Jumat, 12 Januari 2024

  • Jurnal Karya 2023 "Laporan" #51

     LAPORAN AKHIR  

    PENELITIAN KONSERVASI SUMBER DAYA ALAM

    PENGGUNAAN MATERIAL SETEMPAT DENGAN MEMANFAATKAN LIMBAH BOTOL PLASTIK SEBAGAI ALAT PENYARING AIR DALAM MENINGKATKAN KUALITAS AIR BERSIH DI KELURAHAN PANJER

    Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Sumber Daya Alam

    Dosen Pembimbing: 

    1. Dr. Kartika Chrysti Suryandari, M.Si. 

    2. Dr. Murwani Dewi Wijayanti, M.Pd.

    3. Siti Fatimah, M.Pd.





    Disusun Oleh:

    Eva Rosita

    K7122107

    3G


    PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

    FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

    UNIVERSITAS SEBELAS MARET

    2023

    PENGGUNAAN MATERIAL SETEMPAT DENGAN MEMANFAATKAN LIMBAH BOTOL PLASTIK SEBAGAI ALAT PENYARING AIR DALAM MENINGKATKAN KUALITAS AIR BERSIH DI KELURAHAN PANJER


    Eva Rosita

    Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar Kebumen, 

    Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sebelas Maret

    evarosita@student.uns.ac.id


     Abstract

    Currently, the need for clean water is very important for everyone, whether it is the need for clean water in the household or in the business world. To be able to provide clean water quality, water treatment is needed that has quality according to health standards from the Ministry of Health or the World Health Organization. The aim of making this filter tool is to overcome the problem of clean water and reduce plastic bottle waste in Panjer Village, Kebumen District, Kebumen Regency by using used bottles as a simple clean water filter. From the practice of making water purification equipment, it was found that the water which was originally cloudy in color changed to become clearer and odorless. This is because of the materials used, such as gravel, cloth, coconut fiber, charcoal, palm fiber and sponge.


    Keywords: Used Bottles, Clean Water.

    Abstrak 


    Saat ini kebutuhan air bersih    sangat    penting    bagi    semua    orang, baik    itu    kebutuhan    air    bersih    di    rumah    tangga    maupun    di  dunia    bisnis.    Untuk dapat  memberikan  kualitas  air  bersih maka  dibutuhkan  pengolahan  air yang   memiliki   kualitas   sesuai   standar   kesehatan   dari   Departemen   Kesehatan    atau    Badan    Kesehatan    Dunia. Tujuan    dibuatnya alat penyaring ini adalah untuk mengatasi permasalahan air bersih serta mengurangi limbah botol plastic di Desa Panjer, Kecamatan Kebumen, Kabupaten Kebumen dengan memanfaatkan  botol  bekas  sebagai  penyaring  air  bersih  sederhana.  .  Dari praktek pembuatan  alat  penjernihan air, didapatkan bahwa air yang semula warnanya keruh berubah menjadi  lebih  bening  dan  tidak  berbau.  Hal ini karena bahan-bahan yang  digunakan, seperti batu kerikil, kain, sabut kelapa, arang, ijuk, dan spons. 


    Kata Kunci: Botol Bekas, Air Bersih.


    1. Latar Belakang

    Air    merupakan    komponen    yang    memegang peranan penting bagi kelangsungan hidup semua ma-khluk hidup di bumi ini (Susanto, Diko. et al., 2014). Sebenarnya, hampir dua per-tiga bagian bumi terdiri dari air. Hanya saja sebagian besar  merupakan  air  asin  (air  laut).  Air  tawar  pun penyebarannya tidak  selalu  sama  jumlahnya  antara daerah satu dengan yang lain. Maka bukan hal yang asing  bagi  kita  bila  di  suatu  daerah  ketersediaan  air demikian melimpah, sedangkan di daerah lain keku-rangan  air. Air yang terdapat di dalam bumi disebut air tanah dan yang terdapat di permukaan bumi dise-but air permukaan. Air permukaan dapat dijumpai da-lam bentuk sungai, laut, hujan, danau, dll. Karena si-fatnya  mudah  melarutkan  zat  lain,  maka  air  sangat mudah tercemari oleh zat-zat yang dilewatinya.

