Sabtu, 08 Juli 2023

  • Juara 3 Lomba Esai Nasional SMARTWEEK 6.0

                                               NATIONAL ESAI COMPETITION  

    SMARTWEEK 6.0  

    PENGEMBANGAN MEDIA EDUKASI PERTANIAN  AKUAPONIK BERBASIS AUGMENTED REALITY SEBAGAI  UPAYA PENUNJANG AGRIBISNIS DI ERA SOCIETY 5.0 

    Disusun Oleh:  

    Institut Teknologi Sepuluh Nopember 

    1. Arif Pawoko 

    TEKNIK KIMIA 

    INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER 2022

    PENGEMBANGAN MEDIA EDUKASI PERTANIAN  AKUAPONIK BERBASIS AUGMENTED REALITY SEBAGAI  UPAYA PENUNJANG AGRIBISNIS DI ERA SOCIETY 5.0 

    Arif Pawoko 

    Institut Teknologi Sepuluh Nopember, Surabaya 

    Sub bidang: Ekonomi 

    PENDAHULUAN 

    Peningkatan taraf hidup serta kesadaran masyarakat tentang bahaya yang  ditimbulkan oleh pemakaian bahan kimia sintetis dalam pertanian meningkatkan  kebutuhan akan produk pangan bermutu dan aman. Seiring dengan semakin  berkembangnya “trend” gaya hidup sehat di masyarakat global dengan slogan  “back to nature”, menyebabkan permintaan akan produk pertanian organik dan  ramah lingkungan semakin meningkat. Di sisi lain kesadaran masyarakat dalam  memanfaatkan lahan sempit juga semakin berkembang. Untuk mengatasi masalah  tersebut maka dikembangkan sebuah model pertanian organik yang tidak  memakan tempat namun dapat menghasilkan hasil yang maksimal. 

    Salah satu model pertanian modern urban agriculture yang sedang  berkembang di kalangan masyarakat adalah Akuaponik yang merupakan  modifikasi teknologi akuakultur, wall gardening, dan hidroponik. Kelebihan  Akuaponik dibandingkan dengan sistem lainnya adalah adanya perpaduan  budidaya sayuran dan ikan sekaligus dalam skala pekarangan lahan sempit. Akan  tetapi model pertanian Akuaponik belum banyak dikenal dan diketahui oleh  masyarakat awam dan di daerah 3T. Hal ini dikarenakan belum berkembangnya  media pengenalan sistem Akuaponik tersebut. Oleh karena itu perlu  dikembangkan sebuah aplikasi berbasis AR (Augmented Reality).  

    Usaha agribisnis yang saat ini sudah cukup banyak dilirik oleh  masyarakat. Termasuk agrobisnis sayuran yang saat ini sedang berkembang pesat  dengan permintaan yang cukup besar. Perkembangan teknologi yang terus maju,  menginisiasi pengusaha pemula untuk memilih sarana promosi dan strategi bisnis  yang berbasis media interaktif.  

    Prospek teknologi Augmented Reality (AR) di masa depan dapat  digunakan dalam agrobisnis. Dengan bantuan teknologi AR, para pelaku  agrobisnis tidaklah perlu repot-repot membawa berbagai dokumen untuk  memperkenalkan jenis usahanya. Cukup dengan selembar kartu nama atau kertas  yang apabila disorot oleh smartphone akan langsung menampilkan penjelasan  produk di layar smartphone tersebut. Dengan teknologi AR ini, kebutuhan  marketing akan lebih efisien, interaktif serta efektif.

    Pengaplikasian Augmented Reality dalam bisnis masih terbilang jarang di  Indonesia. Hal tersebut disebabkan karena minimnya sumber daya dan  pengetahuan antar pebisnis mengenai pentingnya mengaplikasikan teknologi  terbaru dalam bisnis mereka. Oleh karena itu dengan mengaitkan antara potensi  aplikasi Augmented Reality dengan pemahaman masyarakat mengenai Akuaponik maka diperlukan pengembangan aplikasi Augmented Reality sebagai penunjang  agribisnis Akuaponik di era digitalisasi dan society 5.0. Penulisan esai ini  bertujuan untuk mengembangkan dan menganalisis potensi media Augmented  Reality sebagai media edukasi pertanian Akuaponik guna menunjang agribisnis  model urban agriculture di era digitalisasi dan society 5.0. 

