LAPORAN HASIL OBSERVASI
MENGENAI PENGGUNAAN KURIKULUM DAN PROSES PEMBELAJARAN DI SD NEGERI PANCASILA KECAMATAN LEMBANG KABUPATEN BANDUNG BARAT
Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Kurikulum Tematik
Dosen pengampu :
1. Dr. Wahyono,M.Pd.
2. Dr. Achmad Basari E.W.,M.Pd.
Disusun oleh:
Dita Mardianingsih
NIM K7122093
Kelas 2G
No Absen 34
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
TAHUN 2023
KATA PENGANTAR
Syukur Alhamdulillah atas segala limpahan karunia Allah SWT atas izin-Nya saya dapat menyelesaikan laporan hasil observasi ini tepat waktu. Tidak lupa saya kirimkan shalawat serta salam kepada junjungan Nabi Besar Muhammad SAW. Beserta keluarganya, para sahabatnya, dan seluruh umatnya yang senantiasa istiqomah hingga akhir zaman. Penulisan laporan hasil observasi ini bertujuan untuk memenuhi tugas individu mata kuliah Kurikulum Tematik.
Dalam menyelesaikan laporan hasil observasi ini, saya mendapatkan bantuan serta bimbingan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, sudah sepantasnya saya mengucapkan terima kasih kepada:
• Drs Suhartono selaku kepala program studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar Kebumen.
• Dr. Wahyono,M.Pd. dan Dr. Achmad Basari E.W.,M.Pd. selaku dosen mata kuliah Kurikulum Tematik
• Orang tua saya yang sudah memberikan banyak dukungan baik secara moril maupun materil.
• Semua pihak yang tidak dapat saya sebutkan satu persatu yang telah membantu dalam proses penyusunan laporan hasil observasi ini.
Akhirul kalam, saya menyadari bahwa laporan hasil observasi ini masih jauh dari kata sempurna. Karena itu saya mengharapkan saran dan kritik demi perbaikan laporan hasil observasi di masa mendatang. Harapan saya semoga laporan hasil observasi ini bermanfaat bagi penulis dan pembaca. Aamiin.
Kebumen, 16 Mei 2023
Dita Mardianingsih
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.................................................................................................................. ii DAFTAR ISI............................................................................................................................... iii BAB I............................................................................................................................................ 1 PENDAHULUAN........................................................................................................................ 1
A. Latar Belakang ................................................................................................................ 1 B. Rumusan Masalah........................................................................................................... 2 C. Tujuan Penulisan............................................................................................................. 2
BAB II .......................................................................................................................................... 4 PEMBAHASAN .......................................................................................................................... 4
A. Kurikulum Sekolah Dasar Negeri Pancasila Kecamatan Lembang Kabupaten Bandung Barat ................................................................................................................ 4
B. Proses Pembelajaran SD Negeri Pancasila Kecamatan Lembang Kabupaten Bandung Barat ................................................................................................................ 7
BAB III......................................................................................................................................... 9 PENUTUP.................................................................................................................................... 9 A. Kesimpulan ...................................................................................................................... 9 B. Saran............................................................................................................................... 10 DAFTAR PUSTAKA................................................................................................................. 11 LAMPIRAN............................................................................................................................... 12
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pendidikan merupakan usaha secara sadar untuk mewujudkan sesuatu pewarisan budaya dari satu generasi ke generasi yang lain. Pendidikan diwujudkan dengan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia serta ketrampilan yang diperlukan dirinya dan masyarakat. Dalam pengertian yang sederhana dan umum makna pendidikan sebagai usaha manusia untuk menumbuhkan dan mengembangkan potensi-potensi pembawaan baik jasmani maupun rohani sesuai dengan nilai-nilai yang ada di dalam masyarakat dan kebudayaan.
