Minggu, 13 Agustus 2023

  • Jurnal Karya 2023 "Makalah" #19

    i

    DAMPAK IT (INFORMATION AND TECHNOLOGY) TERHADAP  MOTIVASI BELAJAR SISWA PADA MASA PANDEMI COVID-19 

    Disusun untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Bahasa Indonesia 

    Dosen Pengampu : Dr. Suhartono, M.Pd. 

    Disusun Oleh :  

    Nama : Devi Nur Aeni 

    Kelas : 1G 

    NIM : K7122083 

    PROGRAM STUDI S1 PGSD KAMPUS KEBUMEN 

    FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN 

    UNIVERSITAS SEBELAS MARET 

    SURAKARTA 

    2022 

    ii

    DAFTAR ISI 

    HALAMAN JUDUL.............................................................................................. i DAFTAR ISI.........................................................................................................ii BAB I PENDAHULUAN..................................................................................... 1 

    A. Latar Belakang............................................................................................. 1 B. Rumusan Masalah........................................................................................ 2 

    BAB II ISI/PEMBAHASAN ................................................................................ 3 

    A. Pengertian IT (Information and Technology).............................................. 3 B. Pengertian Motivasi Belajar ........................................................................ 3 C. Proses Pembelajaran Selama Pandemi Covid-19 ........................................ 5 D. Dampak Penggunaan IT (Information and Technology) Terhadap Motivasi  Belajar Siswa pada Masa Pandemic Covid-19 ............................................ 6 

    BAB III PENUTUP............................................................................................... 9 

    A. Kesimpulan.................................................................................................. 9 B. Saran ............................................................................................................ 9 

    DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................... 10 

    BAB I 

    PENDAHULUAN 

    A. Latar Belakang 

    Information and Technology atau yang sering disingkat dengan IT dan jika  dalam Bahasa Indonesia sering disebut dengan Teknologi Informasi.  Teknologi informasi merupakan suatu hal yang tidak asing lagi. Saat ini,  teknologi informasi berkembang dengan pesat, dulu banyak orang yang  menggunaankan kaset, televisi, koran, dan CD. Namun, sekarang kebanyakan  orang sudah beralih menuju media lain seperti penggunaan internet, social  media, aplikasi belanja online dan sebagainya. Begitupun dalam dunia  Pendidikan. 

    Dunia Pendidikan berkaitan erat dengan informasi dan pengetahuan. Oleh  karena itu, akses yang mudah kepada informasi dan pengetahuan menjadi hal  penting. Teknologi informasi menghasilkan fitur-fitur baru dalam dunia  pendidikan yang dapat mempermudah proses pembelajaran. Teknologi  informas melahirkan fitur-fitur baru dalam dunia pendidikan. Seperti pada  system pengajaran berbasis multimedia yaitu teknologi yang melibatkan teks,  gambar, suara, dan video yang dapat menyajikan materi pelajaran yang lebih  menarik, dan mudah penyampaiannya. Begitupun pada siswa, dengan adanya  teknologi informasi, siswa dapat dengan mudah memperoleh informasi bahkan  dari belahan bumi lain.  

    Namun, pada kenyataannya Teknolgi Informasi tidak selalu berpengaruh  baik terhadap pendidikan siswa. Kemudahan untuk memperoleh informasi,  kemudahan untuk mengakses segala sesuatu membuat seorang siswa  cenderung malas untuk belajar. Hal tersebut dikarenakan siswa sudah terbiasa  dengan kemudahan yang disuguhkan oleh teknologi informasi sehingga siswa  merasa tidak perlu lagi memberikan effort lebih jika ingin mendapatkan atau  memahami suatu infomasi dan materi tertentu. Hal tersebut menyebabkan  motivasi belajar pada siswa cenderung rendah dan membuat siswa malas belajar. Ditambah lagi, pada keadaan pandemi yang menyebabkan interaksi  

    1

    antara siswa dan guru berkurang. Motivasi belajar siswa pada masa pandemi juga cenderung menurun. Oleh karena itu, penulis tertarik untuk membahas  mengenai pengaruh penggunaan teknologi informasi terhadap motivasi belajar  siswa pada era pandemmi Covid-19. 

