LOMBA ESAI NASIONAL
LINGFEST 2023
ZELGROP: PEMANFAATAN RUMPUT TEKI (Cyperus rotundus) DAN HVS BEKAS SEBAGAI KERTAS SENI BERBASIS METODE BISNIS SWOT GUNA MEWUJUDKAN SOCIETY 5.0
Disusun Oleh:
SMA Negeri 1 Kuta Selatan
1. Christian Bo Constantine
2. Ni Putu Riana Sari
3. Ni Made Amara Dwitasari
SMA NEGERI 1 KUTA SELATAN
MIPA
2023
ZELGROP: PEMANFAATAN RUMPUT TEKI (Cyperus rotundus) DAN HVS BEKAS SEBAGAI KERTAS SENI BERBASIS METODE BISNIS SWOT GUNA MEWUJUDKAN SOCIETY 5.0
“When environment changes, there must be a corresponding change in life.” -Charles Lindbergh
Christian Bo Constantine, Ni Putu Riana Sari, Ni Made Amara Dwitasari SMA Negeri 1 Kuta Selatan
PENDAHULUAN
Penggundulan hutan masih menjadi isu degradasi lahan yang paling masif terjadi di Indonesia. Meski Badan Pusat Statistik menyatakan pada kurun waktu 2019 hingga 2020 laju deforestasi di Indonesia telah menurun drastis, faktanya sejak 2015 hingga 2020, Indonesia telah kehilangan 213 juta hektare hutan atau setara 3,5 kali luas Pulau Bali.Sangat ironis, jumlah penduduk Indonesia yang mencapai 273 juta jiwa di akhir tahun lalu menuntut pasokan pangan yang tak sedikit, produksi sandang yang terus bertumbuh, hingga berkembangnya pembangunan untuk memenuhi kebutuhan hunian serta sentra perekonomian masyarakat. Semua itu jelas-jelas memberdayakan sumber daya yang berujung pada penebangan hutan, lagi. Penebangan pohon memberikan dampak negatif bagi hewan, yaitu migrasi hewan, kesulitan mendapatkan makanan, kesulitan mendapatkan tempat tinggal, dan hewan dapat mengganggu manusia. Sampah juga memberikan dampak negatif bagi hewan, seperti mengganggu habitat hewan.
Penggunaan kertas di Indonesia bisa dibilang cukup tinggi. Bahkan menurut kementerian perindustrian republik Indonesia (Kemenperin), pada tahun 2013 Indonesia menempati peringkat ke-9 untuk produsen pulp terbesar di dunia dan ke-6 untuk produsen kertas di dunia. Disisi lain, menurut Forest Watch Indonesia (FWI) pada bukunya yang diterbitkan pada tahun 2018, berjudul “Deforestasi Tanpa Henti:
Potret Deforestasi di Sumatera Utara, Kalimantan Timur dan Maluku” mengatakan bahwa pada periode tahun 2009 hingga 2013, hutan Indonesia hilang seluas 1,13 juta hektar setiap tahunnya. Menurut FWI, kecepatan hilangnya hutan Indonesia tersebut setara dengan tiga kali luas lapangan sepak bola per menit. Tidak mengherankan apabila besarnya produksi kertas dan isu deforestasi hutan tersebut akhirnya membuat para pemerhati lingkungan merasa khawatir. Hingga akhirnya muncul berbagai
gerakan untuk hemat kertas. Salah satu cara yang paling banyak digunakan saat ini adalah dengan membuat inovasi pengolahan limbah kertas menjadi kertas baru yang memiliki nilai guna.
