Selasa, 19 September 2023

  • Jurnal Karya 2023 "Resensi Novel" #46


     1. Identitas Buku 

    Judul : Forest Library 

    Penulis : Lail Ro (Adinda Laila Romadlona) 

    Penerbit : CV. Media Semesta 

    Tahun terbit : 2023 

    Tebal Halaman : 163 halaman 

    Harga buku : Rp.69.000,00 

    2. Sinopsis Buku 

    Rani adalah seorang mahasiswi Fakultas Ilmu Budaya yang biasa disingkat FIB jurusan  Sastra Indonesia. Dia memiliki sahabat bernama Cika. Cika tidak sejurusan dengan Rani,  dia mahasiswi Fakultas Hukum. Gedung fakultas mereka berdekatan sehingga mudah  untuk saling bertemu di kampus. Rani ingin sekali mengunjungi rumah neneknya yang  berada di desa daerah perbukitan. Sudah lama dirinya tidak ke sana karena orang tuanya  sibuk jadi tidak sempat mengajak berkunjung ke rumah neneknya. Karena Rani sudah  berani untuk berpergian sendirian dia berniat untuk mengunjungi neneknya. Hal tersebut  dirinya ceritakan kepada sahabatnya Cika. Rani berniat mengajak Cika tapi ternyata Cika  tidak bisa padahal sebenarnya dia juga ingin ikut. Selama liburan di rumah Cika akan ada  saudaranya yang datang untuk mengisi liburannya. Rani ingin sekali pergi ke rumah  neneknya selain karena rindu dengan neneknya dan juga tantenya yang tinggal bersama  neneknya, dia juga ingin mengunjungi hutan terlarang. Rani sangat penasaaran dengan  hutan itu. Dia tidak begitu takut karena rasa penasarannya lebih besar. Ada ingatan samar samar tentang hutan terlarang yang beberapa kali datang di kepalanya, ingatan masa  kecilnya. 

    Liburan tiba setelah UAS selama seminggu. Akhirnya Rani pergi ke rumah neneknya.  Sesampainya di rumah neneknya Rani disambut oleh nenek dan tantenya. Dia menengok  rumah pohon di belakang rumah neneknya. Rumah pohon itu tidak begitu kotor padahal  Rani sudah lama tidak ke sana. Ternyata karena sepupunya, yaitu Bima sering ke sana saat  pulang sekalin memebersihkan rumah pohon itu. Besoknya Rani pergi ke hutan terlarang  sambil jogging pagi. Ada kabut tebal, cuaca mendung, dan sangat dingin. Dirinya hampir  menyerah tapi akhirnya menemukan cahaya. Sebelum sampai ke cahaya itu ingatan ingatan masa kecilnya kembali datang dan tergambar dengan jelas dia berlari-lari di taman. 

    Di balik cahaya tersebut cuaca mendadak cerah dan udara tidak begitu dingin. Ada bunga bunga yang tumbuh di sesekelilingnya seperti taman. Ada juga kelinci, kupu-kupu, dan  hewan lainnya. Semua itu persisi diingatan masa kecilnya. 

    Tiba-tiba ada rusa bertanduk yang terlihat indah dibalik semak-semak. Rusa itu pergi kabur  dari pandangan Rani. Arah perginya rusa menuju ke sebuah rumah yang sebagian besar  terbuat dai kayu berdiri kokoh di sana. Rani terkejut dan penasaran dengan isi rumah itu.  Jendela rumah itu menjadi tempat untuk melihat isi dalam rumah. Banyak buku-buku yang  tersusun rapi di setiap rak. Rani memutuskan utnuk masuk ke rumah itu. Di atas pintu  masuk tertuliskan “Perpustakaan Hutan”. Rumah itu ternyata perpustakaan hutan. Rani  nyaman dengan tempat itu, dia membaca buku-buku yang ada di sana. Perpustakaan hutan  memiliki keindahan tersendiri bagi Rani dan di dalamnya terdapat sisi-sisi perputakan  hutan yang tak terduga. Saat Rani kembali pulang anehnya tempat masuk hutan terlarang  tidak berkabut, cuaca masih cerah, dan udara tidak begitu dingin begitu juga saat Rani  kembali kagi ke hutan terlarang. 

    Saat Rani pergi ke perpustakaan hutan lagi dia bertemu seorang pria yang tiba-tiba merebut  buku yang dia baca. Buku itu memiliki sampul berwarna putih judulnya Desa Tanjung,  nama desa di sini. Pria itu menyuruhnya untuk jangan membca buku itu dan jangan datang  ke sini lagi karena bahaya sebelum akhirnya pergi dan membawa buku itu. Dirinya tidak  peduli Rani tetap berada di perpustakaan hutan membaca buku lain dan besoknya Rani juga  datang lagi. Rani beberapa kali bertemu dengan rusa bertanduk yang pernah dia lihat saat  awal ke hutan terlarang. Namun, Rusa itu selalu pergi kabur darinya. Rani setiap hari ke  perpustakaan hutan yang membuatnya akhirnya bertemu Falan. Falan adalah pria yang  merebut buku berjudul Desa Tanjung yang dirinya baca waktu itu. Ternyata buku itu  memang tidak boleh sembarangan orang membacanya. Dirinya semakin mengenal Falan  dan rasa sebal waktu itu sudah hilang. Falan pejangga perpustakaan hutan dan penghuni  hutan ini. Dia selalu memebrsihkan dan merapikan buku-buku di perpustakaan ini. 