Sejalan dengan hal tersebut, Prof. MR. Kuntjoro Purbopranoto mengatakan: “Pendidikan adalah proses atau usaha setiap bangsa yang tak terputus-putus sifatnya di dalam segala tingkat kehidupan manusia, sesuai dengan perkembangan masyarakat dan kebudayaan yang bertujuan untuk mencapai kesempurnaan dan kedewasaan pada manusia, agar dengan kesadaran dan tanggung jawab dapat menghadapi pelbagai persoalan hidup”. Di sisi yang lain, Pasal 1 ayat (1) Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan menjelaskan bahwa pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadiankecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara
Perkembangan pemikiran manusia dalam memberikan batasan tentang makna dan pengertian pendidikan, setiap saat selalu menunjukkan adanya perubahan. Perubahan itu didasarkan atas berbagai temuan dan perubahan di lapangan yang berkaitan dengan semakin bertambahnya komponen sistem
1
2
pendidikan yang ada. Berkembangnya pola pikir para ahli pendidikan, pengelola pendidikan dan pengamat pendidikan yang membuahkan teori-teori baru. Kemajuan alat teknologi turut andil dalam mewarnai perubahan makna dan pengertian pendidikan tersebut. Pada saat yang sama, proses pembelajaran dan pendidikan selalu eksis dan terus berlangsung. Karena itu, bisa jadi pandangan seseorang tentang makna atau pengertian pendidikan yang dianut oleh suatu negara tertentu, pada saat yang berbeda dan di tempat yang berbeda makna dan pengertian pendidikan itu justru tidak relevan.
Salah satu komponen penting dalam pendidikan yang sering diabaikan adalah kurikulum. Kurikulum memiliki posisi strategis karena secara umum kurikulum merupakan deskripsi dari visi, misi, dan tujuan pendidikan sebuah bangsa. Hal ini sekaligus memposisikan kurikulum sebagai sentral muatan
muatan nilai yang akan ditransformasikan kepada peserta didik. Arah dan tujuan kurikulum pendidikan akan mengalami pergeseran dan perubahan seiring dengan dinamika perubahan sosial yang disebabkan oleh berbagai faktor, baik internal maupun eksternal. Karena sifatnya yang dinamis dalam menyikapi perubahan, kurikulum mutlak harus fleksibel dan futuristik. Ketimpangan-ketimpangan dalam disain kurikulum karena kurang respon terhadap perubahan sosial boleh jadi berkonsekuensi kepada lahirnya output pendidikan yang ‘gagap’ dalam beradaptasi dengan kondisi sosial yang dimaksud.
B. Rumusan Masalah
Untuk mempermudah pembahasan dalam penulisan laporan hasil observasi ini, penulis perlu membatasi masalah-masalah yang akan dibahas sehingga akan terfokus pada pokok pembahasan. Penulis menyajikan rumusan masalah sebagai berikut:
1. Bagaimana kurikulum yang digunakan di SD Negeri Pancasila Kecamatan Lembang Kabupaten Bandung Barat?
2. Proses pembelajaran seperti apa yang diterapkan di SD Negeri Pancasila Kecamatan Lembang Kabupaten Bandung Barat?
C. Tujuan Penulisan
Tujuan dari penulisan laporan hasil observasi ini adalah:
3
1. Menjelaskan dan mendeskripsikan kurikulum yang digunakan di SD Negeri Pancasila Kecamatan Lembang Kabupaten Bandung Barat. 2. Menganalisis proses pembelajaran yang diterapkan di SD Negeri Pancasila Kecamatan Lembang Kabupaten Bandung Barat.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Kurikulum Sekolah Dasar Negeri Pancasila Kecamatan Lembang Kabupaten Bandung Barat
Sekolah Dasar Negeri Pancasila terletak di Jalan Peneropongan Bintang No 52, Desa Gudangkahuripan, Kecamatan Lembang, Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat. Sekolah ini berdiri pada tahun 1972 didirikan atas prakarsa dari Yayasan atau Panti asuhan SOS Kinderdorf pada waktu itu dipimpin oleh Bapak DR. Agus Prawoto. Walaupun pendirian sekolah ini oleh pihak swasta namun pengelolaannya diserahkan kepada pemerintah sehingga SD Pancasila berstatus negeri. Sekolah ini diberi nama Pancasila karena siswanya berasal dari berbagai suku dan agama di Indonesia. SD Negeri Pancasila merupakan salah satu sekolah pilihan masyarakat Lembang, karena sekolah ini banyak menyandang berbagai prestasi baik akademik maupun non akademik.