    B. Rumusan Masalah 

    1. Apa itu IT (Information and Technology)? 

    2. Apa itu motivasi belajar? 

    3. Bagaimana proses belajar di tengah pandemic Covid-19? 

    4. Bagaimana dampak IT (Information and Technology) terhadap motivasi  belajar siswa?  

    2

    BAB II 

    ISI/PEMBAHASAN 

    A. Pengertian IT (Information and Technology

    (Wartana, 2017) ”Teknologi Informasi adalah istilah umum yang  menjelaskan teknologi apa pun yang membantu manusia dalam membuat,  mengubah, menyimpan, mengkomunikasiskan dan/atau menyebarkan  informasi”. Menurut Lucas (dalam Wartana, 2017) “teknologi informasi adalah  segala bentuk teknologi yang diterapkan untuk memproses dan mengirimkan  informasi dalam bentuk elektronis”. Menurut Williams dan Sawyer (dalam  Simarmata, 2021) “teknologi informasi didefinisikan sebagai teknologi yang  menggabungkan komputer dengan jalur komunikasi kecepatan tinggi, yang  membawa data, suara, dan video”.  

    Dari pengertian-pengertian tersebut dapat disimpulkan bahwa teknologi  informasi adalah teknologi yang dapat membuat, mengubah, menyimpan,  mengkomunikasikan, dan menyebarkan informasi dalam bentuk data, suara,  maupun video dengan menggunakan perangkat modern dengan kecepatan  tinggi.  

    Saat ini produk-produk teknologi informasi sudah menjamur di  masyarakat. Produk-produk tersebut seperti internet, aplikasi-aplikasi belajar  online, aplikasi jual beli online, sosial media yang sudah tidak dapat lepas lagi  dari kehidupan masyarakat dan sebagainya. Penggunaan teknologi informasi  tentunya berdampak bagi kehidupan, baik itu dampak positif maupun dampak  negatif.  

    B. Pengertian Motivasi Belajar 

    Menurut (Sobur, 2010) motif adalah dorongan yang ada dalam diri  manusia yang menyebabkan manusia itu berbuat sesuatu, baik dalam bentuk  sadar maupun tidak sadar. Menurut Guralnik (dalam Sobur, 2010) “Motif:  suatu perangsang dari dalam, suatu gerak hati, dan sebagainya, yang  menyebabakan seseorang melakukan sesuatu”. Sedangkan Woodworth (dalam  Sobur, 2010) mengartikan “motif sebagai suatu set yang dapat atau mudah  

    3

    menyebabkan individu untuk melakukan kegiatan-kegiatan tertentu (berbuat  sesuatu) dan untuk mencapai tujuan-tujuan tertentu”.  

    Dari berbagai pengertian motif tersebut, dapat disimpulkan bahwa motif  adalah dorongan yang ada dalam diri manusia untuk berbuat sesuatu untuk  mencapai tujuan-tujuan tertentu. Sehingga (Sobur, 2010) mendefinisikan,  “motivasi merupakan istilah yang lebih umum yang menunjuk pada seluruh  proses gerakan, termasuk situasi yang mendorong, dorongan yang timbul  dalam diri individu, tingkah laku yang ditimbulkannya, dan tujuan atau akhir  dari gerakan atau perbuataan”.  

    Belajar merupakan suatu kewajiban bagi seorang siswa. Dalam  melaksanakan suatu proses belajar, seorang siswa memerlukan suatu  penggerak yang menimbulkan dirinya untuk terus belajar yang disebut dengan  motivasi belajar. Motivasi belajar ada yang intrinsik dan ada pula yang  ekstrinsik. Dua hal tersebut perlu diperhatikan agar siswa terus mau untuk  belajar.  

    Motivasi belajar intrinsik adalah motivasi belajar yang ada tanpa harus  dirangsang dari luar. Dalam diri seorang individu sudah ada dorongan untuk  melakukan proses belajar. Misalnya, ketika seseorang memiliki hobi bermain  bola, maka ia akan dengan sendirinya belajar memainkan bola yang baik dan  benar serta mencari buku-buku bacaan yang mendukung hobinya.  

