Selasa, 12 November 2024

  • Jurnal Karya 2024 "Makalah Review" #69

     Makalah Review  

    BAGAIMANA MEMBANGUN PARADIGMA QUR’ANI

    Kelompok 1 

    Kelas 2C 

    Disusun Oleh : 

    Nama : Fardah Kartika Sari 

    NIM : K7223127 

    Kelas, : 2C 

    No. Urut : 43 

    PSDKU PGSD KEBUMEN  

    FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN  UNIVERSITAS SEBELAS MARET  

    TAHUN 2024


    BAB I  

    PENDAHULUAN 

    A. Latar Belakang 

    Latar belakang yang dituliskan cukup baik dan menyeluruh.  Bahasa yang digunakan juga baik serta mudah dipahami, mulai dari  sejarah periodisasi pertama hingaga ketiga. Zaman modern saat ini  menunjukkan banyak ketidaksesuaian dengan Al-Qur'an sebagai  pedoman hidup manusia, terutama bagi umat Muslim. Salah satu  tantangan utama adalah perubahan dalam nilai-nilai sosial dan  budaya yang sering kali tidak sejalan dengan ajaran Islam. Misalnya,  praktik konsumerisme yang berlebihan, individualisme yang  berlebihan, dan hedonisme bertentangan dengan nilai-nilai  kesederhanaan, solidaritas sosial, dan akhlak yang diajarkan dalam  Al-Qur'an. Di samping itu, kemajuan teknologi seperti internet dan  media sosial telah membawa implikasi moral yang kompleks,  termasuk dalam hal privasi, keadilan, dan etika komunikasi, yang  kadang-kadang bertentangan dengan nilai-nilai Islam tentang  hormat dan keadilan dalam interaksi manusia.  

    Selain itu, kebijakan politik dan hukum di banyak negara  modern mungkin tidak sepenuhnya mencerminkan prinsip-prinsip  keadilan dan kebebasan yang diajarkan dalam Al-Qur'an. Kelebihan  dari pembahasan ini adalah menggarisbawahi relevansi dan  pentingnya Al-Qur'an sebagai panduan moral dan etika dalam  menghadapi tantangan modern, memberikan pandangan kritis  terhadap praktik-praktik yang mungkin merusak tatanan sosial dan  spiritual umat. Ini juga mendorong refleksi tentang bagaimana nilai 

    nilai Islam dapat diterapkan dalam konteks kontemporer untuk  menciptakan masyarakat yang lebih adil dan harmonis. Namun,  kekurangannya adalah mungkin terkesan terlalu pesimis terhadap  perubahan zaman dan kurang memberikan solusi praktis untuk  menjembatani kesenjangan antara nilai-nilai tradisional dan modern.  Selain itu, bisa saja pembahasan ini kurang mempertimbangkan  aspek positif dari kemajuan teknologi dan modernisasi yang juga  dapat digunakan untuk memperkuat dakwah dan memperluas  pemahaman tentang Islam. 

    B. Rumusan Masalah 

    Rumusan masalah ini mencakup pertanyaan-pertanyaan  yang sangat relevan dan mendalam tentang ajaran agama Islam,  yaitu: "Bagaimana konsep sumber ajaran agama Islam?",  "Bagaimana kedudukan Al-Qur'an dan As-sunah dalam agama  Islam?", dan "Bagaimana konsep paradigma Qur'ani dan 

    penerapannya?". Kelebihan dari rumusan masalah ini adalah bahwa  mereka secara komprehensif menelusuri fondasi dasar ajaran Islam,  menjelaskan otoritas Al-Qur'an dan As-sunah, serta mengeksplorasi  cara penerapan nilai-nilai Qur'ani dalam kehidupan sehari-hari. Hal  ini penting untuk memberikan pemahaman yang lebih mendalam  tentang sumber-sumber ajaran Islam dan cara menerapkannya dalam  konteks modern.  