Kertas adalah salah satu limbah yang paling banyak dihasilkan oleh manusia, baik yang dihasilkan oleh rumah tangga maupun sekolah dan perkantoran. Limbah kertas menjadi salah satu masalah yang serius bagi bumi ini. Pada umumnya kertas berbahan dasar dari alam dan biasanya dari pepohonan. Maka Semakin kita banyak mempergunakan kertas maka kita membantu menjaga keseimbangan alam. Mendaur ulang kertas bisa membantu pemerintah untuk penanggulangan sampah, terutama limbah kertas. Mengolah kembali kertas bekas berarti kita menghemat 13 juta batang pohon, 400 liter minyak, 4100 Kwh listrik dan 31.780-liter air. Penelitian terinspirasi dari banyaknya kertas yang dibuang namun tidak dipakai lagi yang kemudian menimbulkan masalah seperti memakan tempat untuk penyimpanan kertas bekas yang sudah tidak dipakai lagi. Kertas bekas yang dibuang percuma, akhirnya akan menambah jumlah sampah.
Berdasarkan masalah-masalah yang timbul dari limbah kertas bekas diatas, maka penulis memunculkan inovasi untuk memanfaatkan limbah kertas berkas ini dengan teknik daur ulang dan dikombinasikan dengan bahan tambahan lainnya. Kertas merupakan kebutuhan pokok untuk melakukan setiap kegiatannya. Jadi pemasaran kertas daur ulang ini terbilang mudah namun dengan syarat mutu kertas dapat bersaing. Kertas daur ulang ini memiliki peluang besar, dalam gagasan ini, penulis menggunakan strategi pemasaran menggunakan Analisis SWOT guna menghadapi era society 5.0. SWOT adalah metode perencanaan strategis yang digunakan untuk mengevaluasi kekuatan (strengths), kelemahan (weakness), peluang (opportunities), dan ancaman (threats) dalam suatu proyek atau suatu spekulasi bisnis.
Salah satu jenis bisnis adalah bisnis UMKM, bisnis UMKM berbasis ramah lingkungan ini dapat dibentuk dan dapat dikembangkan hingga menjadi sebuah perusahaan berpendapatan tinggi. Namun, semua itu dapat terjadi bila didasari dengan metode dan rancangan yang sempurna. Hal ini dilihat dari segi motto utama dunia ekonomi yaitu “Modal sekecil-kecilnya untuk hasil seuntung untungnya”. Selain itu efektivitas dan efisiensi jelas menjadi sebuah prioritas utama yang harus dipertimbangkan oleh para pihak yang melakukan jual beli, terlebih oleh pihak-pihak pelaku ekonomi seperti sebuah perusahaan karena dengan semakin efektif dan efisien suatu pekerjaan dilakukan, maka keuntungan juga akan semakin banyak didapatkan, dan sudah menjadi sebuah keniscayaan dalam ekonomi bahwa pelaku ekonomi akan berusaha untuk mencari keuntungan semaksimal mungkin dengan mengeluarkan
pengorbanan yang seminimal mungkin. Dengan metode dasar yang jelas dan terstruktur maka sudah dapat dipastikan keuntungan yang dapat diraup akan semakin menjanjikan.
ZELGROP: PEMANFAATAN RUMPUT TEKI (Cyperus rotundus) DAN HVS BEKAS SEBAGAI KERTAS SENI
Berdasarkan pemaparan diatas maka dikombinasikanlah kertas HVS bekas dengan campuran konsentrat rumput teki yang dijadikan sebagai pulp sehingga lahir sebuah inovasi kertas seni bernama ZELGROP. Tujuan dari pembuatan kertas seni daur ulang ini disamping untuk mengurangi penebangan pohon juga diharapkan mampu menjadi bahan baru dalam dunia bisnis sehingga ZELGROP dilakukan analisis untuk menilik kekurangan dan kelebihan produk ini bila dipasarkan secara luas serta untuk menghitung seberapa besar keuntungan atau laba yang bisa diperoleh jika ZELGROP dijadikan sebagai bisnis baru.
