RAPUH
Karya: Nanda Aulia Adesti N.
Memori yang telah dirajut seakan tak lekang oleh sang
waktu
Rangkaian kisah dalam retorika seakan masih tetap
menyatu
Kisahmu tetap tersimpan rapi dalam buaian kalbu
Kuharap semua tak kan berubah menjadi kelabu
Lagi-lagi masihlah
tertanam dalam ingatan
Disaksikan oleh rindangnya pohon kelapa dan birunya lautan
Terasa nyaman
mengawali manisnya pertemuan
Diiringi sang surya yang mulai beranjak pergi perlahan
Petikan melodi dari gitarmu dan alunan lagu yang kau nyanyikan
hari itu
Damai tenang kurasa dalam setiap relung jiwa
Hati dan fikiran seakan tak ingin menyudahi
Moment indah bersamamu yang selalu ku nanti nanti
Ingin
rasa hati untuk saling bersama
Harapan dapat menemani setiap detiknya yang sangat
berharga
Merealisasikan segala ekspektasi yang kudamba-dambakan
Namun apa daya kejamnya jarak tak sanggup kulawan
Bak langit yang tak kuasa menahan air hujan
Begitupula air mata
yang tak sanggup membendung peluh kerinduan
Terkadang ingin sekali rasanya menepis segala
keresahan
Namun apa daya, angan dan kesempatan kadang tak
sejalan
Hingga sampailah pada masanya,semuanya tak lagi sama
Sosokmu yang dulu kudambakan,kini tak lagi kurindukan
Cintamu perlahan mulai memuai
Sayangmu kini mulai hancur melebur
Ribuan pertanyaanpun
mulai membayangi fikiran
Adakah mawar
lain yang lebih indah dan mengagumkan?
Kini hati mulai menerka-nerka
masihkah ada secuil harapan?
Ataukah semua hanyalah tinggal kenangan?
Yang pasti kini tersisa sebuah penyesaalan
Kisah piluku teramat berat di awal bulan
Tentang hati yang tak lagi bertuan
Terimakasih telah hadir , terimakasih sempat mengisi
hati
Sesal yang teramat perih ini biarlah kusimpan sendiri
Andai tak berjumpa denganmu
Andai saja tak menerima cinta palsu manismu
Sempat ingin tuk memutar kembali waktu yang telah lalu
Agar tak membuka hati
yang hanya sekedar bertamu
0 comments:
Posting Komentar