Senin, 04 Januari 2021

  • Aksara Bersuara #27

     

                                    Masa SMA Merupakan Salah Satu Masa yang Terindah
                                                        Karya: Muhammad Nurrahman

    Merantau ke suatu daerah saat masa SMA memang sudah menjadi cita-cita
    saya sejak SMP. Dimana aku SD sampai smp berkutat di kota asalku, yaitu Sragen.
    Aku sekolah di daerah tersebut sudah merasakan pahit manisnya kehidupan dari
    mulai jalan kaki ke sekolah lalu naik bis, telat sekolah, mbolos sekolah, dan lainlain. Di Sragen saya merasa cukup untuk mendalami daerah tersebut dan saatnya
    aku mencoba mandiri dan merantau ke Surakarta yang lebih dikenal Solo.
    Saat mendekati Ujian Nasional SMP saya sudah pasrah dan sudah
    mengetahui bakalan bahwa nilai UN saya bakalan jelek dan sangat pesimis sekali
    untuk mendaftar SMA Negeri di Solo. Disini saya bersama orang tua sudah
    berencana akan mengambil SMA swasta di Solo. Saya bersama orang tua saya
    berdiskusi ini itu, bahkan ayah saya juga berkonsultasi dengan teman-temannya dan
    saudara untuk memilihkan sekolah yang tepat untuk saya. Disitu saya merasa nurut
    saja karena saya juga orang penurut kalau masalah beginian. Dan akhirnya saya
    dipilihkan sekolah ya itu SMAS Al-Islam 1 Surakarta atau lebih dikenal dengan
    SMALSA.
    Saat semua sudah setuju yaitu orang tua dan saudara saya, akhirnya saya
    mengumpulkan berkas-berkas yang dibutuhkan yang didapat dari laman website
    internet. Dan akhirnya pada h-1 UN saya berangkat mendaftar ke Solo, ya pertama
    melihat sekolah wah memang bagus sekolahnya banyak ukhti-ukhtinya walaupun
    setelah menjadi siswa sudah tau seluk beluknya. Saat itu saya mendaftar dan
    mengikuti alur pendaftaran. Pada tahap tes pendaftaran, saya dihadapkan dengan
    CBT dan saya bisa menjawab dengan baik. Dan saatnya tiba pada tahap terakhir
    yaitu pengumuman dan Alhamdulillah saya dinyatakan diterima di sekolah tersebut
    dan silahkan melanjutkan daftar ulang pada hari ke sekian sampai sekian. Ya bisa
    dibilang tes masuknya mudah dan uang pangkal untuk pendaftaran ulang yang
    mahal hehehe. Pada akhirnya saya daftar ulang dan resmi menjadi siswa baru di
    SMA tersebut.
    Karena jarak rumah saya ke sekolah lumayan jauh, saya memilih untuk
    menjadi seorang pelajar perantau disana. Pada saat itu saya dihadapkan dengan
    memilih tempat tinggal disana antara kost, atau kontrak. Setelah mencari informasi
    kesana kemari dan mencoba berkomunikasi dengan pihak sekolah mengenai tempat
    tinggal untuk aku di Solo. Pihak sekolah memberitahu bahwa ada sebuah pondok
    yang agak jauh tetapi tidak terlalu jauh dari sekolah yang bisa dijadikan asrama
    untuk anak SMALSA yang rumahnya jauh. Aku bersama saudaraku mencoba
    melihat-lihat pondok itu dan menanyakan kepada pengurus pondoknya. Setelah
    mendengarkan penjelasan bagaimana pendaftarannya, apa saja fasilitasnya dan
    pelayanannya. Dan pada akhirnya pada hari kesekian saya memutuskan memilih
    Pondok Pesantren Jamsaren sebagai tempat tinggal aku di Solo. Sempat diawal
    berpikir di pondok untuk tinggal sementara untuk beberapa bulan atau tahun, tapi
    malahan dari awal masuk SMA sampai lulus saya tetap disitu.
    Pada awal taun pelajaran masuk SMA aku h-2 hari sudah di pondok untuk
    memulai masa pengenalan. Di saat itu pula aku memulai kehidupan saya di kota
    Solo. Di saat itu saya mengenal banyak teman dari berbagai daerah lalu terlintas di
    benak saya bahwa SMA ku itu ternyata banyak pelajar perantau dari sabang sampai
    merauke dan disitu saya merasa bahagia karena ada seseorang yang bertujuan sama
    yaitu menuntut ilmu dari daerah yang jauh. Saya memulai berkenalan sana sini dan
    akhirnya menjadi teman sampai sekarang.
    Saat waktu MPLS SMA dimulai disitu saya bertemu dengan teman-teman
    dari berbagai kalangan bawah sampai atas, berbagai latar belakang islam juga. Saat
    penyambutan ketua yayasan SMA ku juga dinyatakan kenapa nama yayasannya
    yaitu Al-Islam, karena islam itu hanya ada satu yaitu Al-Islam. Jadi yang sekolah