    Penggunaan plastik di Indonesia tidak dibatasi. Plastik banyak digunakan untuk kebutuhan alat rumah tangga dan produksi, khususnya untuk kemasan makanan dan minuman. Sisa kemasan tersebut banyak dibuang begitu saja yang menyebabkan penumpukan limbah plastik semakin meningkat. Setiap pabrik  menghasilkan  rata-rata  satu  ton  limbah  plastik  setiap  minggunya (Susanto, A. et al., 2020).  Jumlah  tersebut  akan  terus bertambah, karena sifat dari pelastik antara lain tidak dapat membusuk, tidak terurai secara alami, tidak dapat menyerap air, maupun tidak dapat berkarat, dan pada akhirnya menjadi masalah bagi lingkungan.  Limbah botol plastik masih dianggap sebagai sampah yang kurang bermanfaat. Padahal limbah botol plastik dapat  dimanfaatkan  menjadi  beraneka  ragam  bentuk  barang  yang  berguna  yang dapat mempercantik ruang atau si pemakainya.Khususnya, pemanfaatan limbah botol air mineral bukanlah sekedar mencari keuntungan material saja melainkan sebagai bagian menjaga kelestarian lingkungan.

    Masyarakat masih ada yang tidak menge tahui kualitas air. Kualitas air yang baik harus memenuhi syarat fisik, kimia dan mikrobiologi. Secara fisik, air harus jernih, tidak berwarna,  tidak berasa, tidak berbau, dengan suhu antara10 25 C (sejuk) dan tidak meninggalkan endapan.  Secara kimiawi, air tidak mengandung racun, cukup yodium dan pH antara 6,5-9,2. dan secara mikrobiologi, air tidak mengandung kuman kuman penyakit seperti disentri, tipus, kolera, dan bakteri patogen penyebab penyakit (Purwanto et al., 2012).

    Permasalahan lingkungan di Desa Panjer yang dominan saat ini adalah kurangnya pengelolaan sampah terutama yang berbahan plastik dan masalah sanitasi. Sanitasi merupakan masalah penting yang harus diperhatikan terutama pada pengolahan limbah, pembuangan sampah dan sarana air bersih. Berdasarkan permasalahan tersebut penulis melakukan langkah konservasi berupa pembuatan alat penyaring air sederhana yang memanfaatkan bahan dari botol plastik dan juga material setempat lain berupa kain, kerikil, arang, sabut kelapa, spons, dan kapas. 


    1. Tujuan

    1. Menyediakan solusi yang sederhana dan terjangkau untuk meningkatkan akses masyarakat Desa Panjer terhadap air bersih melalui pemanfaatan limbah botol plastik sebagai alat penyaring.

    2. Mengurangi jumlah limbah botol plastik di lingkungan sekitar Desa Panjer dengan mendaur ulangnya menjadi alat penyaring air, sehingga memberikan kontribusi positif terhadap pengelolaan limbah.

    3. Meningkatkan kesadaran masyarakat Desa Panjer tentang pentingnya pengelolaan limbah plastik dan dampak positif dari pemanfaatan limbah tersebut untuk kebutuhan sehari-hari, seperti penyaring air.

    4. Menilai sejauh mana alat penyaring air yang menggunakan limbah botol plastik dapat meningkatkan kualitas air bersih di Desa Panjer. Ini melibatkan pengukuran parameter air, seperti kejernihan, kandungan bakteri, dan kandungan bahan kimia tertentu.


    1. Dasar Teori

    Air merupakan salah satu sumber daya alam yang memiliki fungsi sangat penting bagi kehidupan dan perikehidupan manusia, serta untuk memajukan kesejahteraan umum sehingga menjadi modal dasar dan faktor utama pembangunan. Air juga merupakan komponen lingkungan hidup yang penting bagi kelangsungan hidup manusia dan makhluk hidup lainnya. Hal itu bisa dilihat bahwa 70% permukaan bumi tertutup air dan dua pertiga tubuh manusia terdiri dari air. Kebutuhan yang pertama bagi terselenggaranya kesehatan yang baik adalah tersedianya air yang memadai dari segi kuantitas dan kualitasnya yaitu harus memenuhi syarat kebersihan dan keamanan(Solihin et al., 2020).

    Kualitasair yang kurang baik akan mempengaruhi kesehatan warga yang ada. Perlu adanya inovasi pembuatan filter air agar dapat meningkatkan kualitas air untuk kebutuhan sehari-hari sehingga menjadi produk atau bahan yang lebih bermanfaat (Agustina et al., 2022). Ada beberapa cara mudah untuk mendapatkan air yang bersih dan jernih, namun cara yang paling umum adalah melalui filter. Filtrasi atau penyaringan merupakan suatu proses pemisahan campuran yang terjadi antara cairan dan padatan dengan cara melewatkan umpan (padatan+cairan) dengan bantuan perantara medium penyaring (Broto, Arifan and Satriyo, 2022). Satu hal yang perlu diperhatikan adalah penyaringan air atau waterfiltrasi ini tidak dapat menghilangkan garam terlarut dari air. Hal ini dikarenakan proses mengubah air keruh menjadi air jernih harus dilakukan dengan hati-hati agar bakteri yang ada di dalam air benar-benar hilang.

