaku bisnis mendapatkan keuntungan yang jauh lebih besar. Mengingat potensi agrobisnis Akuaponik yang luar biasa, pengembangan budidaya Akuaponik perlu ditingkatkan. Meski sistem tanaman Akuaponik ini masih belum dikenal masyarakat, jika pelaku usaha terus gencar berpromosi dengan menggunakan teknologi AR kepada masyarakat, komunitas, forum pecinta tanaman organik dan kelompok Tani lainnya sehingga Akuaponik semakin dikenal.
PENUTUP
Kesimpulan dari penulisan esai ini adalah penerapan teknologi AR dalam pengembangan agribisnis Akuaponik memiliki potensi yang tinggi sebagai sarana edukasi dan promosi kepada masyarakat. Selain itu pengembangan AR sebagai media edukasi dan promosi memiliki respon yang positif terhadap pertumbuhan dan revitalisasi ekonomi masyarakat mengingat meningkatnya permintaan pasar akan kebutuhan tanaman organik. Berdasarkan hasil tinjauan pemanfaatan media edukasi berbasis AR sebagai upaya pengembangan pertanian Akuaponik dapat menunjang aspek ekonomi dan pembangunan nasional di tengah pasar global dan produk pertanian luar negri.
Adapun saran dari penulisan esai ini yaitu perlu pengolahan dan pemrograman objek 3 Dimensi dan Graphic User Interface (GUI) lebih lanjut agar tampilan dalam aplikasi lebih menarik dan mudah dimengerti oleh khaalayak luas, serta perlu pengembangan aplikasi yang dapat memuat dan mewadahi E
commerce yang juga dapat menunjang kegiatan bisnis para pelaku usaha sayuran organik dan produk produk pertanian Akuaponik.
DAFTAR PUSTAKA
Alexandro R., Septiyani R., Ramadan D. F., dkk. 2020. Mengenalkan Akuaponik Sebagai Alternatif Pengembangan Ketahanan Pangan Dan Ekonomi Di Sman 1 Tasik Payawan. Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Volume 1 No. 1
Azuma, R.T., 2001, Recent advances in augmented reality, IEEE Computer Graphics & Applications vol.21
Candra, L., Utami, E., Sofyan, A.F., 2012, Perancangan Sistem Interaksi Berbasis Teknologi Augmented Reality pada Sampul Media Promosi Cetak, Jurnal Teknologi Informasi ISSN : 1907 – 2430, Vol.8
Dewi Febriana M., Ikbal M. 2022. Perancangan Augmented Reality (AR) Sebagai Media Promosi Objek Wisata Berbasis Android. Jurnal Informatika dan Teknologi Vol. 5 No. 1
Mustaqim Ilmiawan., Kurniawan Nanang. 2017. Pengembangan Media Pembelajaran Berbasis Augmented Reality. Jurnal Edukasi Elektro, Vol. 1, No. 1
Nurif Muchamad., Mukhtas Sukrianti. 2010. Pembangunan Ekonomi Berbasis Agribisnis Sebagai Wujud Dari Pembangunan Ekonomi Yang Berkelanjutan. Jurnal Sosial Humaniorah, Vol 3 No.2
Ramaita, Armeita, Vandelis P. 2019. Hubungan Ketergantungan Smartphone Dengan Kecemasan (Nomophobia). Jurnal Kesehatan ± Volume 10 Nomor 2
Roedavan, R. 2014. Unity Tutorial Game Engine. Penerbit Informatika. Bandung.
0 comments:
Posting Komentar