Miracle Rain in December
Karya: Adellia Isfara N. D
Kertas merah muda yang terselip di atas piano sekolah ,bertuliskan tinta berwarna
emas.
Dear Ello
Terima kasih sudah ada di
sampingku dan membuat hidupku lebih berwarna,aku wanita paling bahagia yang
pernah ada di muka bumi.Aku tidak akan membenci hujan sama seperti aku
membencinya.
Lovely
Chalsa
Pria berkacamata di padu seragam
almamater biru muda ,tahun ini adalah tahun ketiga berada di sekolah menengah
atas.Menjadi kakak kelas,hal yang paling terberat adalah bertemu dengan adik
kelas yang super nyebelin.Di tekan tuts –tuts piano di depannya ,membawakan
rantaian melodi yang menenangkan jiwa.Semoga tersampikan untuk wanta paling
terindah di hidupku Tuhan.
Pertunjukan
yang menekuk jiwa itu,dia pergi menuju taman tengah sekolah setidaknya dia bisa
bernostalgia.Tiba-tiba dia kedatangan seorang lelaki yang belum cukup tua
usianya sekitar 40 tahunan mungkin.
“Kamu Ello?,saya merasa menyesal
tapi bangga.Saya menyesal tidak menjadi ayah yang baik dan saya bangga dengan
kamu yang telah menjaga putri saya.Ini!.” pria itu menyerahkan flash disk.
Dengan rasa yang ingin tahu
akhirnya ia segera berlari ke kelas dan membukanya . Terdapat satu file video dan file M.S World yang berjudul “Miracle
in December”.
Tetaplah tersenyum kasih,bilaku tak lagi di sisi.
Cinta putih yang kau beri,embun simpan dalam hati.
Tetaplah tersenyum kasihbilaku tak lagi di sisi.
Cinta putih yang kau beri,embun simpan dalam hati.
. . . . . . . . . . . . .
Yang aku tahu bahwa coklat rasanya manis,tapi apakah coklat akan terus
manis?,itukah yang terjadi dengan hidupku. Aku harap kalian bisa membaca dan
mengenangnya untukku.
Belasan tahun yang lalu aku punya segalanya, segala yang membuat
hidupku berwarna,pertama aku mempunyai kasih sayang dari Papa dan Mama.Walau
saat itu aku masih berumur kurang lebih satu tahun, aku tidak dapat
merasakannya.Hidup indah hanya ada dalam mimpi, Papa pergi keluar negeri
meninggalkan gadis kecilnya dan Mama. Detik itu juga aku sangat membenci
Papa,sangat!.
Tetesan air mata tidak akan
menyelesaikan suatu masalah, kadang aku berfikir jika aku mati akan
menghilangkan beban hidup yang yang ditanggung,di sisi lain aku juga takut mati.
“Tapikan Bu,saya belum mengenal
teman laki-laki di kelas.”
Aku tidak tahu siapa orang yang
pantas,aku juga takut jika pria yang di pilih hanya membuat luka yang di derita
ini semakin.Aku takut untuk pergi dari zona amanku yang sudah di buat sejak aku
mengerti apa arti perpisahan.
“Chalsa,kamu harus jaga kesehatan,jangan
lupa obatnya teratur di minum.” Kata pria tua yang mengunakan baju putih khas
dokter.
Pneumonia adalah
peradangan paru-paru yang dapat mengakibatkan alveolus terisi oleh cairan berlebihan yang di sebabkan oleh faktor
keturunan.Pantangan yang terbesar dalam hidupku ketika musim penghujan,hanya
tabung gas kecil ini yang setia aku bawa kemana- mana.Hidupku terasa makin
sempit,ternyata bukan batinku yang menderita tapi fisiku juga.
Pria berkacamata melintas di
depanku dengan membawa buku tebalnya.Pria yang tak asing benar-benar tak asing.
“Anatasya Chalsa,” pria itu
memanggil namaku.
Dia adalah Kak Ello lebih
tepatnya Ananta Ello,kakak kelas yang pernah aku cubit tangannya hingga masuk
rumah sakit,tiga tahun yang lalu.Tenyata dia juga sekolah di SMA ini juga,tapi
yang membuatku merasa aneh karena dia beda dengan yang lain,dia lebih asik
kepada buku tebalnya daripada dunia fana ini.
“Aku sudah pastikan,dia adalah Ello.”kataku
dengan cemas.
Kak Ello adalah orang yang
terlalu lemah lembut untuk gadis yang segalak diriku,dengan segala komitmen di
hidupku aku tidak akan jatuh cinta sebelum penyakit ini sembuh mungkin lebih ke
penyakit batin yang aku derita.Dia anak yang cukup aktif,pintar billiard,dan
bermain piano.