    Botol  plastik  bekas  adalah  salah  satu jenis     sampah     anorganik     yang     banyak ditemukan  di   sekitar   kita.  Sebagian   besar kemasan botol plastik tidak direkomendasikan untuk digunakan berulang    kali,   karena    akan    berdampak negatif  bagi  kesehatan  meski  dalam  jangka waktu  yang  relatif  lama.  Akan tetapi  botol plastik  tersebut  sebenarnya  masih  memilik banyak  manfaat. Menurut Kementerian Lingkungan Hidup (KLH), sampah yang dihasilkan oleh penduduk Indonesia pada setiap orang mencapai 0,8 kg tiap hari nya atau mencapai jumlah keseluruhan sebanyak 189 ribu ton sampah  setiap hari. Dari kalkulasi tersebut terdapat sampah berupa plastik sebanyak 15% atau mencapai 28,4 ribu ton sampah berupa plastik  tiap hari nya (Sari, D. M. M., et al., 2017).


    1. Metode Penelitian

    Mekanisme pelaksanaan kegiatan konservasi Pembuatan Penyaringan air menggunakan alat sederhana untuk meningkatkan kejernihan air di Desa Panjer ini meliputi tahap persiapan, pelaksanaan dan evaluasi. Tahap persiapan meliputi melakukan survey lapangan seperti kualitas kejernihan air di beberapa kos di Desa Panjer, menentukan jadwal kegiatan, menentukan desain alat filtrasi sederhana, menyiapkan alat dan bahan filtrasi sederhana, mempersiapkan pelaksanaan kegiatan termasuk materi kegiatan. Tahap pelaksanaan yaitu tahap dimana pembuatan alat penyaring air dari bahan material setempat yang nantinya alat penyaring tersebut akan diberikan kepada masyarakat di Desa Panjer. Tahap evaluasi yaitu tahap setelah melakukan praktik pembuatan alat penyaring air terdapat beberapa hal yang mungkin perlu diperbaiki untuk keberlangsungan pembuatan alat yang lebih baik. 


    1. Hasil dan Pembahasan


    A new form of biodegradable plastic capable of degrading under home ...

    Gambar Limbah Botol Plastik


    Permasalahan umum yang terjadi di Desa Panjer, Kecamatan Kebumen, Kabupaten Kebumen pada umumnya yaitu mengenai kualitas air bersih serta masih banyaknya limbah botol platik yang belum dimanfaatkan dengan baik. Dengan demikian Pembuatan Penyaring air sederhana menjadi Solusi yang baik untuk menanggulangi kedua masalah tersebut. Penggunaan botol plastik, kain bekas, arang, sabut kelapa, kapas, spons, keikil  untuk membuat alat penyaring air dapat menjadi Solusi untuk pengurangan sampah di Desa Panjer yang membuat polusi tanah serta meningkatkan kualitas air di desa tersebut. 


                     

    Gambar alat dan Bahan

    Pengolahan limbah botol plastik menjadi penyaring air sederhana dapat dilakukan dengan cara yang pertama menyediakan alat dan bahan seperti otol plastik bekas,kain bekas, arang, sabut kelapa, kerikil, kapas, spons, cutter. Bagian bawah botol dipotong dengan pisau kemudian spons dimasukan ke dalam botol lalu dipadatkan. Kedua arang dan sabut kelapa ditempatkan di atasnya dan ditekan hingga cukup padat. Ketiga kerikil dituangkan ke dalam botol hingga terisi penuh, letakkan kapas serta kain diletakan di bagian paling atas. Penadah air ditempatkan di bawah mulut botol. Air yang kotor dituangkan ke dalam botol untuk disaring. Pembuatan alat penyaring sederhana ini kemudian dapat dibagikan kepada Masyarakat setempat yaitu pada Desa Panjer sebagai upaya untuk mengurangi jumlah limbah botol plastik yang mengganggu Kesehatan tanah serta menanggulangi masalah kualitas air yang kurang jernih. Melalui praktek pembuatan alat penjernihan air, didapatkan bahwa air yang semula warnanya keruh berubah menjadi lebih bening dan tidak berbau. 

