Makalah Review
“BAGAIMANA MEMBANGUN PARADIGMA QUR’ANI”
Kelompok 1
Kelas 2C
Disusun Oleh :
Nama : Fardah Kartika Sari
NIM : K7223127
Kelas, : 2C
No. Urut : 43
PSDKU PGSD KEBUMEN
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET
TAHUN 2024
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Latar belakang yang dituliskan cukup baik dan menyeluruh. Bahasa yang digunakan juga baik serta mudah dipahami, mulai dari sejarah periodisasi pertama hingaga ketiga. Zaman modern saat ini menunjukkan banyak ketidaksesuaian dengan Al-Qur'an sebagai pedoman hidup manusia, terutama bagi umat Muslim. Salah satu tantangan utama adalah perubahan dalam nilai-nilai sosial dan budaya yang sering kali tidak sejalan dengan ajaran Islam. Misalnya, praktik konsumerisme yang berlebihan, individualisme yang berlebihan, dan hedonisme bertentangan dengan nilai-nilai kesederhanaan, solidaritas sosial, dan akhlak yang diajarkan dalam Al-Qur'an. Di samping itu, kemajuan teknologi seperti internet dan media sosial telah membawa implikasi moral yang kompleks, termasuk dalam hal privasi, keadilan, dan etika komunikasi, yang kadang-kadang bertentangan dengan nilai-nilai Islam tentang hormat dan keadilan dalam interaksi manusia.
Selain itu, kebijakan politik dan hukum di banyak negara modern mungkin tidak sepenuhnya mencerminkan prinsip-prinsip keadilan dan kebebasan yang diajarkan dalam Al-Qur'an. Kelebihan dari pembahasan ini adalah menggarisbawahi relevansi dan pentingnya Al-Qur'an sebagai panduan moral dan etika dalam menghadapi tantangan modern, memberikan pandangan kritis terhadap praktik-praktik yang mungkin merusak tatanan sosial dan spiritual umat. Ini juga mendorong refleksi tentang bagaimana nilai
nilai Islam dapat diterapkan dalam konteks kontemporer untuk menciptakan masyarakat yang lebih adil dan harmonis. Namun, kekurangannya adalah mungkin terkesan terlalu pesimis terhadap perubahan zaman dan kurang memberikan solusi praktis untuk menjembatani kesenjangan antara nilai-nilai tradisional dan modern. Selain itu, bisa saja pembahasan ini kurang mempertimbangkan aspek positif dari kemajuan teknologi dan modernisasi yang juga dapat digunakan untuk memperkuat dakwah dan memperluas pemahaman tentang Islam.
B. Rumusan Masalah
Rumusan masalah ini mencakup pertanyaan-pertanyaan yang sangat relevan dan mendalam tentang ajaran agama Islam, yaitu: "Bagaimana konsep sumber ajaran agama Islam?", "Bagaimana kedudukan Al-Qur'an dan As-sunah dalam agama Islam?", dan "Bagaimana konsep paradigma Qur'ani dan
penerapannya?". Kelebihan dari rumusan masalah ini adalah bahwa mereka secara komprehensif menelusuri fondasi dasar ajaran Islam, menjelaskan otoritas Al-Qur'an dan As-sunah, serta mengeksplorasi cara penerapan nilai-nilai Qur'ani dalam kehidupan sehari-hari. Hal ini penting untuk memberikan pemahaman yang lebih mendalam tentang sumber-sumber ajaran Islam dan cara menerapkannya dalam konteks modern.