    PEMBAHASAN 

    A. Teknologi AR Sebagai Media Edukasi  

    AR merupakan sebuah teknologi yang menggabungkan benda maya baik  2D maupun 3D ke dalam lingkungan nyata lalu memproyeksikan benda-benda  maya tersebut dalam waktu nyata (Roedavan, 2014). Menurut Azuma (2001),  Augmented Reality adalah penggabungan benda-benda nyata dan maya di  lingkungan nyata, berjalan secara interaktif dalam waktu nyata, dan terdapat  integrasi antar benda dalam tiga dimensi, yaitu benda maya terintegrasi dalam  dunia nyata. Augmented Reality (AR) adalah istilah untuk lingkungan yang  menggabungkan dunia nyata dan dunia virtual yang dibuat oleh komputer  sehingga batas antara keduanya menjadi sangat tipis (Candra, dkk, 2014). 

    Visualisasi 3 dimensi yang dimiliki oleh AR dapat digunakan untuk  perancangan suatu obyek dan simulasi kinerja alat (Mustaqim & Nanang, 2017)  yang dapat menunjang kegiatan bisnis dan wirausaha. Dalam industri pemasaran,  teknologi Augmented Reality dapat digunakan sebagai sarana promosi yang lebih  efektif dibandingkan dengan media konvesional karena AR dinilai lebih fleksibel,  modal low budget, efisien dan imajinatif (Dewi & Ikbal, 2022). Hal tersebut  mengindikasikan bahwa pemanfaatan AR dibidang pemasaran sangatlah potensial  untuk dikembangkan sehingga dapat diimplementasikan dalam bidang agribisnis  Akuaponik

    Pada dasarnya pemberian edukasi digital memerlukan media perangkat  mobile smartphone. Remaita, dkk (2019) menjelaskan bahwa di tahun 2018  tercatat lebih dari 83,5 juta penduduk indonesia telah menggunakan smartphone  yang di dominasi oleh remaja dan kalangan dewasa. Pernyataan tersebut  menunjukan bahwa pengembangan aplikasi AR berbasis android sebagai media  edukasi dan promosi merupakan terobosan yang sangat efektif dan efisien mengingat penggunaan teknologi smartphone yang telah mendominasi saat ini.

    B. Desain dan Pengembangan 

    Dalam pengembangan AR dilakukan tahap desain untuk merancang  ghrapic user interface yang bertujuan sebagai gambaran atau acuan untuk  mempermudah pengerjaan. Adapun rancangan aplikasi AR tersebut adalah seperti  gambar 1.  

      

    a b c

    Gambar 1. a) Splash screen; b) Menu start scan; c) Isi dari menu utama Splash screen adalah tampilan pertama program yang muncul sementara  sebelum masuk ke menu utama. Splash screen berisi elemen kontrol grafis yang  terdiri dari gambar dan logo dari aplikasi AR yang diberinama Agronic. Menu  start scan adalah jendela yang berisi pintasan untuk masuk pada isi menu untuk  gambar yang akan di scan oleh gawai. Menu scan berisi problem (masalah  pentingnya pengembangan agrobisnis tanaman organik pada lahan sempit),  solution (solusi bertanam lahan sempit dengan Akuaponik), how to setup (cara  instalasi Akuaponik), application (cara pengaplikasian), dan benefits (manfaat  wolkaponik).  

    Selanjutnya pengembangan Augmented Reality dilakukan menggunakan Markerless Augmented Reality, dengan marker yang telah diregistrasikan pada  Vuforia. Jenis marker pada vuforia bersifat markerless yaitu bentuk marker dapat  berupa gambar bebas yang terdaftar pada vuforia. Vuforia merupakan software yang dikembangkan oleh Qualcomm untuk menunjang pembuatan aplikasi Sebelum mendaftarkan marker, terlebih dahulu harus membuat lisensi yang  digambarkan pada diagram berikut. 

