GAYA BELAJAR TEMAN SEBAYA
TERHADAP PRESTASI ANAK
Yulia Permata Sari
PGSD Kebumen, FKIP, Universitas Sebelas Maret
Email: yuliapermata@student.uns.ac.id
ABSTRAK
Masalah yang sering dihadapi dalam proses pembelajaran adalah adanya hasil belajar yang kurang maksimal yang diperoleh oleh siswa, Sehingga prestasi yang diraih oleh siswa tidak memuaskan. Ada beberapa faktor yang perlu diperhatikan dalam prestasi belajar siswa, yaitu gaya belajar siswa. Terkadang siswa tidak memahami gaya belajarnya sendiri dan guru juga tidak memahami gaya belajar siswanya, sehingga tidak tercipta pembelajaran yang optimal. Ketidaktahuan mengenai gaya belajar yang memicu pada ketidaktepatan cara belajar. Gaya belajar adalah sebuah pendekatan yang menjelaskan mengenai bagaimana individu belajar atau cara yang ditempuh oleh masing-masing orang untuk ber-konsentrasi pada proses, dan menguasai informasi yang sulit dan baru melalui persepsi yang berbeda (Gufron, 2014). Tujuan dari penulisan ini adalah untuk mengetahui gaya belajar yang sesuai untuk diterapkan pada siwa pada umumnya yaitu gaya belajar teman sebaya. Penulis menganalisis penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif dengan data sekunder melalui analisis dokumen. Harapan penulis dengan adanya penulisan ini dapat meningkatkan hasil belajar siswa.
Kata Kunci: prestasi belajar, gaya belajar teman sebaya, siswa
PENDAHULUAN
Kemajuan suatu bangsa dapat dilihat dari kualitas sumbar daya manusianya. Sumber daya manusia yang berkulitas tidak diperoleh secara sepontan, melainkan melalui proses berkelanjutan yang di mulai dari manusia dilahirkan sampai meninggal dunia. Proses itu lah yang dinamakan pendidikan.
Keberhasilan pendidikan sangant menentukan maju mundurnya suatu bangsa. Hal ini dikarenakan pendidikan merupakan kunci utama untuk mencetak sumber daya manusia yang berkualitas dan unggul sehingga dapat bersaing dengan negara lain di era globalisasi ini. Pendidikan memiliki peran penting dalam meningkatkan kualitas sumber daya manusia, karena dengan pendidikan dapat meningkatkan
kecerdasan, keterampilan, maupun kepribadian manusia.
Pendidikan harus diselenggarakan dengan sadar dan proses pembelajarannya direncanakan sehingga segala sesuatu yang akan dilakukan oleh guru dan siswa merupakan proses pembelajaran untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan, yaitu untuk mengembangkan potensi peserta didik. Salah satu indikator keberhasilan suatu pendidikan dapat dilihat dari prestasi belajar siswa. Menurut Syah (2008: 141), “Prestasi belajar adalah tingkat keberhasilan siswa dalam mencapai tujuan yang ditetapkan dalam sebuah program”. Prestasi belajar merupakan pengukuran dan penilaian hasil belajar yang telah dilakukan oleh siswa setelah siswa melakukan kegiatan proses pembelajaran yang kemudian dibuktikan dengan suatu tes dan hasil pembelajaran tersebut dinyatakan dalam bentuk simbol baik dalam bentuk angka, huruf maupun kalimat yang menceritakan hasil yang sudah dicapai.
Namun pada kenyataanya banyak siswa yang memiliki prestasi belajar rendah. Terlebih di masa pandemi COVID-19 saat ini, banyak siswa yang mengalami kesulitan dalam belajar atau menangkap materi yang disampaikan oleh guru. Untuk itu perlu adanya penyesuaian gaya belajar pada siswa. Gaya belajar teman sebaya dinilai sangat cocok untuk diterapkan. Karena dengan adanya gaya belajar teman sebaya, anak-anak dapat leluasa berkomunikasi dengan temannya atau leluasa untuk bertanya sehingga hal tersebut dapat meningkatkan prestasi belajar anak.
Penetapan prioritas masalah yang dikemukakan dalam kegiatan penulisan artikel penelitian ini yaitu seberapa penting pengaruh gaya belajar teman sebaya terhadap prestasi anak? Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pentingnya pengaruh gaya belajar teman sebaya terhadap prestasi anak. Hasil dari penelitian ini adalah untuk mengetahu gaya belajar yang tepat untuk diterapkan pada anak.
METODE PENETIAN
Jenis penulisan yang digunakan adalah penulisan deskriptif kualitatif. Penulis memperoleh sumber dari data sekunder yaitu data yang digunakan untuk mendukung dan melengkapi data primer yang berhubungan dengan masalah penulisan karya tulis ilmiah. Menurut Hasan (2002), data sekunder dapat diperoleh dari perpustakaan atau laporan penelitian terdahulu (Kadiyono dkk, 2016). Artikel penelitian ini tidak menggunakan data primer melainkan data sekunder yang diperoleh melalui kepustakaan yang dilakukan dengan membaca buku, jurnal, dan literatur yang tersedia dalam bentuk pustaka cetak maupun elektronik, serta studi terdahulu yang memiliki kaitan dengan tujuan dan objek penulisan.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Sudah hampir dua tahun virus Corona melanda Indonesia. Dua tahun itu pula banyak sektor-sektor terkena dampak dari adanya pandemi COVID-19, salah satunya sektor pendidikan. Pemerintah menerapkan sistem pembelajaran daring sejak Maret 2020 lalu. Namun, penerapan sistem pembelajaran daring mamiliki banyak kekurangan salah satunya sulit memahami materi yang disampaikan oleh guru yang mengakibatkan menurunnya prestasi belajar siswa.