    Selain itu, pertanyaan-pertanyaan ini dapat membantu dalam  memperkuat identitas dan praktik keagamaan umat Muslim dengan  menghubungkan teori dan praktik keagamaan. Namun,  kekurangannya adalah rumusan masalah ini mungkin terlalu luas  dan memerlukan pendekatan yang sangat mendalam dan terstruktur  untuk dijawab dengan memadai. Pembahasan mengenai konsep  sumber ajaran agama Islam, kedudukan Al-Qur'an dan As-sunah,  serta paradigma Qur'ani memerlukan pemahaman yang mendalam  tentang teologi, sejarah, dan konteks sosial budaya Islam. Hal ini  dapat menjadi tantangan besar bagi peneliti yang tidak memiliki  latar belakang yang kuat dalam studi Islam. Selain itu, kurangnya  fokus spesifik dalam rumusan masalah ini bisa membuat penelitian  menjadi terlalu general dan kurang terarah, sehingga membutuhkan  pemetaan yang jelas agar tidak melebar terlalu jauh dari tujuan awal. 

    BAB II  

    PEMBAHASAN 

    A. Konsep Sumber Ajaran Islam 

    Awal pembahasan dari sumber ajaran Islam sebagai sumber  nilai dan norma-norma adalah kemungkinan interpretasi yang  beragam oleh individu atau kelompok, yang dapat menyebabkan  perpecahan atau konflik dalam komunitas. Selain itu, terdapat risiko  penyalahgunaan atau manipulasi terhadap ajaran tersebut untuk  kepentingan politik atau pribadi. Di sisi lain, kelebihannya adalah  bahwa sumber ajaran Islam mencakup nilai-nilai universal seperti  keadilan, kedermawanan, dan kesetiaan, yang dapat memberikan  pedoman moral yang kuat bagi individu dan masyarakat. Ini juga  memungkinkan umat Islam untuk mengembangkan pemahaman  yang lebih dalam tentang spiritualitas dan hubungan dengan Tuhan  melalui praktik seperti akidah dan tasawuf. 

    B. Kedudukan Al-Qur’an dan As Sunnah dalam Agama Islam. Al-Qur'an sebagai petunjuk yang paling terlengkap adalah  bahwa beberapa ayat atau konsep dapat diinterpretasikan secara  berbeda oleh individu atau kelompok, yang dapat menyebabkan  perbedaan pendapat atau konflik dalam memahami dan menerapkan 

    ajaran tersebut. Selain itu, dalam beberapa kasus, konteks historis  yang mendasari penurunan ayat-ayat Al-Qur'an mungkin sulit  dipahami atau dihubungkan dengan konteks modern. Namun,  kelebihannya adalah bahwa Al-Qur'an memberikan pedoman yang  jelas dan universal bagi kehidupan manusia, mencakup aspek moral,  sosial, ekonomi, dan spiritual. Ini memberikan dasar yang kuat  untuk pembentukan masyarakat yang adil, harmonis, dan bermoral.  Selain itu, Al-Qur'an juga mencakup pengetahuan yang tinggi,  termasuk dalam bidang sains dan teknologi, yang dapat menjadi  sumber inspirasi dan rujukan bagi perkembangan ilmu pengetahuan  dan teknologi. 

    Sunnah sebagai peninggalan Nabi Muhammad SAW adalah  bahwa tidak semua bagian dari Sunnah dapat dipastikan  keabsahannya atau kebenarannya dengan sempurna, karena terdapat  beragam riwayat dan variant dalam hadis yang bisa menimbulkan  kebingungan atau perbedaan interpretasi. Selain itu, dalam beberapa  kasus, praktik yang dianjurkan dalam Sunnah mungkin tidak relevan  dengan konteks zaman modern atau dapat dianggap sebagai hal yang  ketinggalan zaman. Namun, kelebihannya adalah bahwa Sunnah  memberikan contoh nyata tentang bagaimana menerapkan ajaran  Islam dalam kehidupan sehari-hari, baik dalam ibadah maupun  dalam interaksi sosial. Ini memberikan pedoman yang konkret dan  praktis bagi umat Muslim untuk mengikuti jejak Nabi Muhammad  SAW dalam menjalani kehidupan mereka. Selain itu, Sunnah juga  membantu menjaga dan memelihara ajaran Islam dari generasi ke  generasi, menjadikannya warisan berharga yang terus berlanjut  dalam memandu umat Muslim dalam menjalankan agama mereka. 