Senyuman kak Ello yang sering ia
gunakan saat bertemu denganku,awalnya hanya membuatku merasa takut
kepadanya.Dengan terpaksa membalas senyuman itu karena aku hanyalah adik kelas.
Semakinku melangkah kedepan rasa
sakit semakin dalam bahkan jauh dari angan-angan.Jam olahraga adalah jam yang
paling membosankan dalam hidupku, tidak ada sederet angka yang bisa aku mainkan
dan seuntaian kata yang menggerakan bibir mungil.Dibawah pohon mangga,lapangan
besar belakang sekolah, seorang pria tak asing duduk dengan memberikan bunga
mawar merah.
“Harus banget ya kamu lakukan hal
yang gak penting.” kataku melototkan mata pada pria itu.
“Haruslah,aku itu temanmu,kamu
itu adik aku,senyum dong jangan cemberut kalau kita sering senyum satu masalah
di kehidupanmu bakalan hilang.”kata kak Ello yang tidak dapat mengerakan
hatiku.
“Kita cuma deket kalau di depan
beliau,kalo gak jangan harap.”
Aku pergi meninggalkan kak Ello
sendiri,bagaimana aku akan sembuh jika terlalu dingin kepada lelaki.Aku tidak
tahu bagaimana kecewanya kak Ello saat
itu,aku sangat tidak perduli.Sedetik kemudian aku merasakan udara di sekitarku
menipis,sesak nafas ini menghantuiku,dan semuanya menjadi gelap.
“Akhirnya kamu sudah sadar juga,apa masih terasa
sakit?.”Kata pria berkacamata yang samar-samar aku melihat.
Bagaimana mungkin sebuah rasa ini
akan hilang jikaku menutup diri,aku tidak ingin merepotkan beliau .Mulai saat
itu,aku mencari informasi tentang dirinya berharap seorang yang akan dekat
denganku benar berasal dari orang baik.Walau sebenarnya aku membenci itu karena
pertama kurang kerjaan ,kedua aku juga takut menjadi perbincangan kakak kelas,dan
ketiga aku takut di sakiti setelah mencintainya.
“Jadi adik kelas yang jadi
perbincangan itu?.”kata gadis yang duduk menggunakan baju putih abu-abu sama
seperti kita.Sebenarnya apa yang terjadi kak,kenapa aku tidak mengerti apa-apa,aku
takut menjadi perbincangan. Semua negative
thinking mengisi pikiranku mendadak
aku beku terdiam di depanmu dan di depannya.
Minggu ini,minggutersibuk karena
mengurus kebun sekolah,lebih tepatnya sekolah berkebun,dari mencangkul,menanam
sayuran,dan menyiram setiap hari hingga memanen.Karena sekolah mengadakan
program adiwiyata.Termasuk pria itu siapa lagi kalau bukan kak Ello,ketua kelas
itu juga sibuk menyiapkan acara sekolah.
“Kak,I am sorry.” Kataku dengan menundukan kepala.
“Santai aja kali,Iren.Kamu mau
ikut aku gak ?.” Kata kak Ello dengan senyuman yang indah.
Dengan mengendarai motor bebeknya
melaju dengan kecepatan 40 km/jam,menuju tempat yang asing bagi sosok rumahan
seperti Chalsa.Di tempat yang penuh dengan ribuan bunga matahari yang sangat mengagumkan,dan
aku belum pernah datang ke tempat seindah ini dalam belasan tahun hidupku.Dengan
mengerakan jari tangannya di depan gitar yang dia bawa,menyanyikan seuntaian lagu
yang bagus untuk di dengarkan telinga.Lagu yang sering dia nyanyikan dengan
gitar hitamnya.
Walau kau menghapus,menghempas diriku,mengganti cintaku.
Semua tak mampu hilangkan cinta yang telah kau beri.
Walau kau berubah,akukan bertahan di sepanjang waktuku.
Biarkan aku mencintaimu dengan caraku .
Dia membuatku tersenyum,walau di
tidak tahu atau mungkin dia tahu.Aku
terus menari mengikuti aliran angin yang
menggerakan bunga matahari menari
bersama kupu-kupu yang berwarna-warni
“Duduklah,nanti kamu capek
?.”katanya,aku segera berlari menekatinya dan duduk di sampingnya,mendengar
orang ini lagi bernyanyi.
Ku ingin hatimu yang tulus ada di setiap detikku.
Jadikan hidupku berwarna dengan cintamu kasihmu hati…
Yang tulus selalu…janji hati… hidup mati kitakan bersama.
Kaukan selalu ada di setiap hembusan nafasku ini.
Akan ku jaga,akanku bawa sampai mati.
Kaukan selalu ada hingga jantungku tidak berdetak lagi.
Akanku jaga,akanku bawa sampai mati…Oh
janji hati.