Selain itu, pertanyaan-pertanyaan ini dapat membantu dalam memperkuat identitas dan praktik keagamaan umat Muslim dengan menghubungkan teori dan praktik keagamaan. Namun, kekurangannya adalah rumusan masalah ini mungkin terlalu luas dan memerlukan pendekatan yang sangat mendalam dan terstruktur untuk dijawab dengan memadai. Pembahasan mengenai konsep sumber ajaran agama Islam, kedudukan Al-Qur'an dan As-sunah, serta paradigma Qur'ani memerlukan pemahaman yang mendalam tentang teologi, sejarah, dan konteks sosial budaya Islam. Hal ini dapat menjadi tantangan besar bagi peneliti yang tidak memiliki latar belakang yang kuat dalam studi Islam. Selain itu, kurangnya fokus spesifik dalam rumusan masalah ini bisa membuat penelitian menjadi terlalu general dan kurang terarah, sehingga membutuhkan pemetaan yang jelas agar tidak melebar terlalu jauh dari tujuan awal.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Konsep Sumber Ajaran Islam
Awal pembahasan dari sumber ajaran Islam sebagai sumber nilai dan norma-norma adalah kemungkinan interpretasi yang beragam oleh individu atau kelompok, yang dapat menyebabkan perpecahan atau konflik dalam komunitas. Selain itu, terdapat risiko penyalahgunaan atau manipulasi terhadap ajaran tersebut untuk kepentingan politik atau pribadi. Di sisi lain, kelebihannya adalah bahwa sumber ajaran Islam mencakup nilai-nilai universal seperti keadilan, kedermawanan, dan kesetiaan, yang dapat memberikan pedoman moral yang kuat bagi individu dan masyarakat. Ini juga memungkinkan umat Islam untuk mengembangkan pemahaman yang lebih dalam tentang spiritualitas dan hubungan dengan Tuhan melalui praktik seperti akidah dan tasawuf.
B. Kedudukan Al-Qur’an dan As Sunnah dalam Agama Islam. Al-Qur'an sebagai petunjuk yang paling terlengkap adalah bahwa beberapa ayat atau konsep dapat diinterpretasikan secara berbeda oleh individu atau kelompok, yang dapat menyebabkan perbedaan pendapat atau konflik dalam memahami dan menerapkan
ajaran tersebut. Selain itu, dalam beberapa kasus, konteks historis yang mendasari penurunan ayat-ayat Al-Qur'an mungkin sulit dipahami atau dihubungkan dengan konteks modern. Namun, kelebihannya adalah bahwa Al-Qur'an memberikan pedoman yang jelas dan universal bagi kehidupan manusia, mencakup aspek moral, sosial, ekonomi, dan spiritual. Ini memberikan dasar yang kuat untuk pembentukan masyarakat yang adil, harmonis, dan bermoral. Selain itu, Al-Qur'an juga mencakup pengetahuan yang tinggi, termasuk dalam bidang sains dan teknologi, yang dapat menjadi sumber inspirasi dan rujukan bagi perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.
Sunnah sebagai peninggalan Nabi Muhammad SAW adalah bahwa tidak semua bagian dari Sunnah dapat dipastikan keabsahannya atau kebenarannya dengan sempurna, karena terdapat beragam riwayat dan variant dalam hadis yang bisa menimbulkan kebingungan atau perbedaan interpretasi. Selain itu, dalam beberapa kasus, praktik yang dianjurkan dalam Sunnah mungkin tidak relevan dengan konteks zaman modern atau dapat dianggap sebagai hal yang ketinggalan zaman. Namun, kelebihannya adalah bahwa Sunnah memberikan contoh nyata tentang bagaimana menerapkan ajaran Islam dalam kehidupan sehari-hari, baik dalam ibadah maupun dalam interaksi sosial. Ini memberikan pedoman yang konkret dan praktis bagi umat Muslim untuk mengikuti jejak Nabi Muhammad SAW dalam menjalani kehidupan mereka. Selain itu, Sunnah juga membantu menjaga dan memelihara ajaran Islam dari generasi ke generasi, menjadikannya warisan berharga yang terus berlanjut dalam memandu umat Muslim dalam menjalankan agama mereka.