           

    Gambar Pemberian Alat Peyaring Air ke Warga Gambar air sebelum disaring

    Gambar air setelah disaring


    Hal yang dapat diperoleh dari kegiatan ini yaitu masyarakat semakin memahami akan pentingnya kualitas air bersih dan penyakit yang diakibatkan jika tidak terpenuhi kebutuhan air bersih sesuai standar yang ditetapkan.Selain itu tersedianya air bersih yang memenuhi standar baku air minum sehingga akan meningkatikan kesehatan dan kesejahteraan masyarakat. Warga masyarakat juga mempunyai ketrampilan dalam hal pembuatan alat penjerih air sederhana yang dapat mereka buat sendiri sesuai dengan kebutuhan pribadi mereka


    1. Kesimpulan dan Saran 

    1. Kesimpulan

    Dari kegiatan seperti yang telah diuraikan di atas, dapat ditarik beberapa kesimpulan yaitu: 

    1. Melalui pembuatan alat penjernihan air, didapatkan bahwa air yang semula warnanya keruh berubah menjadi lebih bening dan tidak berbau. 

    2. Melalui pembuatan alat penjernih air dapay  mengurangi jumlah limbah botol plastik yang ada sehingga bisa mencegah pencemaran tanah di Desa Panjer.

    1. Saran

    Agar pemanfaatan alat penjernih air dapat optimal, maka ada beberapa hal yang perlu diperhatikan yaitu:

    1. Harus dilakukan perawatan terhadap alat penjernih air secara teratur agar tidak terjadi kerusakan yang mengakibatkan tidak berfungsinya alat tersebut. Diantaranya yaitu dengan melakukan pencucian media setiap 5-7 hari sekali dan mengganti media setiap setahun sekali.

    2. Warga masyarakat yang sudah memiliki keterampilan cara pembuatan alat penjernih air dapat menularkan ilmunya kepada warga yang lain, agar semakin banyak warga masyarakat,yang merasakan manfaat alat penjernih air.


    1. Ucapan Terima Kasih

    Selama penyusunan laporan ini, penulis banyak bantuan, saran serta dorongan dari berbagai pihak. Untuk itu dalam kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terimakasih dan penghargaan sebesar-besarnya kepada:


    1. Ibu Dr. Kartika Chrysti Suryandari, M.Si. selaku Kepala PSDKU PGSD Kebumen.

    2. Ibu Dr. Kartika Chrysti Suryandari, M.Si., Ibu Dr. Murwani Dewi Wijayanti, S.Pd., M.Pd., dan Ibu Siti Fatimah, M.Pd., selaku dosen pembimbing mata kuliah Sumber Daya Alam.

    3. Orang tua dan keluarga yang telah memberikan semangat serta dukungan.

    4. Teman- teman seperjuangan yang telah memberikan dukungan dan masukan yang berguna untuk penulisan laporan akhir ini.


    Akhir kata semoga kebaikan yang telah di berikan oleh semua pihak selama pelaksanan konservasi  serta dalam proses pembuatan laporan in dapat di balas oleh Tuhan Yang Maha Esa. Aamiin.


    1. Daftar Pustaka

    Agustina, N. et al.(2022) ‘Pelatihan Pembuatan Filter Air Sederhana Skala Rumah Tangga di Kelurahan Gambut’, Jurnal Abdimas Kesehatan (JAK), 4(1), p. 96. Available at: https://doi.org/10.36565/jak.v4i1.276


    Purwanto, D., Lutjito, dan Suparman. (2012). Pembuatan pengolah air kotor menjadi air bersih pada daerah banjir di Dusun Kalidengen II Temon Kulon Progo. Jurnal INOTEK, 16(2),188-197.


    Sari, D. M. M., Prasetyo, Y., & Kurniawan, A. (2017). Metode konversi sampah plastik berupa botol plastik bekas melalui budidaya toga dengan sistem vertikultur yang ramah lingkungan. Gontor AGROTECH Science Journal3(2), 85-98.


    Solihin, D., Prasetiyani, D., Sari, A. R., Sugiarti, E., & Sunardi, D. (2020). Pemanfaatan botol bekas sebagai penyaring air bersih sederhana bagi warga Desa Cicalengka Kecamatan Pagedangan Kabupaten Tangerang. Dedikasi Pkm1(3), 98-102.


    Susanto, A., Putranto, D., Hartatadi, H., Luswita, L., Parina, M., Fajri, R., Sitiana, S., Septiara, S., & Amelinda, Y. S. (2020). Pemberdayaan Masyarakat Melalui Pengelolaan Sampah Dalam Mengurangi Sampah Botol Plastik Kampung Nelayan Kelurahan Tanjung Ketapang. Abdi: Jurnal Pengabdian Dan Pemberdayaan Masyarakat2(2), 94-102.


    Susanto, D., & Kalsum, T. U. (2014). Alat Penyaringan Air Kotor Menjadi Air Bersih Menggunakan Mikrokontroller Atmega 32. Jurnal media infotama10(2).


  • 0 comments:

    Posting Komentar

    Copyright @ 2018 LSP FKIP UNS Kampus VI Kebumen.