    di SMA Al-Islam 1 Surakarta adalah orang islam dari berbagai latar belakang
    apapun yang penting yang dipelajari sama yaitu Al-Islam. Memang ada benarnya
    juga saat SMA aku bertemu beberapa teman-teman dari ormas manapun. Setelah
    interaksi sana sini saya menyimpulkan bahwa 40% siswa sekolahku adalah berasal
    dari luar daerah semua. Mereka semua ada yang menjadi kaum komuter, orang kost,
    dan mondok seperti aku.
    Keseharianku saat kelas 10 memang begini, masih awal-awal masuk
    sekolah masih pemalu dan masih semangat. Saat mendekati waktu subuh aku
    bersama temanku seangkatan pondok dibangunkan oleh pengurus pondok untuk
    sholat fajar dan shubuh di masjid. Dengan mata yang masih ngantuk saya dan
    temanku harus menjalani hal tersebut dengan semangat seadanya. Setelah sholat
    shubuh kita diarahkan untuk mengaji sampai dirasa cukup. Setelah itu saya dan
    beberapa teman memutuskan untuk lanjur sarapan saat matahari belum bersinar ke
    dapur. Setelah dari dapur, aku lanjutkan kegiatanku untuk mandi dan persiapan
    sekolah. Tepat pukul 06.40 WIB kita mulai berjalan kaki menuju ke sekolah dengan
    jalan kaki dengan jarak 0,4 KM dari pondok ke sekolah dan estimasi waktu 15 menit
    jalan santai. Hal tersebut membuat saya kangen lagi dengan masa SMA huhuhu,
    rasanya sangat ingin mengulang masa SMA tanpa ada penambahan umur.
    Waktu demi waktu terus berjalanan, saat kelas 11 dan mulai merasakan
    senior. Saat itu peran teman sangat mutual sekali sebagai tempat saling membantu,
    tolong menolong, berbagi canda tawa. Hampir setiap waktu saya bertemu dengan
    beberapa teman angkatan pondokku walau hanya sekitar 30an orang. Saat itu kita
    merasa udah menjadi senior di sekolah dan pondok. Jadi rasanya setiap mau
    kemana-mana kalau ketemu adkel selalu dihormati meskipun realita
    dibelakangnaya kita tidak tau. Kadang setiap malam juga aku dan beberapa
    temanku yang berani nakal sering juga membolos kelas malam bakda maghrib. Kita
    sering membolos pondok di kost teman atau main kesana kemarilah di Solo. Karena
    Solo merupakan kota keren jadi kalau mbolos pasti main atau dolan ke suatu tempat.
    Tibalah saatnya waktu terakhir saat SMA yaitu kelas 12. Waktu kelas 12
    rasanya ingin banget menetap di pondok dan tidak ingin pulang dan ingin bersama
    teman terus. Aku kelas 12 semakin jadi sering bolos sekolah dan pondok, sering
    maen lebih jauh. Dan saya merasa teman temanku udah memikirkan kehidupannya
    di masa depan dan mau lanjut atau tidak kuliah atau gapyear.
    Pada saat itu kita sudah merencanakan sebuah perpisahan yang sangat
    meriah. Pada waktu itu kita sedang Ujian Sekolah dimana banyak media yang
    menyampaikan berita adanya pandemi corona yang berasal dari Tiongkok yang
    sedang mengancam Indonesia. Pada saat itu semua masih belum terasa panik, tetapi
    setelah mengetahui adanya PDP di Rumah Sakit Jebres semua terasa diam sejenak.
    Mau main kesana kemari pada males-malesan padahal hamper tiap hari kita selalu
    dolan kemana-mana, apalagi saat malam kita hampir selalu hedon untuk masalah
    kulineran. Saat Ujian Sekolah kurang 3 hari kita semua dipulangkan dengan janji
    hanya libur 2 minggu saja. Padahal saat itu saya udah merencanakan mau hiking ke
    gunung jawa barat bersama teman-teman ku. Tapi apadaya manusia merencanakan
    tuhan berkehendak. Dan pada akhirnya sampai sekarang saya belum bertemu
    temanku semua secara bebarengan padahal sudah merencanakan acara perpisahan
    sangat meriahl. Ya bagaimana lagi saya sangat sedih dan merindukan moment
    bersama tersebut. Aku pengen banget ketemu teman-temanku terutama teman
    sekamar.
    Bagiku smalsa yaitu singkatan SMA ku dan jamsa yaitu sebutan pondokku
    merupakan tempat yang selama ini membuatku bahagia yang didalamnya ada
    teman-temanku, guru-guru, pengurus pondok, dan semua yang pernah aku temui
    saat SMA. Aku ingin banget kembali dan merasakan menjadi siswa plus santri
    kembali.
  • 0 comments:

    Posting Komentar

    Copyright @ 2018 LSP FKIP UNS Kampus VI Kebumen.