    C. Paradigma Qur'ani dan Penerapannya 

    Paradigma Qur'ani dalam pengembangan ilmu pengetahuan  dan teknologi adalah potensi terbatasnya inovasi dan kemajuan  dalam bidang yang mungkin tidak sejalan dengan pandangan atau  interpretasi Islam tertentu. Hal ini dapat menghambat perkembangan  ilmu pengetahuan dan teknologi yang melampaui batasan-batasan  yang diberlakukan oleh paradigma Qur'ani, sehingga  memungkinkan keterbelakangan dalam bidang tersebut. Selain itu,  kemungkinan adanya penafsiran yang beragam terhadap prinsip prinsip Qur'ani dalam konteks ilmu pengetahuan dan teknologi juga  dapat menimbulkan perdebatan atau ketidaksepakatan dalam  pengembangan konsep atau aplikasi tertentu.  

    Namun, kelebihannya adalah bahwa paradigma Qur'ani  dalam pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi dapat  memberikan landasan moral yang kuat, memastikan bahwa inovasi 

    dan kemajuan tersebut tidak melanggar nilai-nilai etika dan moral  Islam. Selain itu, penerapan paradigma Qur'ani dalam  pengembangan budaya dan ekonomi dapat mempromosikan  kesadaran akan nilai-nilai Islami dalam kehidupan sehari-hari,  menciptakan masyarakat yang lebih bermoral dan beretika. Dalam  konteks ekonomi, prinsip-prinsip Qur'ani seperti larangan riba dapat  menghasilkan sistem ekonomi yang lebih adil dan berkelanjutan,  melindungi masyarakat dari praktik eksploitatif dan merugikan. 

    BAB III 

    PENUTUP 

    A. Kesimpulan 

    Berdasarkan review makalah ini sudah cukup baik, hanya  sedikit kekurangan seperti yang sudah dijelaskan diatas. Untuk  materi, hanya sedikit juga yang perlu ditambahkan karena isinya  sudah cukup lengkap bagi saya. Kemudian pada bagian kesimpulan  makalah ini sudah disusun dengan baik mulai dari penyusunan per  poin tiap pembahasan dan isi tiap poin kesimpulan pun sudah  dijelaskan secara terperinci. 

    B. Daftar Pustaka 

    Daftar pustaka disusun dengan rapi, mencakup berbagai  sumber yang digunakan dalam makalah, termasuk buku, jurnal, dan  ayat-ayat Al-Quran.

    Makalah Review  

    BAGAIMANA MEMBUMIKAN ISLAM DI INDONESIA?Kelompok 2 

    Kelas 2C 

    Disusun Oleh : 

    Nama : Fardah Kartika Sari 

    NIM : K7223127 

    Kelas, : 2C 

    No. Urut : 43 

    PSDKU PGSD KEBUMEN  

    FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN  UNIVERSITAS SEBELAS MARET  

    TAHUN 2024

    BAB I  

    PENDAHULUAN 

    A. Latar Belakang 

    Latar belakang yang dituliskan cukup baik dan menyeluruh.  Bahasa yang digunakan juga baik. Kekurangan dari latar belakang  tersebut adalah terdapatnya kemungkinan intoleransi dan  ekstremisme yang dapat muncul dalam praktik keagamaan, yang  dapat mengarah pada konflik antarkeyakinan dan ketegangan sosial.  Selain itu, terkadang agama juga dapat menjadi alat untuk  menjustifikasi tindakan diskriminatif dan penindasan terhadap  kelompok minoritas. Di sisi lain, kelebihannya adalah bahwa agama  dapat menjadi sumber inspirasi untuk individu dan masyarakat  dalam menciptakan kedamaian, cinta kasih, dan moralitas yang  positif. Agama juga dapat memberikan kerangka kerja yang kuat  untuk mengatasi krisis modernisasi dan membangun komunitas  yang solid. 

    Di sisi lain, kelebihan dari latar belakang agama adalah  kemampuannya untuk memberikan orientasi moral dan etika bagi  individu dan masyarakat. Hal ini dapat membantu memelihara nilai nilai positif seperti kejujuran, kebaikan, dan saling menghormati.  Agama juga dapat menjadi pendorong untuk melakukan amal dan  kegiatan sosial yang bermanfaat bagi masyarakat luas, seperti  bantuan bagi yang membutuhkan dan pembangunan infrastruktur  sosial. Selain itu, agama juga dapat menjadi sumber ketenangan dan  penghiburan bagi individu dalam menghadapi kesulitan dan  penderitaan. Kepercayaan akan adanya tujuan atau makna yang 

    lebih tinggi dalam kehidupan dapat memberikan dukungan  emosional dan spiritual yang penting dalam menghadapi cobaan dan  kegagalan. 