PROSES PEMBUATAN ZELGROP
Tahap Perancangan
Tahap perancangan produk adalah tahap pertama yang dilakukan dalam proses pembuatan kertas ZELGROP. Pada tahap ini dilakukan pencarian referensi dari jurnal literature tentang bahan bahan apa saja yang dapat diolah untuk menghasilkan kertas berkualitas tanpa harus menggunakan selulosa pohon ataupun untuk mengetahui proses menanggulangi penebangan pohon. Selain itu dilakukan pula tahap wawancara, wawancara ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana masyarakat menyikapi tawaran bisnis UMKM ramah lingkungan seperti produk bisnis ZELGROP ini. Selain itu dilakukan pula proses pengujian terhadap rumput teki (Cyperus rotundus)
1.1 Adapun alat yang digunakan dalam pembuatan ZELGROP ini antara lain:
∙ Gelas Beker
∙ Wadah atau bak peracik
∙ Mortar
∙ Alu
∙ Botol bekas
∙ Gunting
∙ Timbangan digital
∙ Spons
∙ Hot Plate
∙ Blender
∙ Kain Furing
∙ Sendok
∙ Triplek
∙ Bingkai Foto
1.2 Bahan yang digunakan dalam pembuatan ZELGROP yakni:
∙ Rumput Teki
∙ HVS bekas
∙ NaOH
∙ Aquades
∙ Air
Tahap Pembuatan ZELGROP
Dalam proses pembuatan Kertas Seni ZELGROP ini dilakukan penelitian yang dibagi menjadi 3 tahapan yaitu pembuatan pulp rumput teki, pembuatan pulp kertas HVS bekas dan pembuatan lembaran kertas seni dengan rangkaian proses seperti dibawah ini:
A. Pembuatan Pulp Rumput Teki
Berikut adalah proses pembuatan pulp dari rumput teki:
1. Rumput teki kering dipotong kecil dengan ukuran kurang lebih 2 x 2 cm. 2. Rumput teki yang sudah dipotong kecil ditimbang menggunakan timbangan digital dengan perlakukan 40%.
3. Setelah rumput ditimbang maka dilakukan proses delignifikasi rumput teki kering menggunakan larutan natrium hidroksida (NaOH) p.t dengan konsentrasi 8% dan air disesuaikan serta proses dilakukan dengan pemanasan hingga suhu 1000 C selama 60 menit menggunakan hot plate.
4. Setelah rumput teki dimasak maka dilakukan proses penyaringan rumput teki menggunakan kain furing.
5. Maka setelah itu rumput bisa dihaluskan menggunakan blender dengan penambahan air 300 ml selama 3 menit. Penghalusan selama 3 menit dilakukan untuk mendapatkan tekstur serat rumput teki
B. Pembuatan Pulp Kertas HVS
Berikut merupakan proses pembuatan pulp dari kertas HVS bekas:
1. Kertas HVS bekas dipotong kecil kurang lebih ukuran 2 x 2 cm menggunakan gunting
2. Kertas ditimbang dengan menggunakan timbangan digital
3. Setelah kertas ditimbang secukupnya maka kertas direndam menggunakan air sebanyak 300 ml
4. Kertas disaring dengan kain furing untuk memisahkan kertas dan air bekas rendaman yang mengandung logam
5. Selanjutnya kertas HVS yang sudah direndam dihaluskan menggunakan blender dengan penambahan aquades sebanyak 300 ml
6. Pulp kertas pun jadi
C. Penggabungan Pulp Rumput Teki dan Pulp Kertas HVS Berikut merupakan proses penggabungan antar Pulp Rumput Teki dan Pulp Kertas HVS menjadi kertas seni
1. Pulp rumput teki dan pulp kertas dicampur dan dihomogenkan menggunakan wadah dan diblender sekali lagi
2. Setelah itu campuran pulp dicetak menggunakan kaca bekas dengan triplek yang sudah dilapisi bingkai
3. Kertas yang sudah dicetak dilakukan proses penirisan dengan bantuan spons agar kandungan air berkurang
4. Setelah melalui proses pencetakan maka kertas dijemur di bawah terik matahari selama 4 jam di rentang waktu pukul 10.00 sampai 14.00
D. Diagram Alir (Flowchart) Proses Pembuatan ZELGROP
Pengolahan Pulp
Rumput Teki
Pengolahan Pulp HVS bekas
FT
Penggabungan dan
penghomogenan Pulp
Rumput Teki dan Kertas Selesai Selesai
Proses
pencetakkan
Proses
penjemuran Kertas
Tahap Uji Organoleptik (Hedonik)
Uji Organoleptik yang digunakan adalah uji kesukaan (hedonik). Panelis diberi formulir isian untuk memberikan penilaian terhadap sampel yang disajikan. Sampel diujikan kepada dua kategori, yaitu siswa kelas 10, dan 11 SMA Negeri 1 Kuta Selatan. Panelis diharapkan dapat menanggapi persepsi penerimaan pada sampel yang meliputi nilai hedonik warna, tekstur, aroma, dan penerimaan produk.