C. Paradigma Qur'ani dan Penerapannya
Paradigma Qur'ani dalam pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi adalah potensi terbatasnya inovasi dan kemajuan dalam bidang yang mungkin tidak sejalan dengan pandangan atau interpretasi Islam tertentu. Hal ini dapat menghambat perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang melampaui batasan-batasan yang diberlakukan oleh paradigma Qur'ani, sehingga memungkinkan keterbelakangan dalam bidang tersebut. Selain itu, kemungkinan adanya penafsiran yang beragam terhadap prinsip prinsip Qur'ani dalam konteks ilmu pengetahuan dan teknologi juga dapat menimbulkan perdebatan atau ketidaksepakatan dalam pengembangan konsep atau aplikasi tertentu.
Namun, kelebihannya adalah bahwa paradigma Qur'ani dalam pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi dapat memberikan landasan moral yang kuat, memastikan bahwa inovasi
dan kemajuan tersebut tidak melanggar nilai-nilai etika dan moral Islam. Selain itu, penerapan paradigma Qur'ani dalam pengembangan budaya dan ekonomi dapat mempromosikan kesadaran akan nilai-nilai Islami dalam kehidupan sehari-hari, menciptakan masyarakat yang lebih bermoral dan beretika. Dalam konteks ekonomi, prinsip-prinsip Qur'ani seperti larangan riba dapat menghasilkan sistem ekonomi yang lebih adil dan berkelanjutan, melindungi masyarakat dari praktik eksploitatif dan merugikan.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan review makalah ini sudah cukup baik, hanya sedikit kekurangan seperti yang sudah dijelaskan diatas. Untuk materi, hanya sedikit juga yang perlu ditambahkan karena isinya sudah cukup lengkap bagi saya. Kemudian pada bagian kesimpulan makalah ini sudah disusun dengan baik mulai dari penyusunan per poin tiap pembahasan dan isi tiap poin kesimpulan pun sudah dijelaskan secara terperinci.
B. Daftar Pustaka
Daftar pustaka disusun dengan rapi, mencakup berbagai sumber yang digunakan dalam makalah, termasuk buku, jurnal, dan ayat-ayat Al-Quran.
Makalah Review
“ BAGAIMANA MEMBUMIKAN ISLAM DI INDONESIA?” Kelompok 2
Kelas 2C
Disusun Oleh :
Nama : Fardah Kartika Sari
NIM : K7223127
Kelas, : 2C
No. Urut : 43
PSDKU PGSD KEBUMEN
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET
TAHUN 2024
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Latar belakang yang dituliskan cukup baik dan menyeluruh. Bahasa yang digunakan juga baik. Kekurangan dari latar belakang tersebut adalah terdapatnya kemungkinan intoleransi dan ekstremisme yang dapat muncul dalam praktik keagamaan, yang dapat mengarah pada konflik antarkeyakinan dan ketegangan sosial. Selain itu, terkadang agama juga dapat menjadi alat untuk menjustifikasi tindakan diskriminatif dan penindasan terhadap kelompok minoritas. Di sisi lain, kelebihannya adalah bahwa agama dapat menjadi sumber inspirasi untuk individu dan masyarakat dalam menciptakan kedamaian, cinta kasih, dan moralitas yang positif. Agama juga dapat memberikan kerangka kerja yang kuat untuk mengatasi krisis modernisasi dan membangun komunitas yang solid.
Di sisi lain, kelebihan dari latar belakang agama adalah kemampuannya untuk memberikan orientasi moral dan etika bagi individu dan masyarakat. Hal ini dapat membantu memelihara nilai nilai positif seperti kejujuran, kebaikan, dan saling menghormati. Agama juga dapat menjadi pendorong untuk melakukan amal dan kegiatan sosial yang bermanfaat bagi masyarakat luas, seperti bantuan bagi yang membutuhkan dan pembangunan infrastruktur sosial. Selain itu, agama juga dapat menjadi sumber ketenangan dan penghiburan bagi individu dalam menghadapi kesulitan dan penderitaan. Kepercayaan akan adanya tujuan atau makna yang
lebih tinggi dalam kehidupan dapat memberikan dukungan emosional dan spiritual yang penting dalam menghadapi cobaan dan kegagalan.