    B. Rumusan Masalah 

    Rumusan masalah ini mencakup pertanyaan-pertanyaan  yang sangat relevan dan mendalam tentang ajaran agama Islam, Dalam merunut rumusan masalah, terdapat sejumlah kekurangan  dan kelebihan yang harus diperhatikan. Pertama, dalam konteks  kemodernan, Islam mungkin menghadapi interpretasi yang kaku  yang tidak dapat menyesuaikan diri dengan zaman, namun nilai nilainya seperti keadilan dan tanggung jawab sosial tetap relevan.  Kedua, pembaharuan Islam membutuhkan keseimbangan antara  tradisi dan modernitas, di mana pembaruan dapat membawa nilai nilai yang relevan dengan zaman. Ketiga, Islam mungkin 

    menghadapi konflik dengan budaya lokal, tetapi fleksibilitasnya  memungkinkan untuk bersinergi dengan kekayaan budaya  Indonesia. Keempat, peranan Islam dalam membangun Indonesia  menghadapi tantangan sosial dan politik, namun juga dapat menjadi  kekuatan penyatuan dalam mempromosikan nilai-nilai persatuan  dan keadilan bagi semua masyarakat Indonesia. 

    BAB II  

    PEMBAHASAN 

    A. Ajaran Islam dalam Konteks Kemodernan 

    Awal pembahasan dari pandangan ini adalah bahwa dalam  menjalani kehidupan sesuai dengan ajaran Islam, terdapat risiko  penafsiran yang tidak konsisten atau bahkan bertentangan dengan  prinsip-prinsip agama itu sendiri. Terlebih lagi, kemungkinan  adanya penafsiran yang salah terhadap Al-Qur’an dan hadis dapat  mengakibatkan pemahaman yang tidak akurat terhadap masa depan  dan masa lalu, serta menerapkan nilai-nilai yang tidak relevan atau  sesuai dengan kondisi masa modern. Di sisi lain, kelebihannya  adalah bahwa Islam memberikan kerangka kerja yang kuat untuk  memandu individu dalam menjalani kehidupan, baik di masa lalu,  masa kini, maupun masa depan. Dengan mempertimbangkan ajaran ajaran Islam, manusia dapat menyesuaikan diri dengan perubahan  zaman tanpa kehilangan akar dan nilai-nilai kepercayaan yang  mendasari eksistensinya. Dengan demikian, kemodernan dapat  dihadapi dengan bijaksana, dan modernisasi dapat menjadi alat  untuk memperkuat keyakinan akan kebesaran Tuhan. 

    B. Pembaharuan Islam Antara Tradisi dan Modernitas. 

    Modernisasi ini adalah potensi untuk mengabaikan atau  bahkan merusak nilai-nilai budaya tradisional yang telah terbentuk  selama bertahun-tahun. Proses transformasi yang terlalu cepat atau  tanpa memperhitungkan warisan budaya dapat menyebabkan  kehilangan identitas dan kekacauan sosial. Selain itu, modernitas  yang tidak terkelola dengan baik dapat memunculkan pandangan  individualisme yang berlebihan, mengarah pada isolasi dan  marginalisasi dalam masyarakat. 

    Namun, di sisi lain, kelebihannya adalah bahwa modernitas  memberikan dorongan untuk memperbarui prinsip-prinsip budaya  tradisional agar tetap relevan dan adaptif dalam konteks zaman yang  terus berubah. Hal ini memungkinkan masyarakat untuk tetap  mempertahankan nilai-nilai yang berharga sambil menyesuaikan 

    diri dengan tuntutan dan perkembangan zaman. Selain itu,  modernitas dapat menjadi momentum untuk mengembangkan  epistemologi yang kuat dan beragam, seperti disiplin eksplikasi,  gnotisisme, dan bukti enfersial, yang memungkinkan pendekatan  rasional, intuitif, dan empiris untuk memahami dunia dan  mewujudkan kemajuan intelektual serta sosial. 