Berdasarkan pada data di atas mengenai hasil uji organoleptik ZELGROP bahwa kategori warna mendapatkan total nilai sebesar 40, kategori tekstur mendapat total nilai sebesar 36, kategori aroma mendapat total nilai sebesar 42, kategori ketahanan mendapat total nilai sebesar 39 dan kategori penerimaan produk sebesar 41. Sedangkan untuk nilai rata-rata, kategori warna mendapat rata-rata nilai 4,4, kategori tekstur mendapat rata-rata nilai 4, kategori aroma mendapat rata-rata nilai 4,6, kategori ketahanan mendapat rata-rata nilai 4,3 dan kategori penerimaan produk mendapat rata rata nilai 4,5. Kategori ini tergolong tinggi
1. Tahap Analisis SWOT
1.1 Rancangan bisnis dengan Metode SWOT
1.2 Peringanan Risiko Bisnis
Berdasarkan analisis SWOT yang sudah dilakukan maka dapat dicanangkan beberapa penanganan terhadap resiko bisnis yang mungkin akan terjadi, penanganan tersebut dapat dilihat seperti dalam tabel dibawah ini:
2. Tahap Uji Efektivitas Produk
Tahap terakhir dalam merealisasikan produk ini adalah dengan menguji kualitas produk. Tujuan uji efektivitas merupakan salah satu proses pengembangan produk agar ketika produk sudah sampai ditangan konsumen maka konsumen dapat menerima produk yang berkualitas.
Mekanisme Pengumpulan dan Pengolahan Data
Uji kelayakan ZELGROP dapat diketahui melalui data hasil uji efektivitas. Proses pendataan ini dilakukan kepada 15 panelis dengan rentan usia 16 hingga 19 tahun. Adapun pertanyaan yang diberikan adalah seputar kelebihan dan kekurangan pameran yang dilakukan melalui media google form.
Dikarenakan semua pernyataan yang diberikan oleh penulis kepada responden bersifat positif, maka angka terbesar yang diberikan terdapat pada respon pilihan “sangat setuju.” Setelah mendapatkan data, kemudian data diolah serta diklasifikasikan dengan klasifikasi seperti ketentuan yang diterapkan oleh Systematic Literature Review (Sariana, 2015)
n
HP = x 100%
N
Keterangan:
HP = Hasil Persentase
n = Jumlah opsi yang dipilih panelis
N = Jumlah soal
Setelah uji efektivitas selesai dilakukan maka. Proses selanjutnya adalah melakukan perhitungan persentase dengan kriteria seperti dibawah ini: 90% <nilai< 100% = Sangat setuju
70% <nilai< 89 % = Setuju
55% <nilai< 69% = Ragu ragu
35% <nilai< 44 % = Tidak setuju
10% <nilai< 34 % = Sangat tidak setuju
Dalam google form, dicantumkan nilai opsi setiap pertanyaan adalah 5 = Sangat setuju
4 = Setuju
3 = Ragu ragu
2 = Tidak setuju
1 = Sangat tidak setuju
1.1 Akumulasi Nilai Persentase
Tabel 4. Akumulasi Nilai Persentase Uji Kelayakan ZELGROP
Persentase (%) Kriteria
90% Sangat Setuju
Panelis dalam uji efektivitas ini diambil dari warga sekitar penulis yang dominan berada di wilayah Kuta Selatan, Badung, Bali. Adapun rekam waktu pengambilan uji dilakukan mulai tanggal 1 hingga 7 Juni 2023. Berdasarkan hasil uji efektivitas diperoleh persentase sebesar 90% dengan kriteria nilai sangat setuju. Hal ini membuktikan bahwa produk bisnis ZELGROP layak digunakan sebagai salah satu inovasi baru guna mewujudkan Society 5.0.