Hujan menghancurkan segalanya
hingga merusak kenangan manis di hidupku,untuk pertama kali dalam hidupku di
nyanyikan oleh seorang pria.Badanku terasa menggigil dengan nafas yang tidak
beraturan,dadaku terasa nyeri,sakit.Sakit sekali !.
. . . . . . . . . . . .
Di rumah sakit dengan impus di
tangan kananku,setetes terus setetes,dengan selang di hidung .Benar-benar
ribet,harus minum obat yang besar dan rasanya pahit ,di suntik ini suntik
itu,didatangi oleh suster yang tak pernah tersenyum.Aku membuka laptop,lalu
mengeplay lagu BTS – Spring day untuk
menghilangkan rasa bosenku dengan mendengarkan suara mereka dan melihat music video yah Kim Tae Hyung.
Nunkkocci
tteoreojyeoyo,tto jogeumssik meoreojyeoyo.
Bogo
sipda (bogo sipda), bogo sipda (bogo sipda).
Eolmana gidaryeoya,tto myeot bameul deo saewoyo.
Neol boge doelka (neol boge doelka), manage
doelkka(manage doelka).
You know with all, you are best friend.
Achimeun dasi ol geoya,eotteon eodumdo eotteon gyejeoldo.
Tiba-tiba pintu kamar terbuka,sehingga menghentikan nyanyianku,mereka
yang datang adalah teman sekelas.Teman yang
membuat guru-guru kewalahan karena keberisikan,kelas yang sering
memdapat masalah dengan teman seangkatan atau kakak kelas bahkan guru.Tapi aku
rindu dengan canda tawa mereka.
“Masih sakit ya ,itu
di cariin sama kak Ello terus,ngapain kabur segala Chalsa.”Kata Yehena, teman
sebangku, yang mengingatkan pada kejadian itu.Aku kabur dan nekat menobros derasnya hujan hingga akhirnya masuk di rumah sakit tiga hari.
Setelah teman-teman pergi satu per satu
meninggalkan ruangan ini,entah energi darimana asalnya aku tidak tahu, yang
jelas membuatku semangat untuk menjalani hidup dan bersemangat dan bertemu kak Ello.Apakah ini cinta yang
tumbuh?.
“Chalsa,ini
mantanku.”katanya sambil menunjukan foto
yang ada di dompetnya.What!,berhasil
membuatku melongo seperti petir di siang hari yang datang tiba-tiba. “Ekspresi
yang bagus,gaklah aku bercanda.”Benar-benar menyebalkan orang ini,aku cemburu
jika itu terjadi.
Satu hal yang aku
benci dari kak Ello,karena dia terlalu perhatian,sebenarnya aku suka di
perhatikan tetapi ini sangat berlebihan sehingga mengusik
ketenanganku dan aku sangat benci itu sehingga aku marah kepadamu.Mungkin aku
terlalu agresif ,dan aku gak bisa mengendalikannya,mianhae oppa.
Hari ulang tahunku ke
enam belas tahun,Apakah Papa mengingatnya?,bukankah sudah biasa aku lewati hari
yang terpenting ini sendirian,tanpa Papa.Aku duduk di taman sekolah sendirian
nuansa mendung menghiasi langit,mungkin akan hujan pikir hati kecilku.Apakah
hujan tahu apa yang kurasakan sekarang ?.
“Chalsa,apa yang kamu
lakukan di sini sendirian?.” Pertanyaan
itu yang berhasil memudarkan lamunanku.
Dia mengajakku pergi
ke suatu café kecil di sudut kota,dengan memesan dua gelas ice cream rasa cokelat kesukaanku.Tak terasa waktu cepat sekali
berjalan,dia hanya menghiburku dengan canda tawa dan ocehannya yang gak jelas.
“Selamat ulang tahun cantik.”Dengan
memberikan sebuah kotak hitam yang dilapisi pita berwarna kesukaanku,pink and black.Diam- diam aku tersenyum
di dalam hati,sebuah kalung yang berliontin sebuah hati bermata satu.
Seperti hari
biasanya,hari ini olahraga bersama karena banyak sekali sampah yang berserakan
di lapangan besar,belakang sekolah.Jadi tema hari ini adalah bersih-bersih.
“Yah,aku benci
ini,siapa yang buang sampah sembarangan. I hate you!.”
“Udah gak usah
mengeluh tinggal ambil dan masukan dalam karung.Oke.”Dia tersenyum sangat manis
sedangkan aku merasa malu di depannya.
Pesta sekolah dengan dress code putih crem,warna yang
anggun,tidak terasa hampir satu tahun berdiri di sini,dengan kak Ello,dengan
teman-teman.Aku akan menjadi kakak kelas baru dan dia akan menjadi kakak kelas
tertua.
“Target apa yang
ingin kamu capai nanti,Chal.”Tanya kak Ello dengan senyuman mengiasi wajahnya.