Pendidikan tidak lepas dari kurikulum, karena kurikulum merupakan suatu program yang direncanakan dan dilaksanakan untuk mencapai tujuan pendidikan sesuai dengan perkembangan zaman. Hal ini sesuai dengan tujuan pendidikan. Kurikulum yang awalnya dipandang sebagai kumpulan dari mata pelajaran kemudian berubah makna menjadi kumpulan semua kegiatan atau semua
pengalaman belajar yang diberikan kepada peserta didik dalam rangka mencapai tujuan pendidikan (Hermawan, Juliani, dan Widodo 2020, 38). Begitu juga dengan SD Negeri Pancasila dalam proses pembelajaran menggunakan kurikulum IKM Mandiri (Implementasi Kurikulum Merdeka) berlaku untuk kelas 1 dan kelas 4. Sedangkan untuk kelas 2, 3, 5, dan 6 masih menggunakan kurikulum 2013.
Di Indonesia pengimplementasian kurikulum telah mengalami berbagai perubahan dan penyempurnaan yaitu tahun 1947, tahun 1964, tahun 1968, tahun 1973, tahun 1975, tahun 1984, tahun 1994, tahun 1997 (revisi kurikulum 1994), tahun 2004 (Kurikulum Berbasis Kompetensi), dan kurikulum 2006 (Kurikulum Tingkat Satuan pendidikan), dan pada tahun
4
5
2013 pemerintah melalui kementerian pendidikan nasional mengganti kembali menjadi kurikulum 2013 (Kurtilas) dan pada tahun 2018 terjadi revisi menjadi Kurtilas Revisi.
Kurikulum 2013 merupakan suatu kebijakan baru pemerintah dalam bidang pendidikan yang diharapkan mampu untuk menjawab tantangan dan persoalan yang akan dihadapi oleh bangsa Indonesia ke depan. Perubahan yang mendasar pada kurikulum 2013 dibanding dengan kurikulum-kurikulum sebelumnya adalah perubahan pada tingkat satuan pendidikannya dimana implementasi kurikulum ini dilakukan pada tingkat satuan pendidikan mulai dari sekolah dasar, sekolah menengah pertama, dan sekolah menengah atas atau sekolah menengah kejuruan. Perubahan yang lain dapat dilihat dari konsep kurikulum 2013 itu sendiri.
Kurikulum 2013 memiliki beberapa karakteristik utama:
1. Pendekatan holistik dan terintegrasi: Kurikulum ini berusaha mengintegrasikan berbagai aspek pembelajaran, seperti sikap, pengetahuan, keterampilan, dan nilai-nilai dalam satu kerangka pembelajaran yang holistik. Pendekatan ini bertujuan untuk mengembangkan siswa secara menyeluruh.
2. Pembelajaran berbasis kompetensi: Fokus utama kurikulum ini adalah pengembangan kompetensi siswa. Kompetensi-kompetensi dasar yang terdiri dari sikap, pengetahuan, dan keterampilan menjadi acuan dalam merancang proses pembelajaran.
3. Pendekatan saintifik: Kurikulum ini mendorong penggunaan pendekatan saintifik dalam pembelajaran, di mana siswa diajak untuk mengamati, menanya, mencoba, mengumpulkan data, mengasosiasikan, dan mengkomunikasikan temuan mereka. Hal ini bertujuan untuk mengembangkan keterampilan berpikir kritis, kreativitas, dan inovasi.
4. Pengembangan karakter: Kurikulum 2013 memberikan perhatian yang lebih besar terhadap pengembangan karakter siswa. Selain pembelajaran akademik, kurikulum ini menekankan pada pembentukan sikap dan nilai-
6
nilai positif, seperti kejujuran, kerja sama, toleransi, dan rasa tanggung jawab sosial.
5. Penekanan pada pemahaman dan penerapan konsep: Kurikulum ini memberikan pentingnya pemahaman dan penerapan konsep, bukan hanya menghafal fakta semata. Siswa diajak untuk memahami konsep-konsep dalam konteks nyata dan menerapkannya dalam situasi yang relevan.
Sedangkan kurikulum merdeka belajar berfokus pada kebebasan dan pemikiran kreatif. Salah satu program yang dipaparkan oleh Kemendikbud dalam peluncuran merdeka belajar ialah dimulainya program sekolah penggerak. Program sekolah ini dirancan untuk mendukung setiap sekolah dalam menciptakan generasi pembelajar sepanjang hayat yang berkepribadian sebagai siswa pelajar Pancasila. Untuk keberhasilan semua itu dibutuhkan peran seorang guru. Dimana guru sebagai subjek utama yang berperan diharapkan mampu menjadi penggerak untuk mengambil tindakan yang memberikan hal-hal positif kepada peserta didik.