    Sedangkan motivasi belaar ekstrinsik adalah motivasi belajar yang  memerlukan rangsangan dari luar. Dalam diri seorang individu belum ada  motivasi untuk belajar, maka lingkungan perlu memberikan rangsangan rangsangan agar motivasi tersebut hadir dalam diri seorang individu. Misalnya  orang tua yang memberkan hadiah jika anaknya berhasil mendapatkan juara  kelas.  

    Motivasi belajar siswa banyak didorong dari motivasi belajar ekstrinsik,  tetapi banyak pula didorong dari motivasi-motivasi belajar intrinsik, atau  keduanya sekaligus. Namun, sebagai seorang guru, yang dapat dilakukan agar  siswa terus memilliki motivasi dalam belajar adalah dengan memaksimalkan  motivasi belajar ekstrinsik.  

    4

    C. Proses Pembelajaran Selama Pandemi Covid-19 

    Selama kurang lebih dua tahun terakhir, dunia dihebohkan dengan  munculnya suatu penyakit baru yang dinamakan dengan covid-19. Covid 19  merupakan penyakit yang disebabkan oleh infeksi virus SARS-CoV. Menurut  (Widada, 2022) kasus infeksi virus SARS-CoV-2 muncul pertama kali di Kota  Wuhan, Cina pada hari terakhir bulan Desember 2019, kemudian pada 11  Februari 2020, WHO memberikan terminologi nama penyakit yang disebabkan  oleh infeksi virus SARS-CoV-2 sebagai COVID-19 (Corona Virus Desease  2019).  

    Untuk memutus rantai penyebaran Covid-19 maka diperlukan beberapa  strategi, dalam (Widada, 2022): 

    Strategi yang ditetapkan oleh WHO terkait pandemi COVID-19  pada bulan Januari 2020 adalah sebagai berikut:  

    1. Membatasi transmisi antar manusia termasuk menurunkan  infeksi sekunder diantara kontak erat dan para pekerja di sektor  kesehatan, mencegah kejadian percepatan transmisi, dan  mencegah penyebaran internasional lebih jauh kasus COVID 

    19 dari Cina, 

    2. Mengidentifikasi, mengisolasi, dan merawat pasien sejak dini,  termasuk menyediakan perawatan yang optimum untuk pasien  yang terinfeksi, 

    3. Mengidentifikasi dan mereduksi transmisi dari sumber hewan, 4. Mengatasi hal-hal yang tidak diketahui dan tentang keparahan  klinis, tingkat penularan infeksi, pilihan perawatan, dan  percepatan pengembangan diagnostic, terapi dan vaksin, 

    5. Mengkomunikasikan risiko kritis dan informasi kasus ke  semua komunitas dan melawan informasi yang salah; 

    6. Meminimalkan dampak sosial dan ekonomi melalui kemitraan  multisectoral. 

    Bisa dilihat pada poin nomor satu, membatasi trasmisi merupakan salah  satu upaya untuk mengatasi pandemic Covid-19. Pembatasi transmisi  

    5

    dilaksanakan dengan diberlakukan lockdown yang mengkibatkan masyarakat  tidak bisa keluar dari rumah. Begitupun urusan pendidikan, siswa tidak  diperbolehkan untuk pergi ke sekolah. Hal tersebut membuat pembelajaran di  masa pandemi dilakukan secara daring yang tentu saja memanfaatkan  teknologi informasi.  

    D. Dampak Penggunaan IT (Information and Technology) Terhadap Motivasi  Belajar Siswa pada Masa Pandemic Covid-19 

    Tidak dapat dipungkiri bahwa teknologi informasi telah membuka mata  terhadap informasi-informasi baru. Hadirnya teknologi informasi telah  menunjang efektivitas hidup manusia, terutama sebagai sarana komunikasi,  publikasi, serta sarana untuk mendapatkan berbagai informasi yang  dibutuhkan. Sehingga, setiap orang dapat memperoleh informasi dengan  mudah. Penggunaan teknologi informasi juga mendorong penyebaran  informasi yang semakin cepat, karena mudahnya penyebaran informasi dari  belahan bumi lain. Lingkungan kehiduan di segala aspek dapat terinformasikan  dengan cepat.  