B. Rumusan Masalah
Rumusan masalah ini mencakup pertanyaan-pertanyaan yang sangat relevan dan mendalam tentang ajaran agama Islam, Dalam merunut rumusan masalah, terdapat sejumlah kekurangan dan kelebihan yang harus diperhatikan. Pertama, dalam konteks kemodernan, Islam mungkin menghadapi interpretasi yang kaku yang tidak dapat menyesuaikan diri dengan zaman, namun nilai nilainya seperti keadilan dan tanggung jawab sosial tetap relevan. Kedua, pembaharuan Islam membutuhkan keseimbangan antara tradisi dan modernitas, di mana pembaruan dapat membawa nilai nilai yang relevan dengan zaman. Ketiga, Islam mungkin
menghadapi konflik dengan budaya lokal, tetapi fleksibilitasnya memungkinkan untuk bersinergi dengan kekayaan budaya Indonesia. Keempat, peranan Islam dalam membangun Indonesia menghadapi tantangan sosial dan politik, namun juga dapat menjadi kekuatan penyatuan dalam mempromosikan nilai-nilai persatuan dan keadilan bagi semua masyarakat Indonesia.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Ajaran Islam dalam Konteks Kemodernan
Awal pembahasan dari pandangan ini adalah bahwa dalam menjalani kehidupan sesuai dengan ajaran Islam, terdapat risiko penafsiran yang tidak konsisten atau bahkan bertentangan dengan prinsip-prinsip agama itu sendiri. Terlebih lagi, kemungkinan adanya penafsiran yang salah terhadap Al-Qur’an dan hadis dapat mengakibatkan pemahaman yang tidak akurat terhadap masa depan dan masa lalu, serta menerapkan nilai-nilai yang tidak relevan atau sesuai dengan kondisi masa modern. Di sisi lain, kelebihannya adalah bahwa Islam memberikan kerangka kerja yang kuat untuk memandu individu dalam menjalani kehidupan, baik di masa lalu, masa kini, maupun masa depan. Dengan mempertimbangkan ajaran ajaran Islam, manusia dapat menyesuaikan diri dengan perubahan zaman tanpa kehilangan akar dan nilai-nilai kepercayaan yang mendasari eksistensinya. Dengan demikian, kemodernan dapat dihadapi dengan bijaksana, dan modernisasi dapat menjadi alat untuk memperkuat keyakinan akan kebesaran Tuhan.
B. Pembaharuan Islam Antara Tradisi dan Modernitas.
Modernisasi ini adalah potensi untuk mengabaikan atau bahkan merusak nilai-nilai budaya tradisional yang telah terbentuk selama bertahun-tahun. Proses transformasi yang terlalu cepat atau tanpa memperhitungkan warisan budaya dapat menyebabkan kehilangan identitas dan kekacauan sosial. Selain itu, modernitas yang tidak terkelola dengan baik dapat memunculkan pandangan individualisme yang berlebihan, mengarah pada isolasi dan marginalisasi dalam masyarakat.
Namun, di sisi lain, kelebihannya adalah bahwa modernitas memberikan dorongan untuk memperbarui prinsip-prinsip budaya tradisional agar tetap relevan dan adaptif dalam konteks zaman yang terus berubah. Hal ini memungkinkan masyarakat untuk tetap mempertahankan nilai-nilai yang berharga sambil menyesuaikan
diri dengan tuntutan dan perkembangan zaman. Selain itu, modernitas dapat menjadi momentum untuk mengembangkan epistemologi yang kuat dan beragam, seperti disiplin eksplikasi, gnotisisme, dan bukti enfersial, yang memungkinkan pendekatan rasional, intuitif, dan empiris untuk memahami dunia dan mewujudkan kemajuan intelektual serta sosial.