Pada Kurikulum Merdeka, mengedepankan konsep “Merdeka Belajar” bagi siswa yang dirancang untuk membantu pemulihan krisis pembelajaran yang terjadi akibat adanya pandemi COVID-19. Penggunaan teknologi dan kebutuhan kompetensi di era sekarang ini, menjadi salah satu dasar dikembangkannya Kurikulum Merdeka (Marisa, 2021). Pemanfaatan teknologi yang semakin masif serta program lain yang direncanakan oleh pemerintah seperti Sekolah Penggerak, Guru Penggerak, SMK Pusat Keunggulan (SMK-PK), dan sebagainya menjadi salah satu upaya yang dilakukan oleh pemerintah dalam pelaksanaan Kurikulum Merdeka untuk pemulihan krisis pembelajaran.
Dengan adanya kurikulum merdeka merupakan penataan ulang dalam sistem pendidikan nasional di Indonesia bahwa dalam rangka menyongsong perubahan dan kemajuan bangsa agar dapat menyesuaikan perubahan zaman (Yamin & Syahrir, 2020). Begitu juga apa yang disampaikan oleh Menteri Pendidikan Nadiem Makarim bahwa reformasi pendidikan tidak bisa dilakukan
7
semata-mata menggunakan administrasi approach, melainkan harus melakukan culture transformation.
B. Proses Pembelajaran SD Negeri Pancasila Kecamatan Lembang Kabupaten Bandung Barat.
Kegiatan belajar mengajar di SD Negeri Pancasila pada semua tingkatan dilaksanakan pagi hari dari hari senin sampai hari jumat. Proses pembelajaran di SD Negeri Pancasila melibatkan beberapa tahap, seperti:
1. Perencanaan: Guru-guru di SD Negeri Pancasila merencanakan pembelajaran dengan mempertimbangkan tujuan pembelajaran, konten yang akan diajarkan, dan metode pembelajaran yang akan digunakan.
2. Pengajaran: Guru memberikan materi pembelajaran kepada siswa menggunakan berbagai metode, seperti ceramah, diskusi, dan kegiatan kelompok. Mereka juga menggunakan berbagai media pembelajaran, seperti buku teks, audio, visual, dan teknologi informasi.
3. Evaluasi: Guru mengukur pemahaman siswa melalui tugas, ujian, dan penilaian lainnya. Evaluasi ini membantu guru memahami sejauh mana siswa telah memahami materi pembelajaran dan apakah ada area yang perlu diperbaiki.
4. Umpan balik: Guru memberikan umpan balik kepada siswa tentang kemajuan mereka dalam belajar. Ini membantu siswa memahami kekuatan dan kelemahan mereka serta memberikan motivasi untuk terus belajar.
SD ini mempunyai muatan lokal (mulok) berupa pelajaran Bahasa Inggris, Bahasa Sunda dan Komputer yang diberikan kepada siswa mulai dari kelas 1 s.d 6. Selain mulok, SD Negeri Pancasila juga melaksanakan kegiatan ekstrakurikuler yang dapat dipilih siswa sesuai minat, bakat, dan kemampuannya antara lain yaitu Pramuka, Drum Band, English Club, GLS/Fiksi, UKS atau Dokter kecil, Silat, BTQ/Hafiz Quran, Karya Ilmiah, Ensambel Musik, Taekwondo, Olimpiade MIPA, Sispres (keyboard, pianika), Karate Sepakbola atau Futsal dan Renang. SD Negeri Pancasila sampai saat ini telah terakreditasi A (Amat Baik).