    C. Ajaran Islam dalam Konteks ke Indonesiaan 

    Ajaran Islam dalam konteks Indonesia adalah potensi  terjadinya penyimpangan atau penafsiran yang tidak sesuai dengan  prinsip-prinsip asli agama. Proses integrasi nilai-nilai lokal dan  tradisi budaya kadang-kadang dapat menyebabkan penyimpangan  dari ajaran Islam yang murni, menghasilkan praktik-praktik yang  bertentangan dengan nilai-nilai agama. Selain itu, terdapat risiko  bahwa integrasi ini dapat mengaburkan batas antara agama dan  budaya, menyebabkan kebingungan dalam memahami esensi ajaran  Islam. di sisi lain, kelebihannya adalah bahwa integrasi ajaran Islam  dengan budaya lokal dan tradisi Indonesia dapat memperkuat  identitas keislaman masyarakat Indonesia.  

    Hal ini memungkinkan ajaran Islam untuk lebih mudah  diterima dan diamalkan oleh masyarakat, karena disampaikan dalam  konteks yang sudah dikenal dan dipahami. Selain itu, integrasi ini  juga memungkinkan ajaran Islam untuk berkontribusi secara positif  dalam pembentukan nilai-nilai sosial, budaya, dan politik Indonesia,  menciptakan harmoni dan keselarasan dalam kehidupan  bermasyarakat. Dengan demikian, meskipun terdapat risiko  penyimpangan, integrasi ajaran Islam dalam konteks Indonesia juga  membuka peluang untuk memperkaya dan memperkuat identitas  keislaman serta membangun keselarasan antara agama dan budaya. 

    D. Peranan Islam dalam Membangun Indonesia 

    Peran Islam dalam pembangunan Indonesia adalah risiko  adanya penafsiran yang beragam terhadap prinsip-prinsip agama,  yang dapat menghasilkan pemahaman yang berbeda-beda dan  bahkan bertentangan satu sama lain. Hal ini dapat menyebabkan  ketegangan atau konflik antar pemahaman Islam yang beragam,  serta membingungkan masyarakat dalam menentukan arah  pembangunan yang diinginkan. Selain itu, ada potensi bahwa  pelaksanaan ajaran Islam dalam konteks sosial, budaya, ekonomi,  dan politik Indonesia dapat terdistorsi atau disalahgunakan  oleh pihak-pihak yang memiliki kepentingan tertentu, sehingga  mengaburkan visi yang sebenarnya dari pembangunan yang 

    berkelanjutan dan berkeadilan. kelebihannya adalah bahwa Islam  memberikan landasan moral dan spiritual yang kuat bagi  pembangunan Indonesia.  

    Nilai-nilai seperti kejujuran, keadilan, kasih sayang, dan  toleransi yang diajarkan oleh Islam menjadi pijakan untuk  membangun karakter bangsa yang berintegritas dan berakhlak  mulia. Selain itu, Islam mendorong persatuan dan kesetaraan antar  sesama manusia, serta memberikan perhatian pada peningkatan  kesejahteraan sosial melalui praktik zakat, infak, dan sedekah.  Prinsip-prinsip ekonomi syariah juga memberikan kerangka  ekonomi yang adil dan berkelanjutan, sementara dalam politik,  Islam mendorong partisipasi politik yang bertanggung jawab dan  menghormati nilai-nilai demokrasi. Dengan demikian, Islam tidak  hanya memberikan arahan moral dan spiritual, tetapi juga  memberikan landasan yang kokoh bagi pembangunan yang beradab,  berkeadilan, dan stabil dalam konteks Indonesia yang beragam. 

    BAB III 

    PENUTUP 

    A. Kesimpulan 

    Berdasarkan review makalah ini sudah cukup baik, hanya  sedikit kekurangan seperti yang sudah dijelaskan diatas. Untuk  materi, hanya sedikit juga yang perlu ditambahkan karena isinya  sudah cukup lengkap bagi saya. Kemudian pada bagian kesimpulan  makalah ini sudah disusun dengan baik mulai dari penyusunan per  poin tiap pembahasan dan isi tiap poin kesimpulan pun sudah  dijelaskan secara terperinci. 

    B. Daftar Pustaka 

    Daftar pustaka disusun dengan rapi, mencakup berbagai  sumber yang digunakan dalam makalah, termasuk buku, jurnal, dan  ayat-ayat Al-Quran.


  • 0 comments:

    Posting Komentar

    Copyright @ 2018 LSP FKIP UNS Kampus VI Kebumen.