    Bima sepupu Rani pulang ke rumah neneknya. Rani bertanya kepada Bima alasan dia  sering ke rumah pohon. Dirinya khawatir jika Bima mengetahui hutan terlarang,  perpustakaan hutan, dan rusa itu. Bima dari kecil tidak pernah ke rumah pohon tapi  sekarang setiap dirinya pulang selalu ke sana. Ternyata karena dia bisa melihat  pemandangan yang indah dari atas. Rani merasa lega mengetahuinya. Suatu hari mereka  membantu nenek panen buah stroberi karena sudah masuk masa panen. Bima sesekali  menjahili Rani saat panen stroberi. Bima memang suka jahil kepada Rani. Besoknya Rani  kembali pergi ke perpustakaan hutan melihat rusa terjerat oleh jebakan pemburu. Dia  melepaskan jeratan itu yang telah melukai rusa itu. Ternyata yang menjerat rusa itu adalah  Bima sepupunya. Rani terkejut dengan yang dilakukan Bima. Saat Rani menyuruhnya 

    untuk tidak memburu Rusa itu lagi dia mngelak keras kepala. Bima tidak berubah dari dulu  selalu keras kepala. 

    Falan akhirnya mengungkapkan jati dirinnya dia ternyata adalah rusa yang selama ini  dirinya lihat di hutan terlarang. Luka di kakinya menjadi bukti bahwa dirinya rusa yang  dijerat dan dilepaskan oleh Rani. Awalnya Rani tidak percaya tapi semua begitu nyata.  Falan menceritakan siapa dia dan sebenarnya tempat apa hutan terlarang dan perpustakaan  ini. Rani tetap berteman baik dengan Falan walaupun dia bukan manusia seutuhnya, malah  Rani senang sekarang dapat melihat rusa itu dari dekat. Bima melancarkan rencaanya untuk  memburu rusa itu saat Rani tidak pergi ke perpustaakn hutan karena sakit. Rusa itu terjerat  oleh jebakan Bima dan dia langsung menyembelih rusa itu untuk diambil kepalanya dan  tanduknya. Ketika Rani sudah sehat dirinya pergi ke hutan terlarang dan dia sangat terkejut  menemukan rusa itu tak bernyawa tanpa kepala. Perasaan takut dan sedih bekecamuk di  hatinya.  

    3. Keunggulan dan Kelemahan Buku 

    a. Keunggulan  

    Sampul pada novel ini sangat menarik dengan gambar rusa yang berada di dalam  perpustakaan. Cahaya yang bertabur pada gambar sampul membuat sampul semakin  keren. Bahasa yang digunakan mudah dipahami karena menggunakan bahasa sehari hari. Novel ini menyajikan cerita seru dengan genrenya yang fantasi. Bagi penyuka  genre fantasi kemungkinan akan menyukai novel ini. Alur cerita yang penuh misteri dan kejanggalan membuat pembaca ingin membaca sampai akhir agar mengetahui sebab dibalik itu semua. Penggambaran susana yang cukup baik membuat pembaca  berimajinasi seperti masuk ke dalam cerita. Walaupun novel ini dominan bergenre  fantasi tetapi diselipi sedikit cerita romansa di dalamnya membuat pembaca yang  menyukai genre romansa kemungkinan akan menyukai novel ini.  

    b. Kekurangan 

    Tata bahasa yang sedikit berantakan karena penulis masih pemula. Bahasa yang dipilih  penulis bebrapa kurag sesuai dengan ceritanya. Alur cerita yang tidak konsisten di  beberapa bagain ceritanyanya membuat pembaca sedikit bingung. Ending pada cerita  novel ini terkesan menggantung. Di beberapa bagian cerita seperti belum riset membuat ceritanya kurang sesui dengan faktanya.  

    4. Kesimpulan 

    Novel ini memiliki kelebihan dan kekurangan terlepas dari itu novel ini masih layak untuk  dibaca. Cerita pada novel ini sangat menggambarkan genre fantasi dengan sedikit bumbu  romansa cocok dibaca untuk kalangan remaja dan dewasa. Bagi kalangan anak-anak yang  biasanya juga menyukai genre fantasi masih bisa membacanya karena kisah percintaanya 

    yang tipis.


  • 0 comments:

    Posting Komentar

    Copyright @ 2018 LSP FKIP UNS Kampus VI Kebumen.