    Saat ini, produk-produk teknologi sudah tidak asing lagi di kehidupan  sehari-hari. Sebagai contoh yaitu penggunaan internet dan sosial media sebagai  produk teknologi informasi menyebabkan berbagai informasi dapat kita  peroleh dengan amat mudah. Melalui internet dan social media, informasi  mengenai bencana, kejadian-kejadian di belahan bumi lain, informasi 

    informasi penelitian dan sebagainya seolah berada di genggaman tangan.  Dalam dunia pendidikan, teknologi informasi memudahkan seorang guru  maupun siswa memperoleh materi ajar yang diperlukan. Guru dapat memiliki  pengetahuan lebih luas untuk diajarkan kepada siswanya. Selain itu guru juga  medapatkan berbagai referensi mengenai metode dan media pembelajaran. Hal  tersebut mendorong seorang guru agar dapat membuat suatu metode dan media  pembelajaran yang menarik. Metode dan media pembelajaran yang menarik,  kreatif, efektif, dan efisien akan meningkatkan motivasi belajar siswa.  Namun, selain dampak-dampak yang menguntungkan tersebut,  penggunaan teknologi informasi juga bisa menurunkan motivasi belajar siswa.  

    6

    Perkembangan teknologi juga turut andil dalam menurunnya motivasi belajar  siswa. Jika teknologi informasi tidak digunakan secara bijak, maka teknologi  informasi tersebut akan menjadi bumerang bagi penggunanya.  

    Saat terjadi pandemi COVID-19 seluruh pembelajaran dilakukan secara daring. Hal tersebut dikarenakan dalam masa pandemi COVID-19 masyarakat  dilarang untuk berkumpul, berkerumun, berjaba tangan berinteraksi secara  langsung dengan orang lain dalam jarak yang dekat. Salah satu upaya sebagai solusi agar pendidikan dapat terus berlangsung di tengah pandemi adalah  dengan memanfaatkan teknologi informasi. Pembelajaran yang menggunaakan  teknologi informasi sehingga para pelakunya masih tetap bisa belajar walau  tidak bertatap muka dinamakan dengan pembelajaran daring. Pembelajaran  daring membuat siswa semakin sering bersinggungan dengan teknologi.  

    (Suttrisno, 2021) pada penelitiannya di MI Muhamadiyah 5 Surabaya,  pembelajaran daring yang sangat bergantung pada teknologi justru membuat  motivasi belajar peserta didik menurun. Hal tersebut terlihat pada  berkurangnya kedisiplinan selama mengikuti pembelajaran secara daring,  keterlambatan pengerjaan tugas yang diberikan, dan respon terhadap materi  yang diajarkan. Selain itu, ada penelitia lain yaitu menurut (Hafsah, 2018)  pengunaan media sosial juga berpengaruh terhadap motivasi belajar siswa. Penggunaan media sosial menurunkan motivasi belajar siswa. Dari penelitian  tersebut dapat disimpulkan bahwa teknologi informasi juga memiliki dampak negatif terhadap motivasi belajar siswa.  

    Teknologi informasi menawarkan kemudahan untuk mengakses  informasi, namun kemudahan tersebut terkadang malah membuat siswa  menjadi lebih asyik untuk berselancar di dunia maya sehingga menyampingkan  masalah pendidikan. Hal itulah yang menyebabkan motivasi belajar siswa kian  menurun. Siswa akan semakin malas untuk belajar, mengerjakan tugas, atau  bahkan sekadar memahami materi yang diajarkan.  