2. Tahap Pengembangan dan Promosi Produk
Produk jenis ZELGROP ini memang telah banyak diketahui berdasarkan jurnal dengan ini dapat diketahui untuk melakukan pendekatan dengan implementasi produk ini akan terus mengalami perubahan sesuai kebutuhan konsumen dan para pengusaha. Saat pengembangan pada ranah sosial, tentunya hal ini memerlukan bantuan public figure maupun pemerintah agar dapat bahu membahu untuk menyebarkan inovasi ini dalam skala yang lebih luas lagi. Tidak cukup sampai disitu, penulis juga akan melakukan promosi dalam ranah dunia maya. Beberapa platform yang akan dijadikan sebagai media promosi diantaranya ada Instagram, Tiktok, Whatsapp, Twitter. Tidak hanya dari segi bantuan public figure dan juga media sosial, untuk
merealisasikan bisnis ini diperlukan pula kontribusi generasi muda sebagai tonggak awal untuk merealisasikan inovasi ini secara murni di kalangan masyarakat
KESIMPULAN
Berdasarkan materi yang sudah dipaparkan maka dapat ditarik kesimpulan yaitu akibat meningkatnya kasus penebangan pohon secara ilegal dan meningkatnya penggunaan kertas setiap harinya maka penulis menginovasikan sebuah produk kertas seni daur ulang dengan kombinasi rumput teki yang mana kertas tersebut adalah ZELGROP. Diharapkan dengan adanya ZELGROP ini bisa menjadi alternatif lain dalam dunia pendidikan untuk mengurangi angka penggunaan selulosa yang menyebabkan adanya penebangan pohon secara ilegal. Disamping itu ZELGROP juga diterima baik oleh siswa lantaran dilihat dari hasil uji organoleptik yang mencapai angka lebih dari 4 dan juga dilihat dari hasil uji efektivitas yakni 90% yang tergolong kategori sangat disetujui oleh masyarakat.
DAFTAR PUSTAKA
Addin, M. 2018. Penggunaan Daun Nanas Sebagai Bahan Baku pembuatan Kertas Seni Berwarna. Jurnal Desain Komunikasi Visual. 5(1): 1 – 7
Ambriyanto, K. 2010. Isolasi dan Karakteristik Bakteri Aerob Pendegradasi Selulosa dari Serasah Daun Rumput Gajah. Institut Teknologi Sepuluh Nopember. Surabaya
Bahri, S. 2015. Pembuatan Pulp dari Batang Pisang. Jurnal Teknologi Kimia Unimal. (4) 2: 36-50
Mardaningsih, F., M.A.M. Andriani and Kawiji. 2012. The influence of ethanol concentration and temperature of spray dryer for chlorophyll powder characteristic of alfalfa (Medicago sativa L) by using binder maltodextrin. Jurnal Teknosains Pangan 1(1): 110-117.
Mussato, S., E.M.S. Machado., S. Martins and A. Jose. Teixeira. 2011. Production, composition, and application of coffee and its industrial residues. Journal Food Bioprocess Technology. 4(5): 661-672.
Napitupulu, Franky. 2009. “Analisis SWOT Dalam Meningkatkan Daya Saing Pada PT. Bussan Auto Finance Cabang Medan.” Skripsi Fakultas Ekonomi Universitas Sumatra Utara.
Porter, E. Michael. 2001. Strategi Bersaing. Teknik Menganalisis Industri dan Pesaing. Jakarta PT. Erlangga
Radiosunu. 2001. Manajemen Pemasaran: Suatu Pendekatan Analisis. Edisi 2. Yogyakarta: BPFE.
Rangkuti, Freddy. 2006. Analisis SWOT Teknik Membedah Kasus Bisnis. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta
SCAN KARTU PELAJAR
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
A. Identitas Diri
B. Kegiatan Organisasi yang sedang/pernah diikuti
C. Penghargaan yang Pernah Diterima
Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari ternyata dijumpai ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi.
Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu persyaratan dalam mengikuti Lomba Esai Nasional LINGFEST 2023 LSP PGSD KEBUMEN FKIP UNS
Kuta Selatan, 8 Juni 2023
Christian Bo Constantine
D. Identitas Diri
E. Kegiatan Organisasi yang sedang/pernah diikuti
F. Penghargaan yang Pernah Diterima
Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari ternyata dijumpai ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi.
Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu persyaratan dalam mengikuti Lomba Esai Nasional LINGFEST 2023 LSP PGSD KEBUMEN FKIP UNS
Kuta Selatan, 8 Juni 2023
Ni Putu Riana Sari
G. Identitas Diri
H. Kegiatan Organisasi yang sedang/pernah diikuti
I. Penghargaan yang Pernah Diterima
Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari ternyata dijumpai ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi.
Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu persyaratan dalam mengikuti Lomba Esai Nasional LINGFEST 2023 LSP PGSD KEBUMEN FKIP UNS
Kuta Selatan, 8 Juni 2023
Ni Made Amara Dwitasari
LAMPIRAN
Lampiran 1
DAFTAR NAMA RESPONDEN
DAFTAR NAMA NARASUMBER
1. Drs. I Nym Sudiana, S.H, M. Pd (Guru Biologi SMA Negeri 1 Kuta Selatan) 2. I Made Bagiastra S. Pd (Guru Fisika SMA Negeri 1 Kuta Selatan)
3. Putu Tita Inggriani Cintya Dewi S. Pd M.M (Guru Matematika dan PKWU SMA Negeri 1 Kuta Selatan)
4. Komang Sri Rahayu (Siswa kelas 10)
5. Ni Nyoman Indira Cahyani (Siswa kelas 11)
6. Ni Ketut Saraswati Dhammasari (Siswa kelas 12)
DAFTAR PERTANYAAN WAWANCARA
1. Apa tanggapan anda terhadap pohon yang ditebang secara ilegal?
2. Menurut anda, inovasi apa yang dapat dilakukan untuk menanggulangi masalah penebangan pohon secara ilegal?
3. Apakah anda mengetahui tentang rumput teki?
4. Jika anda mengetahui, biasanya anda menggunakan rumput tersebut untuk apa? 5. Apa tanggapan anda jika kertas didaur ulang dengan kombinasi rumput teki?
Lampiran 2
Alat dan Bahan
Air Botol Mineral
Kaca Papan Triplek
Timbangan
Gunting
Digital
Kertas Bekas
Spatula Sarung Tangan
Tisu
Blender
Wadah Plastik
Akuades
NaOH Padat
Mortar dan Alu Gelas Beker
Stempel
Rumput Teki Jaring
Sendok Gelas Ukur
Lampiran 3
PROSES PEMBUATAN
Lampiran 4
LEMBAR UJI EFEKTIVITAS ZELGROP
Petunjuk Pengisian :
1. Melalui lembar uji kelayakan ini, responden dimohon untuk memberikan tanggapan terhadap pernyataan yang tersedia dengan memberikan tanda (√) pada kolom yang tercantum.
2. Pernyataan penilaian yang diberikan oleh responden dalam setiap butir soal akan diakumulasikan sebagai data kuantitatif dalam penelitian inovasi bisnis ZELGROP ini.
3. Setelah menjawab setiap butir soal, responden dimohon menandatangani lembar uji kelayakan aplikasi sebagai bukti nyata telah berpartisipasi dalam uji ini.
4. Keterangan Penilaian :
SS : Sangat Setuju
S : Setuju
R : Ragu-ragu
TS : Tidak Setuju
STS : Sangat Tidak Setuju
Identitas Responden
Nama :
Usia :
Jenis Kelamin :
Kritik dan Saran:
……………………………………………………………………………… ……………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………
Lampiran 5
DOKUMENTASI KEGIATAN WAWANCARA
Lampiran 6
DOKUMENTASI KEGIATAN UJI ORGANOLEPTIK DAN UJI EFEKTIVITAS ZELGROP
0 comments:
Posting Komentar