    Login Vuforia Pilih menu Develop Isi Aplication Name Confirm Diagram 1. Pembuatan lisensi marker di vuforia 

    Setelah pembuatan lisensi selesai, maka tahapan selanjutnya adalah proses  pembuatan marker database yang digambarkan pada diagram berikut. 

    Login Vuforia menu Develop pilih Target Manager pilih add  database 

    Isi database name Pilih Device Pilih License Key  Yang telah diperoleh 

    Add Target dan Import Marker 

    Diagram 2. Pembuatan Database AR 

    Setelah mendapatkan database tahap selanjutnya yaitu pemrograman  menggunakan software Unity 3D dan pembuatan objek 3D menggunakan  software blender meliputi tahap berikut. 

    Masuk Unity 3D Pembuatan Penanda  Obyek atau Marker 

    Verifikasi lisensi Pembuatan proyek  

    Unggah Marker  Database Vuforia 

    aplikasi Build 

    Diagram 3. Pemrograman Aplikasi Android 

      

    Gambar 1. Uji coba aplikasi Augmented Reality 

     

    C. Potensi Akuaponik dan AR dalam Prospek Pertanian Masa Kini Akuaponik adalah sistem pertanian yang mengkombinasikan akuakultur,  wall gardening, dan hidroponik yang menghasilkan produk pertanian organik  bebas bahan kimia. Sistem Akuaponik lebih efisien dari sistem lainnya serta dapat  menghasilkan dua komoditas hasil panen sekaligus yaitu sayuran dan ikan. Dalam Akuaponik, kotoran ikan menjadi nutrisi pada tanaman. Namun,  feses ikan yang mengandung ammonia diubah dulu menjadi nitrat dan nitrit  melalui proses alami. Senyawa nitrit inilah yang menjadi nutrisi tanaman.  Kemudian, setelah terbebas dari kandungan amonia, air akan bersirkulasi kembali  ke sistem akuakultur. 

    Akuaponik cocok diterapkan dalam sebuah pekarangan yang tidak luas  seperti di rumah, kantor, kos-kosan, balkon dan lain-lain. Selain itu Akuaponik juga sangat hemat air, karena air dalam budidaya ikan di sirkulasi dan dialirkan ke  media tanaman. Sehingga sistem pertanian Akuaponik sangatlah potensial untuk  dikembangkan sebagai model pertanian masa kini.  

    Tinjauan aspek ekonomi diperlukan untuk mengetahui apakah produk  pertanian Akuaponik dapat menguntungkan dan layak jika dijadikan usaha secara  berkelanjutan. Contoh pelaku bisnis yang dapat menjual instalasi mini Akuaponik seharga Rp 1 juta per set, dengan keuntungan bersih sebesar Rp. 500.000 per set.  Selanjtnya untuk hasil budidaya sendiri, satu ikat sayur organik memiliki harga  berkisar Rp 7.000-15.000 dan ditambah lagi dengan penjualan produk ikan yang  mampu memperoleh keuntungan lebih dari 50%. Jika dalam sebulan, dapat  menjual 10 set instalasi wolkaponik, maka pelaku usaha dapat meraup omzet Rp  10 juta dengan keuntungan 5 juta/bulan ditambah dengan hasil budidaya yang  diperoleh. Hasil studi pengabdian masyarakat yang dilakukan oleh Alexandro, dkk  (2020) menunjukan bahwa pengenalan sistem Akuaponik pada masyarakat  menghasilkan respon positif dalam pengembangan ekonomi dan ketahanan  pangan masyarakat pelosok di tengah maraknya persaingan pasar global. Murif  dan Mukhtar (2010) menjelaskan bahwa pengembangan usaha agribisnis perlu  digalakan sebagai upaya pembangunan ekonomi masyarakat mengingat indonesia  sebagai negara agraris yang didukung oleh kondisi yang memadai dalam bidang  pertanian sebagai garda terdepan pencapai SDGs 30. 

