Jumat, 16 Desember 2022

  • Aksara Bersuara #45

     4 Hari yang Mengesankan 

    Assaniyah Alfani A. 

              Pada hari Sabtu yang cerah, aku dan keluargaku melakukan perjalanan ke kota kuningan yang terletak di Jawa Barat. Kami sengaja berangkat ke sana untuk silaturahmi dengan keluarga jauhku. 

        Kami melakukan perjalanan sekitar 8 jam. Awalnya kami merasa senang dan menikmati perjalanan hingga akhirnya di tengah perjalanan ada sebuah tragedi. Mobil yang kami tunggangi ditabrak oleh ibu-ibu yang mengendarai motor. Setelah kami telusuri ternyata ibu-ibu menunggangi motornya sambil melamun. Sehingga secara tidak sadar menabrak mobil kami. Kami sangat bersyukur karena ibu-ibu itu hanya mengalami cidera lecet pada tangannya. Tak lama kemudian kami melanjutkan perjalanan ke kota kuningan. 

         Sepanjang perjalanan kami banyak sekali mengalami pemberhentian karena perbaikan jalan. Sehingga perjalanan kami agak tertunda untuk sampai ke tujuan. 

         Pada pukul 8 malam akhirnya kami sampai di kuningan. Sebelum ke tempat kerabatku, kami sempat istirahat sejenak di sebuah warung yang menjual bubur. Di sini saya heran kenapa ada yang jualan bubur di malam-malam begini, padahal kan biasanya bubur itu dijual sebagai menu sarapan. 

           Selesai menyantap bubur. Kemudian kami langsung menuju ke tujuan utama kami. Sesampainya di sana, kami segera beres-beres dan istirahat karena hari semakin larut. 

         Minggu pagi, kami menikmati suasana pagi yang segar dan kebetulan rumah omku berada di daerah pegunungan jadi udaranya sangat segar. kami menikmati suasana pagi dengan cara menikmati secangkir kopi hangat ditemani dengan serabi dan juga tempe kemul. Suguhan yang sangat pas untuk mengawali hari. 

           Karena kami ingin menjelajahi daerah tersebut kami berencana untuk pergi ke Balong Dalam dan berenang di alam. Nah Balong Dalam itu adalah tempat wisata yang berisi danau dan di dalamnya banyak terdapat ikan mas yang katanya ikan itu termasuk ikan sakral. Karena hanya bisa dipegang oleh juru kunci Balong Dalam saja. 

          Matahari mulai beranjak naik. Kami segera berangkat ke sebuah tempat wisata. Tapi ternyata keluargaku dengan saudaraku terjadi miskomunikasi. Aku sekeluarga mengharapkan tempat wisata yang menarik akan tetapi saudaraku ternyata sudah terlanjur memesankan tiket di sebuah wisata kolam renang yang menurut kami biasa saja. Dan ongkos masuknya pun lumayan mahal. Yah, walau kami tidak menginginkannya, kami tetap bersenang-senang disini walai ada secercah kekecewaan di hati kami. 

           Hari pun kembali berputar, Senin akhirnya datang kepada kami. Kami pamit pulang ke kampung halaman. Karena ini hari Senin, aku masih memiliki kewajiban untuk daring. Aku pun akhirnya melakukan daring di jalan dengan jaringan yang cukup mengesalkan. 

        Siang harinya kami baru setengah perjalanan menuju rumah tercinta. Di tengah perjalanan, tepatnya di daerah Wangon, Banyumas ada sebuah kecelakaan lalulintas yang melibatkan truk tronton dan sebuah sepeda motor. Dimana motor yang dikendarai oleh sepasang suami istri tertindas tronton gandeng. Sepapasang suami istri itu meninggal di tempat secara mengenaskan. Darah berceceran di jalanan. Orang-orang yang melihatnya langsung merasa mual dan bahkan banyak yang muntah-muntah di tempat. 

            Akibat kejadian itu, jalanan menjadi macet. banyak orang yang berbondong-bondong untuk melihat kejadian tersebut. 

           Banyak suara tangisan terdengar sana- sini dan banyak orang yang sibuk untuk mengambil video dan fotonya. Memang di tempat itu sudah terdapat polisi, tetapi mereka tidak mengatur jalan yang macet melainkan sibuk mengurus korbannya, dan ada juga yang sibuk membuat laporan mengenai kejadian tersebut. 

           Lepas dari kemacetan, akhirnya kami bisa melanjutkan perjalanan. pukul 8 malam akhirnya kami sampai rumah. Kemudian kami bebersih dan istirahat. 

           Karena kamar mandi kami dirumah terbatas hanya ada 2. Sehingga kami secara bergantian untuk mandi. Aku mandi setelah sepupuku selesai. Kemudian aku mandi dan tanteku menunggu sambil beberes barang-barang yang kami telah bawa. 

          Namun, disaat aku mandi aku mengalami kenjanggalan karena terdapat suara tangisan perempuan yang begitu jelas. Dan itu tidak hanya terjadi sekali saja namun berulang-ulang. Kemudian saat pertama aku mendengar suara tangisan perempuan itu aku memanggil tanteku untuk memastikan jika tanteku masih ada di dapur. Kemudian tak lama kemudian suara itu kembali terdekat. Aku sangat merasa takut dan panik. Kemudian badanku merasa lemas dan gemetar. Karena sebelumnya aku tidak pernah mendengar suara tangisan sekeras ini. 

                Aku segera menyelesaikan mandiku dan aku wudhu kemudian sholat isya. Karena aku masih gemetar dan merasa lemas. Akupun bercerita dengan sepupuku ternyata dia juga mengalami hal tersebut belakangan ini. 

             Dihari berikutnya tetanggaku yang bernama mba ica juga mendengar suara itu. Yang awalnya dia mengira bahwa suara tangisan itu adalah tetangganya yang sedang menangis. 

             Di Belakang rumahku memang terdapat sebuah makam desa. Yang belum lama ini memang ada seorang ibu masih muda meninggal karena mengalami penyakit komplikasi. Memang katanya, semenjak beliau itu di kubur terdapat banyak kejadian. Banyak orang yang mendengar tangisan perempuan dan Menemukan rambut panjang di makam

  • 0 comments:

    Posting Komentar

    Copyright @ 2018 LSP FKIP UNS Kampus VI Kebumen.