C. Ajaran Islam dalam Konteks ke Indonesiaan
Ajaran Islam dalam konteks Indonesia adalah potensi terjadinya penyimpangan atau penafsiran yang tidak sesuai dengan prinsip-prinsip asli agama. Proses integrasi nilai-nilai lokal dan tradisi budaya kadang-kadang dapat menyebabkan penyimpangan dari ajaran Islam yang murni, menghasilkan praktik-praktik yang bertentangan dengan nilai-nilai agama. Selain itu, terdapat risiko bahwa integrasi ini dapat mengaburkan batas antara agama dan budaya, menyebabkan kebingungan dalam memahami esensi ajaran Islam. di sisi lain, kelebihannya adalah bahwa integrasi ajaran Islam dengan budaya lokal dan tradisi Indonesia dapat memperkuat identitas keislaman masyarakat Indonesia.
Hal ini memungkinkan ajaran Islam untuk lebih mudah diterima dan diamalkan oleh masyarakat, karena disampaikan dalam konteks yang sudah dikenal dan dipahami. Selain itu, integrasi ini juga memungkinkan ajaran Islam untuk berkontribusi secara positif dalam pembentukan nilai-nilai sosial, budaya, dan politik Indonesia, menciptakan harmoni dan keselarasan dalam kehidupan bermasyarakat. Dengan demikian, meskipun terdapat risiko penyimpangan, integrasi ajaran Islam dalam konteks Indonesia juga membuka peluang untuk memperkaya dan memperkuat identitas keislaman serta membangun keselarasan antara agama dan budaya.
D. Peranan Islam dalam Membangun Indonesia
Peran Islam dalam pembangunan Indonesia adalah risiko adanya penafsiran yang beragam terhadap prinsip-prinsip agama, yang dapat menghasilkan pemahaman yang berbeda-beda dan bahkan bertentangan satu sama lain. Hal ini dapat menyebabkan ketegangan atau konflik antar pemahaman Islam yang beragam, serta membingungkan masyarakat dalam menentukan arah pembangunan yang diinginkan. Selain itu, ada potensi bahwa pelaksanaan ajaran Islam dalam konteks sosial, budaya, ekonomi, dan politik Indonesia dapat terdistorsi atau disalahgunakan oleh pihak-pihak yang memiliki kepentingan tertentu, sehingga mengaburkan visi yang sebenarnya dari pembangunan yang
berkelanjutan dan berkeadilan. kelebihannya adalah bahwa Islam memberikan landasan moral dan spiritual yang kuat bagi pembangunan Indonesia.
Nilai-nilai seperti kejujuran, keadilan, kasih sayang, dan toleransi yang diajarkan oleh Islam menjadi pijakan untuk membangun karakter bangsa yang berintegritas dan berakhlak mulia. Selain itu, Islam mendorong persatuan dan kesetaraan antar sesama manusia, serta memberikan perhatian pada peningkatan kesejahteraan sosial melalui praktik zakat, infak, dan sedekah. Prinsip-prinsip ekonomi syariah juga memberikan kerangka ekonomi yang adil dan berkelanjutan, sementara dalam politik, Islam mendorong partisipasi politik yang bertanggung jawab dan menghormati nilai-nilai demokrasi. Dengan demikian, Islam tidak hanya memberikan arahan moral dan spiritual, tetapi juga memberikan landasan yang kokoh bagi pembangunan yang beradab, berkeadilan, dan stabil dalam konteks Indonesia yang beragam.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan review makalah ini sudah cukup baik, hanya sedikit kekurangan seperti yang sudah dijelaskan diatas. Untuk materi, hanya sedikit juga yang perlu ditambahkan karena isinya sudah cukup lengkap bagi saya. Kemudian pada bagian kesimpulan makalah ini sudah disusun dengan baik mulai dari penyusunan per poin tiap pembahasan dan isi tiap poin kesimpulan pun sudah dijelaskan secara terperinci.
B. Daftar Pustaka
Daftar pustaka disusun dengan rapi, mencakup berbagai sumber yang digunakan dalam makalah, termasuk buku, jurnal, dan ayat-ayat Al-Quran.