Oleh karena itu perlua adanya penyesuaian gaya belajar siswa agar dapat meningkatkan prestasi belajar. Gaya belajar adalah sebuah pendekatan yang menjelaskan mengenai bagaimana individu belajar atau cara yang ditempuh oleh masing-masing orang untuk ber-konsentrasi pada proses, dan menguasai informasi yang sulit dan baru melalui persepsi yang berbeda (Gufron, 2014).
Santrock (2007: 55) mendefinisikan teman sebaya ialah anak-anak atau remaja yang memiliki usia atau tingkat kematangan yang kurang lebih sama yang saling berinterakasi dengan kawan-kawan sebaya yang berusia sama dan memiliki peran yang unik dalam budaya atau kebiasaannya. Sedangkan menurut Horton dan Hunt dalam Damsar (2011: 74) menyatakan bahwa yang dimaksud dengan kelompok teman sebaya (peer group) adalah suatu kelompok dari orang orang yang seusia dan memiliki status sama, dengan siapa seseorang umumnya berhubungan atau bergaul.
Gaya belajar teman sebaya dinilai cukup efektif untuk diterapkan. Kelebihan gaya belajar teman sebaya antara lain:
1. Siswa lebih leluasa untuk bertanya kepada temannya karena beberapa anak mempunyai perasaan takut dan enggan kepada gurunya, baik bertanya maupun menjawab.
2. Bagi tutor menjadi tempat kesempatan untuk melatih diri, melatih rasa tanggung jawab dalam menjalankan tugasnya sebagai tutor, dan melatih kesabaran.
3. Mempererat hubungan antar siswa sehingga mempertebal perasaan sosial dan rasa solidaritas antar siswa.
4. Para siswa lebih mandiri dan bersikap dewasa dan punya rasa setia kawan. 5. Menumbuhkan kedisiplinan belajar akan mampu memecahkan masalah, tindakan anggota
6. Saling bertukar pikiran dalam memecahkan masalah.
Berikut langkah-langkah penerapan gaya belajar teman sebaya, anatara lain:
1. Pilih materi yang memungkinkan materi tersebut dapat dipelajari siswa secara mandiri. Materi dibagi dalam sub-sub materi (segmen materi).
2. Bagilah para siswa menjadi kelompok-kelompok kecil yang heterogen, sebanyak sub-sub materi yang akan disampaikan guru. Siswa-siswa pandai disebar dalam setiap kelompok dan bertindak sebagai tutor sebaya.
3. Masing-masing kelompok diberi tugas mempelajari satu sub materi. Setiap kelompok dibantu oleh siswa yang pandai sebagai tutor sebaya. 4. Beri mereka waktu yang cukup untuk persiapan, baik di dalam kelas maupun di luar kelas
5. Setiap kelompok melalui wakilnya menyampaikan sub materi sesuai dengan tugas yang telah diberikan. Guru bertindak sebagai nara sumber utama.
Langkah-langkah belajar juga dapat disesuaikan ketika pembelajaran daring dilakukan yaitu dengan memanfaatkan aplikasi Zoom Meating dengan membagi beberapa breakout room.
KESIMPULAN
Gaya belajar teman sebaya dinilai cocok untuk diterapkan. Karena gaya belajar ini memiliki banyak kelebihan yaitu siswa lebih lelusa untuk bertanya, berdiskusi, menjawab, menumbuhkan sikap mandiri, meningkatkan prestasi belajar, dan menumbuhkan kedisiplinan.
DAFTAR PUSTAKA
Apsari, B. S., Adi, W., & Octoria, D. (2015). Pengaruh Efikasi Diri, Pemanfaatan Gaya Belajar Dan Lingkungan Teman Sebaya Terhadap Prestasi Belajar Akuntansi (Studi Kasus Di SMK Negeri 1 Surakarta). Jupe-Jurnal Pendidikan Ekonomi, 3(1).
Al Khumaero, L., & Arief, S. (2017). Pengaruh Gaya Mengajar Guru, Disiplin Belajar, Dan Teman Sebaya Terhadap Prestasi Belajar. Economic Education Analysis Journal, 6(3), 698-710.
Ernawati, N. L. M. D. Dkk. (2014). Pengaruh Pola Asuh Orang Tua, Interaksi Teman Sebaya dan Kecerdasan Emosional Terhadap Hasil Belajar IPA Pada Siswa Kelas VIII SMP Negeri Se-Kecamatan Mengawi. Dalam ejournal Program Pascasarjana Universitas Pendidikan Ganesha, Volume 4. Singaraja: Universitas Pendidikan Ganesha.
Maheni, N. P. K. (2019). Pengaruh Gaya Belajar Dan Lingkungan Teman Sebaya Terhadap Hasil Belajar Mahasiswa Di Jurusan Pendidikan Ekonomi Universitas Pendidikan Ganesha. Jurnal Pendidikan Ekonomi Undiksha, 11(1), 85-94.
0 comments:
Posting Komentar