8
SD Negeri Pancasila ini menjadi salah satu sekolah rujukan nasional. Dari 27 kota/kabupaten se-Jawa Barat, SD Negeri Pancasila satu-satunya yang mendapatkan penilaian SD berkarakter dari Direktorat Jendaral (Dirjen) Pendidikan Dasar dan Menengah Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Yang menjadi percontohan SD Negeri Pancasila adalah bagiamana soal pembelajaran, hubungan dengan masyarakat, dan juga proses belajar mengajar. Ada delapan standar yang menjadikan SD Negeri Pancasila ini menjadi SD rujukan. Delapan standar itu di antaranya, standar pendidikan, standar isi kurikulum, kompetensi lulusan standar, proses sarana prasarana standar pendidikan, tenaga kependidikan, dan standar penilaian pembiayaan.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Pendidikan tidak lepas dari kurikulum, karena kurikulum merupakan suatu program yang direncanakan dan dilaksanakan untuk mencapai tujuan pendidikan sesuai dengan perkembangan zaman. Begitu juga dengan SD Negeri Pancasila dalam proses pembelajaran menggunakan kurikulum IKM Mandiri (Implementasi Kurikulum Merdeka) berlaku untuk kelas 1 dan kelas 4. Sedangkan untuk kelas 2, 3, 5, dan 6 masih menggunakan kurikulum 2013. Kurikulum 2013 merupakan suatu kebijakan baru pemerintah dalam bidang pendidikan yang diharapkan mampu untuk menjawab tantangan dan persoalan yang akan dihadapi oleh bangsa Indonesia ke depan. Perubahan yang mendasar pada kurikulum 2013 dibanding dengan kurikulum-kurikulum sebelumnya adalah perubahan pada tingkat satuan pendidikannya dimana implementasi kurikulum ini dilakukan pada tingkat satuan pendidikan. Pada Kurikulum Merdeka, mengedepankan konsep “Merdeka Belajar” bagi siswa yang dirancang untuk membantu pemulihan krisis pembelajaran yang terjadi akibat adanya pandemi COVID-19. Penggunaan teknologi dan kebutuhan kompetensi di era sekarang ini, menjadi salah satu dasar dikembangkannya Kurikulum Merdeka (Marisa, 2021).
2. Proses pembelajaran di SD Negeri Pancasila melibatkan beberapa tahap, seperti perencanaan yaitu guru di SD Negeri Pancasila merencanakan pembelajaran dengan mempertimbangkan tujuan pembelajaran, konten yang akan diajarkan, dan metode pembelajaran yang akan digunakan.
Pengajaran meliputi guru memberikan materi pembelajaran kepada siswa menggunakan berbagai metode, seperti ceramah, diskusi, dan kegiatan kelompok. Evaluasi yaitu guru mengukur pemahaman siswa melalui tugas, ujian, dan penilaian lainnya. Terakhir umpan balik yaitu guru memberikan umpan balik kepada siswa tentang kemajuan mereka dalam
9
10
belajar untuk memahami kekuatan dan kelemahan mereka serta memberikan motivasi untuk terus belajar.
B. Saran
Manyadari bahwa penulisan laporan hasil observasi ini masih jauh dari kata sempurna, kedepannya akan lebih fokus dan lebih detail lagi dalam menjelaskan tentang laporan diatas dengan sumber-sumber yang lebih banyak tentunya. Sehingga kritik dan saran dari para pembaca sangat diharapkan demi kesempurnaan penulisan makalah dikemudian hari.
11
DAFTAR PUSTAKA
BP, A. R., Munandar, S. A., Fitriani, A., Karlina, Y., & Yumriani. (2022). Pengertian Pendidikan, Ilmu Pendidikan . Kajian Pendidikan Islam, 1-7.
Ikhsan, K. N., & Hadi, S. (2018). Implementasi Dan Pengembangan Kurikulum 2013. Jurnal Ilmiah Edukasi , 193-196.
Nugraha, T. S. (2022). Kurikulum Merdeka untuk Pemulihan Krisis Pembelajaran. Jurnal UPI, 251-262.
Rosnaeni, Sukiman, Muzayanati, A., & Pratiwi, Y. (2022). Model-Model Pengembangan Kurikulum di Sekolah. Jurnal Ilmu Pendidikan, 467 - 473.
Widiastuti, S., Bachri, B. S., & Maureen, I. Y. (2023). The New World Kirkpatrick Model (NWKM) pada Pelatihan Mandiri Implementasi . Jurnal Ilmiah Mandala Education (JIME), 1304-1306.
12
LAMPIRAN
13
14
15
16
0 comments:
Posting Komentar