    Dengan adanya promosi melalui media Augmented reality diharapkan  dapat meningkatkan omset dan penjualan produk pertanian Akuaponik sehingga  pelaku bisnis mendapatkan keuntungan yang jauh lebih besar. Mengingat potensi  agrobisnis Akuaponik yang luar biasa, pengembangan budidaya Akuaponik perlu  ditingkatkan. Meski sistem tanaman Akuaponik ini masih belum dikenal  masyarakat, jika pelaku usaha terus gencar berpromosi dengan menggunakan  teknologi AR kepada masyarakat, komunitas, forum pecinta tanaman organik dan  kelompok Tani lainnya sehingga Akuaponik semakin dikenal.

    PENUTUP 

    Kesimpulan dari penulisan esai ini adalah penerapan teknologi AR dalam  pengembangan agribisnis Akuaponik memiliki potensi yang tinggi sebagai sarana  edukasi dan promosi kepada masyarakat. Selain itu pengembangan AR sebagai  media edukasi dan promosi memiliki respon yang positif terhadap pertumbuhan  dan revitalisasi ekonomi masyarakat mengingat meningkatnya permintaan pasar  akan kebutuhan tanaman organik. Berdasarkan hasil tinjauan pemanfaatan media  edukasi berbasis AR sebagai upaya pengembangan pertanian Akuaponik dapat  menunjang aspek ekonomi dan pembangunan nasional di tengah pasar global dan  produk pertanian luar negri.  

    Adapun saran dari penulisan esai ini yaitu perlu pengolahan dan  pemrograman objek 3 Dimensi dan Graphic User Interface (GUI) lebih lanjut  agar tampilan dalam aplikasi lebih menarik dan mudah dimengerti oleh khaalayak  luas, serta perlu pengembangan aplikasi yang dapat memuat dan mewadahi

    commerce yang juga dapat menunjang kegiatan bisnis para pelaku usaha sayuran  organik dan produk produk pertanian Akuaponik.

    DAFTAR PUSTAKA 

    Alexandro R., Septiyani R., Ramadan D. F., dkk. 2020. Mengenalkan Akuaponik  Sebagai Alternatif Pengembangan Ketahanan Pangan Dan Ekonomi Di  Sman 1 Tasik Payawan. Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Volume 1  No. 1 

    Azuma, R.T., 2001, Recent advances in augmented reality, IEEE Computer  Graphics & Applications vol.21 

    Candra, L., Utami, E., Sofyan, A.F., 2012, Perancangan Sistem Interaksi Berbasis  Teknologi Augmented Reality pada Sampul Media Promosi Cetak, Jurnal  Teknologi Informasi ISSN : 1907 – 2430, Vol.8  

    Dewi Febriana M., Ikbal M. 2022. Perancangan Augmented Reality (AR) Sebagai  Media Promosi Objek Wisata Berbasis Android. Jurnal Informatika dan  Teknologi Vol. 5 No. 1 

    Mustaqim Ilmiawan., Kurniawan Nanang. 2017. Pengembangan Media  Pembelajaran Berbasis Augmented Reality. Jurnal Edukasi Elektro, Vol. 1,  No. 1 

    Nurif Muchamad., Mukhtas Sukrianti. 2010. Pembangunan Ekonomi Berbasis  Agribisnis Sebagai Wujud Dari Pembangunan Ekonomi Yang  Berkelanjutan. Jurnal Sosial Humaniorah, Vol 3 No.2 

    Ramaita, Armeita, Vandelis P. 2019. Hubungan Ketergantungan Smartphone Dengan Kecemasan (Nomophobia). Jurnal Kesehatan ± Volume 10 Nomor  2 

    Roedavan, R. 2014. Unity Tutorial Game Engine. Penerbit Informatika. Bandung.


  • 0 comments:

    Posting Komentar

    Copyright @ 2018 LSP FKIP UNS Kampus VI Kebumen.