    Jika motivasi belajar siswa terus menurun maka akan berpengaruh pada  prestasi belajar dan juga nantinya akan berpengaruh terhadap masa depan siswa  itu sendiri. Mau tidak mau, motivasi belajar siswa perlu ditingkatkan lagi agar  

    7

    proses belajar terus berlajan. Karena motivasi intrinsik sudah melemah, maka  yang dapat dilakukan adalah dengan memperkuat motivasi ekstrinsiknya.  Motivasi ekstrinsik berasal dari lingkungan sekitar peserta didik.  Kompenen lingkungan sekitar seperti orang tua dan gurulah yang berpengaruh  besar terhadap pendidikan siswa. Salah satu usaha orang tua agar motivasi  belajar siswa tetap ada maka perlu diberikan hadiah bila siswa berhasil  mencapai targetnya, pembatasan penggunaan teknologi informasi seperti  media sosial agar siswa senantiasa fokus untuk belajar, serta memanfaatkan  teknologi-teknologi informasi seperti aplikasi belajar (ruangguru, quipper, dan  zenius) untuk membuat siswa tertarik belajar.  

    Sebagai seorang guru, peningkatan motiasi belajar siswa dapat dilakukan  dengan memanfaatkan teknologi informasi untuk menciptakan media-media  pembelajaran yang baru, efektif, efisien, dan menarik. Penggunaan media  tersebut menyebabkan siswa tertarik untuk belajar yang mengakibatkan  motivasi belajar siswa juga meningkat.  

    8

    BAB III 

    PENUTUP 

    A. Kesimpulan 

    Pada saat pandemic Covid-19 pembelajaran dilakukan secara daring  dengan memanfaatkan teknologi informasi. Pemanfaatan teknologi informasi  memiliki dampak positif dan negatif terhadap motivasi belajar siswa.  Teknologi informasi akan meningkatkan motivasi siswa apabila dapat  dimanfaatkan dan digunakan secara bertanggungjawab dan memiliki tujuan  yang jelas untuk meningkatkan proses pembelajaran. Namun, akan berdampak  buruk pada motivasi balajar siswa apabila teknologi informasi tersebut justru  menyediakan berbagai hal yang tidak berkaitan dengan pendidikan dan  membuat fokus siswa terhadap pendidikan terbuyarkan.  

    B. Saran  

    Teknologi informasi ibarat dua mata pisau. Apabila digunakan dengan  bijak akan memberikan manfaat dan jika digunakan dengan sembarangan akan  merugikan. Seorang siswa hendaknya menggunakan teknologi informasi  dengan tujuan yang jelas, yaitu untuk membantu dirinya memahami materi 

    materi pembelajaran. Seorang guru seharusnya menggunakan teknologi  informasi untuk menambah ilmu yang nantianya ia gunakan sebagai bahan ajar  kepada peserta didik. Selain itu, teknologi informasi dapat dimanfaatkan  sebagai salah satu media pembelajaran yang dapat meningkatkan motivasi  belahar siswa. Kemudian, orang tua sebaiknya tetap mengawasi anaknya dalam  penggunaan teknologi informasi, agar anak bisa bertanggung jawab terhadap  sesuatu yang dilakukannya. 

    DAFTAR PUSTAKA 

    Sobur, Alex. (2010). Psikologi Umum. Cetakan ke-3. Bandung: CV Pustaka Setia.  

    Hafsah, Siti. (2018). “Pengaruh Media Sosial Terhadap Motivasi Belajar Siswa.”  Skripsi Sarjana Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah  Jakarta, Jakarta.  

    Simarmata, Janner, dkk. (2021). Pengantar Teknologi Informasi. Cetakan ke-1. Yayasan Kita Menulis.  

    Suttrisno. (2021). “Analisis Dampak Pembelajaran Daring Terhadap Motivasi  Belajar Siswa MI Muhammadiyah 5 Surabaya.” JURMIA: Jurnal Riset  Madrasah Ibtidaiyah, 1(1), 1-10.  

    Wartana, I Made dan Michael Ardita. (2017). Mengenal Teknologi Informasi.  Cetakan ke-1. Malang: Media Nusa Creative 

    Widada, Wahyudi, dkk. (2022). Perspektif Islamic Medicine pada Pandemi Covid 19. Bandung: Media Sains Indonesia.  

    9

  • 0 comments:

    Posting Komentar

    Copyright @ 2018 LSP FKIP UNS Kampus VI Kebumen.