“Aku hanya ingin
hidup lebih panjang bersama orang-orang yang ada di dekatku.”Jawabku dengan
penuh keyakinan ku ucapkan.
“Don’t go Chalsa, please stay with me.”
“Yes, I will stay with you.”
Seminggu lagi ulang
tahun kak Ello,aku tidak yakin bisa menghadiri pesta ulang tahunnya ke tujuh
belas tahun.Aku memilih gaun yang berwarna merah muda di hiasi bunga mawar
merah dan sepatu merah dengan heels yang membuatku susah berjalan.
“Akhirnya kamu datang
juga Chalsa.” Kata kak Ello dengan wajah berseri menggunakan jas hitam yang
membuat penampilannya berbeda.
“Happy birthday,maaf terlambat ya.”Memberikan sebungkus kado berpita
biru yang mungkin sesuai dengan dirinya.
“Gak apa-apa yang
penting kamu datang..Piano!”Sambil membuka isi kado tersebut.
Dia mengajaku duduk
di serambi depan rumahnya,kita memandangi langit yang penuh bintang.Di usia
kakak yang sekarang sudah tujuh belas tahun,aku berharap semoga kamu menjadi
orang yang selalu ada buat aku dan jangan pernah berubah.
“Ohw,heelsnya
nyeselin.”Aku mengeluh dengan sepatu yang menyakiti kakiku.
“Suatu yang bikin
kamu sakit jangan di tahan,mending copot aja daripada sakit.”Diam-diam kau
melihatku setelah itu pergi berlari ke dalam rumah,mengambil sebuah sandal
katak yang berwarna hijau muda dan menyuruhku memakai sandal itu.Sangat lucu
,setiap kali aku melihat sandal itu,seakan mengingatkanku padamu.
Terima kasih kak
sudah membuat aku nyaman,memberikan dukungan,aku akan berusaha untuk hidup
lebih lama lagi.Berikan waktu cukup panjang untuk diriku ini,Tuhan aku ingin
hidup sekali lagi.
Tuhan berkehendak
lain,hujan kembali menyerang diriku,kembali ku terbaring di rumah sakit,tapi
aku tidak bisa meminum obat karena ginjalku sudah menolaknya,mungkin karena sering
aku masukan kedalam tubuhku.Aku hanya gantungkan hidupku kepada tabung gas.
“Kenapa salju tidak
turun di Indonesia,ahh jika itu terjadi akan melukaiku ya,Kak”
“Udah lah jangan
bicara gak jelas,diamlah disini aku akan menjagamu.”kata kak Ello dengan
memegang kursi roda yang sekarang menumpuku.Jika aku tidak bisa mengucapkan
kata terakhirku,aku tidak punya kata terakhir yaing baik untuk aku ucapkan.
“Jangan pikir yang aneh-aneh Chalsa,semua akan
baik-baik saja dan akan kembali seperti semula.Aku ingin kamu menyanyikan lagu
untukku.”
Siganeul meomchwo,nege doraga.
Chueogeul Chalgeun,neoui peijireul yeoreo,nan ge ane
isseo,Oh woo.
Boiji anheun neol chajeuryeogo aesseunda.
Deloji anhneun neol deureulyeo aesseunda.
Lagu itu terasa bagus
di nyanyikan kak Ello sana seperti suara penyanyi aslinya,Do Kyung Soo,Byun Baek Hyun,
dan Kim Jong Dae,dua orang yang
membuatku terkagum dengan tingginya Oh Se
Hun dan Park Chanyeol.Aku mendapat pelajaran dari hujan,aku
tidak membenci hujan walau sudah menyakitiku berulang kali,aku tidak akan
membenci seorang Papa walau dia sudah menyakiti hatiku.
Saat kau keluar dari
ruang rumah sakit ini,aku tidak yakin bisa bertemu lagi denganmu besok.Aku
takut tidak ada di dunia ini,tapi aku akan melihatmu dan terus disampingmu di
atas sana.Ada sebuah kepercayaan jika kita rindu dengan seorang yang sudah
meninggal,kita harus mencari bintang yang paling terang di situlah orang yang
kita cintai berada.Aku ingin terus berada disampingmu,tapi aku merasa sebuah
kata impossible yang ada, tidak ingin
kehilanganmu,kenang aku dalam hujan,bintang paling terang,dan sinar
matahari.Kak Ello tetaplah menjadi seseorang yang aku kenal,terima kasih untuk
segalanya.
Terima kasih kak udah
nyanyiin lagu Miracle in December di bulan Desember ini,akan menjadi kenangan
terindah dalam hidupku,di dalam buku ini akan menjadi sejarah dan bukti aku
mampu bahagia di sisa hidupku.
0 comments:
Posting Komentar