Berpacu Untuk Masa Depan
Oleh: Mumayizah
Ujian nasional akan diadakan sekitar satu bulan lagi. Saat semua anak kelas 12 jadi ambisus, kemana-mana membawa buku, dimana mereka berada mereka selalu belajar. Dari belajar di sekolah, di tempat bimbel, di rumah. Tidak salah lagi, semua itu mereka lakukan karena ujian yang kali ini menentukan kelulusannya di SMA. Selain terfokus dengan ujian yang segera menghampiri, mereka juga dipusingkan dengan persiapan masuk perguruan tinggi, harus menentukan universitas yang akan dituju, program studi yang akan diambil. Hemm.. mungkin itulah yang dirasakan semua anak kelas 12.
Ridho Efendi anak yang periang, penuh dengan aura positif. kata teman-temannya dia lumayan pintar dalam akademiknya, karena sifatnya yang rendah hati dan juga ramah kepada siapa saja Ridho banyak disukai guru. Dia juga aktif dalam organisasi, baik OSIS, Pramuka, dan organisasi dil uar sekolah. Ridho berasal dari keluarga sederhana, tapi keinginannya untuk sukses dan mengangkat derajat orang tuanya sangat kuat. Dia punya cita-cita yang sama dengan teman-temannya yang lain, walaupun dia tahu banyak rintangan yang akan dihadapinya.
Di tengah persiapan menghadapi ujian nasionalnya, Ridho berpikir keras ke mana dia akan melanjutkan sekolahnya. Antara kuliah di kampus dengan penuh ketenangan atau masuk ke dunia militer yang penuh kedisiplinan. Akhir dari renungannya, Ridho menetapkan pilihannya untuk mendaftar Polisi. Awalnya dia ragu selain karena orang tuanya yang kurang mendung profesi tersebut Ridho juga bingung soal biaya yang akan ia gunakan dalam proses pendaftarannya nanti. Di tengah mempersiapkan ujian nasional yang semakin dekat, Ridho terus memantapkan diri dan selalu menyempatkan waktu untuk melatih fisiknya.
“Prakk…..” Suara barang pecah datang dari kamar Ridho. Demi mencapai cita-citanya Ridho memecahkan celengan ayam yang sudah ia tabung sejak SMP untuk biaya pendaftarannya. Semua tes sudah di ikuti Ridho, dia bisa sampai pada tahap akhir dengan modal uang celengannya. Tinggal menunggu hasil pengumumannya. Ridho dan orang tuanya sangat berharap agar Ridho bisa lolos menjadi polisi. Tapi, sayangnya keinginan itu belum bisa didapatkan Ridho.
“Tidak apa-apa nak, ini belum rezeki kamu, pasti ada jalan yang lebih baik.” sambut hangat ibu kepada Ridho. Melihat ketulusan dan semangat Ridho untuk bisa melanjutkan sekolah, menggerakkan hati orang tua Ridho untuk bisa menyekolahkan Ridho di perguruan tinggi. “Jangan terlalu terpukul nak, mulai sekarang kamu belajar lagi yang rajin, kemana kamu mengambil keputusan bapak selalu mendukung kamu. Masalah biaya nanti dicari bersama”. Kata sederhana yang diucapkan bapak membuat tenang hati Ridho. Terlihat senyum tipis dibalik air mata yang terus mengalir.
Dengan semangat dan keteguhannya, akhirnya Ridho bisa masuk ke universitas ternama dengan program studi yang yang memiliki prospek kerja yang tinggi. Ekonomi dan bisnis program studi yang diambil Ridho saat itu. Ridho bisa berkuliah hingga S2 full dengan beasiswa yang ia dapat. Di tengah padatnya perkuliahan, Ridho bisa mendirikan usaha berjualan online yang saat ini bisa berkembang pesat. Di usia muda ini Ridho memiliki banyak cabang usaha, membangun rumah yang layak bagi kedua orang tuanya dan hidup bahagia dengan keluarga kecilnya.
0 comments:
Posting Komentar